Info Kesehatan
Senin, 16 November 2020
Intoleransi Laktosa
LinkSehat - Beberapa jenis susu memiliki kandungan laktosa. Laktosa merupakan gula kompleks yang membutuhkan enzim laktase untuk memecahnya menjadi gula sederhana sehingga dapat diserap oleh tubuh. Jika Anda memiliki gangguan bagi tubuh dalam mengolah laktosa (contohnya kekurangan enzim laktase), maka akan menyebabkan intoleransi laktosa atau malabsorpsi laktosa.
Intoleransi laktosa merupakan penyakit yang sangat sering terjadi, kurang lebih sekitar 75% dari populasi dunia. Gejala intoleransi laktosa seperti BAB cair, kembung setelah makan atau konsumsi produk susu. Intoleransi laktosa bisa dikeluhkan pada anak hingga dewasa, namun pasien anak kurang dari 5 tahun jarang mengalami intoleransi laktosa. Pada umumnya keluhan ini tidak membahayakan kecuali terjadi dehidrasi berat akibat BAB cair yang terjadi terus menerus.
Gejala atau tanda intoleransi laktosa
Gejala paling umum yang dialami pada pasien dengan intoleransi laktosa yaitu diare, mual hingga muntah, nyeri perut, kembung, dan perut penuh gas sehingga sering buang angin. Biasanya pasien dengan intoleransi laktosa mengalami gejala seperti ini dalam 30 menit setelah mengkonsumsi produk susu.
Gejala akibat dari intoleransi laktosa yaitu bisa berupa dehidrasi yang ditandai dengan kulit kering, kelenturan kulit berkurang atau yang biasa di sebut turgor kulit menurun, tidak buang air kecil dalam 6 jam, denyut nadi lemah, anak terlihat lemah, haus, dan respons menurun.
Untuk mendiagnosis dan menangani kegawatdaruratan intoleransi laktosa bisa dilakukan oleh dokter umum. Untuk konsultasi lebih lanjut bisa dilakukan oleh dokter spesialis anak untuk pasien anak dan dokter spesialis penyakit dalam jika Anda pasien dewasa yang memiliki intoleransi laktosa namun membutuhkan asupan kalsium.
Jika ingin buat janji temu dokter atau Konsultasi Dokter Online, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Kapan harus konsultasi ke dokter
Konsultasikan ke dokter jika Anda atau Si Kecil memiliki gejala intoleransi laktosa atau diare. Apabila sudah ditemukan tanda dehidrasi Anda atau Si Kecil harus segera dibawa ke unit gawat darurat.
Biaya berobat intoleransi laktosa
Besaran biaya pengobatan intoleransi laktosa tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan intoleransi laktosa di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.
Penyebab intoleransi laktosa
Penyebab intoleransi laktosa pada garis besarnya yaitu kekurangan enzim laktase untuk memecah laktosa menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa. Makanan minuman yang mengandung laktosa yaitu susu sapi (semua tipe), susu kambing, keju, es krim, yogurt, dan mentega. Beberapa makanan yang bisa mengandung laktosa yaitu biskuit, kue, sereal, sup atau saus yang menggunakan susu.
Penyebab intoleransi laktosa dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Intoleransi laktosa primer merupakan tipe yang paling tersering dialami dimana saat anak mengalami peralihan dari susu ke makanan, jumlah enzim laktase berkurang drastis sehingga tubuh tidak mampu memetabolisme laktosa. Pada orang dewasa normalnya jumlah enzim laktase memang berkurang namun tidak berkurang sebanyak pasien dengan intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa sekunder muncul ketika usus halus mengalami penurunan produksi enzim laktase. Biasanya dialami setelah menjalani operasi usus halus, atau mengalami infeksi usus.
Penyebab lainnya dari intoleransi laktosa yaitu kelainan kongenital atau didapat dari lahir. Namun kejadian tersebut jarang terjadi. Ciri khas dari intoleransi laktosa kongenital yaitu memiliki riwayat keluarga intoleransi laktosa. Bisa juga dialami oleh bayi prematur dikarenakan jumlah enzim laktase yang belum mencukupi.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadi intoleransi laktosa, yaitu:
- Lahir prematur.
- Bertambahnya usia.
- Penyakit yang memengaruhi usus halus.
- Sedang menjalani pengobatankanker yang mempengaruhi usus.
Diagnosis intoleransi laktosa
Dokter dapat mendiagnosa intoleransi laktosa berdasarkan gejala dan berkurangnya gejala saat Anda membatasi konsumsi produk susu. Konfirmasi intoleransi laktosa dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Hydrogen breath test, pemeriksaan dilakukan setelah konsumsi laktosa dan kemudian dokter mengukur kadar hidrogen pada nafas.
- Lactose tolerance test, pemeriksaan darah dilakukan 2 jam setelah mengkonsumsi laktosa. Darah diukur untuk mengetahui kadar gula dalam darah.
Cara mengobati intoleransi laktosa
Mengobati intoleransi laktosa yaitu dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar laktosa tinggi. Pasien dengan intoleransi laktosa sekunder diobati dengan mengatasi penyakit yang mendasarinya. Untuk menurunkan kadar laktosa pada makanan maka:
- Batasi konsumsi susu dan produk olahan susu.
- Makan dan minum susu atau olahan susu dengan kadar laktosa rendah.
- Menambahkan enzim laktase pada makan atau minuman untuk membantu memecah laktosa.
Bisakah intoleransi laktosa disembuhkan?
Intoleransi laktosa sulit untuk disembuhkan. Yang dapat dilakukan yaitu mengurangi gejala intoleransi laktosa dengan memberikan cairan yang cukup dan membatasi konsumsi produk susu yang mengandung laktosa.
Intoleransi laktosa sulit untuk disembuhkan namun lama waktu untuk sembuh dari gejala intoleransi laktosa sekitar 1-2 hari setelah memberhentikan produk laktosa. Lamanya waktu untuk sembuh tergantung respon tiap orang.
Cara mencegah intoleransi laktosa
Pasien dengan intoleransi laktosa tentunya harus membatasi konsumsi produk susu. Berdasarkan penelitian Rienzo tahun 2013, konsumsi sekitar 230 mililiter (mL) susu dapat masih dapat ditoleransi usus pada pasien intoleransi laktosa. Mengkonsumsi makanan lainnya di antara konsumsi susu dapat memperlambat proses pencernaan sehingga mengurangi gejala intoleransi laktosa. Gejala intoleransi laktosa juga dapat berkurang dengan produk bebas laktosa dan konsumsi tablet enzim laktase.
Cara merawat pasien intoleransi laktosa di rumah
Membatasi konsumsi produk susu bukan berarti tidak bisa mendapatkan kalsium dari makanan lainnya. Makanan yang mengandung kalsium yaitu brokoli, makanan yang difortifikasi kalsium (seperti sereal, jus), salmon atau sarden kaleng, susu kacang, jeruk, almond, tempe, tahu, kale dan kacang yang dikeringkan.
Pastikan Anda berjemur di bawah matahari pada pagi hari. Paparan sinar matahari dapat mengubah provitamin D menjadi vitamin D sehingga membantu usus dalam menyerap kalsium yang Anda konsumsi.
Berdasarkan penelitian Andrew tahun 2015, paparan laktosa secara reguler dapat membantu tubuh dalam beradaptasi dengan laktosa. Namun biasanya pasien terganggu dengan gejala intoleransi laktosa yang timbul. Konsumsi probiotik dan prebiotik dapat membantu dalam mengurangi gejala intoleransi laktosa.
Medical Assistance kami siap bantu:
- Mayoclinic. 2020. Lactose intolerance.https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lactose-intolerance/diagnosis-treatment/drc-20374238
- Healthline. 2017. Lactose intolerance 101- causes, symptoms and treatment.https://www.healthline.com/nutrition/lactose-intolerance-101
- WebMD. 2019. What is lactose intolerance.https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-lactose-intolerance#1
- Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2013.Lactose intolerance: from diagnosis to correct managementhttps://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24443063/
- Can J Gastroenterol Hepatol. 2015. Adult lactose digestion status and effects on disease.https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25855879/
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Diare
Diare merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya.
Muntaber
Muntaber identik dengan gejala mual, muntah, dan diare yang muncul secara tiba-tiba dalam waktu Baca Selengkapnya...
7 Cara Mudah Hidup Sehat
Anjuran hidup sehat dikenal dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Baca Selengkapnya...