Info Kesehatan
Jumat, 22 Mei 2020
Iskemia, Kondisi Kurangnya Aliran Darah di Organ Tubuh
Link Sehat - Iskemia adalah kondisi ketika suplai darah ke jaringan atau organ tubuh berkurang akibat adanya permasalahan pada pembuluh darah. Akibatnya, jaringan atau organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen hingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
Gejala iskemia
Gejala iskemia dapat berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya.
- Iskemia pada jantung, gejalanya berupa nyeri dada, jantung berdetak lebih cepat, sesak nafas (terutama saat beraktivitas), mual dan muntah, mudah berkeringat, tubuh lemas, serta nyeri pada leher, rahang, bahu, atau lengan.
- Iskemia pada usus. Meliputi perut kembung, konstipasi, muntah dan nyeri perut (biasanya terjadi 15-60 menit setelah makan lalu menghilang).
- Iskemia pada otak, kondisi ini ditandai dengan setengah badan menjadi lemah/lumpuh, wajah tidak simetris, gangguan penglihatan, pusing, kehilangan koordinasi tubuh hingga penurunan kesadaran.
- Iskemia pada tungkai, gejala yang muncul dapat berupa nyeri hebat pada tungkai (bisa muncul saat beristirahat), kaki menjadi dingin dan lemah, kulit tingkai tampak halus dan mengkilat, ujung jari menghitam, serta luka tidak kunjung sembuh.
Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.
Penyebab iskemia
Iskemia seringkali terjadi akibat aterosklerosis, yaitu kondisi ketika muncul plak dalam pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah. Penyebab lainnya adalah bekuan darah yang terbentuk dari pecahan plak dan berpindah ke pembuluh darah yang lebih kecil sehingga berpotensi menghentikan aliran darah secara mendadak. Faktor lain yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya iskemia, antara lain:
- Kebiasaan merokok
- Kecanduan alkohol
- Penyalahgunaan NAPZA
- Jarang berolahraga/aktivitas fisik
- Mengalami diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol tinggi, obesitas, anemia sel sabit, penyakit celiac, pembekuan darah atau gagal jantung.
Diagnosis iskemia
Diagnosis iskemia dilakukan melalui tes darah, EKG, ekokardiografi, angiografi, CT scan, treadmill dan/atau USG doppler.
Pengobatan iskemia
Pengobatan iskemia disesuaikan dengan lokasi terjadinya, bertujuan untuk meningkatkan aliran darah kembali menuju organ yang dituju.
- Iskemia jantung diatasi dengan pemberian obat-obatan pengencer darah, pemasangan ring jantung (stent) atau operasi bypass jantung.
- Iskemia otak ditangani dengan pemberian tissue plasminogen activator (TPA) untuk meluruhkan gumpalan darah, pemasangan ring (stent), pemberian obat aspirin/antikoagulan, serta fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan motorik, koordinasi tubuh dan kemampuan berbicara.
- Iskemia usus perlu segera diobati untuk mencegah kerusakan usus permanen. Misalnya dengan pelebaran pembuluh darah (angioplasti), pemasanganstent,operasi bypass, atau endarterektomi trans-aorta untuk menghilangkan plak di dinding arteri.
- Iskemia tungkai diatasi dengan pemberian obat-obatan. Jika cara tersebut tidak berhasil memperbaiki kondisi, dokter biasanya akan menyarankan tindakan angioplasti, operasi bypass atau terapi trombolitik.
Selain pengobatan, perubahan gaya hidup juga disarankan untuk membantu proses penyembuhan. Diantaranya dengan tidak merokok, perbanyak konsumsi makanan sehat dan bergizi dan rutin berolahraga (setidaknya 30 menit per hari, dengan total 150 menit per minggu). Hal tersebut dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi iskemia tungkai, seperti stroke, serangan jantung atau amputasi.
Pencegahan iskemia
Pencegahan iskemia dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Medical Assistance kami siap bantu:
Healthline. (2017). Everything you should know about cerebral ischemia.
Mayo Clinic. (2018). Diseases & conditions. Myocardial ischemia.
WebMD. (2017). What is ischemia?.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Serangan Jantung
Segera periksakan diri ke UGD jika Anda mengalami nyeri dada berkepanjangan yang disertai sesak Baca Selengkapnya...
Aritmia, Ketika Detak Jantung Tidak Beraturan
Detak jantung tidak beraturan akibat aritmia perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus, karena Baca Selengkapnya...
Penyakit Jantung
Setiap orang berisiko mengalami penyakit jantung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga Baca Selengkapnya...