Kolonoskopi

Senin, 28 Desember 2020

Kolonoskopi

LinkSehat - Kolonoskopi adalah suatu pemeriksaan menggunakan teropong atau kamera yang dimasukkan melalui anus ke dalam usus besar untuk melihat kelainan dalam usus besar.

Siapa yang perlu menjalani kolonoskopi ?

Anda disarankan untuk menjalani kolonoskopi jika mengalami:

  • Perdarahan melalui anus
  • Diare atau sulit BAB yang tidak kunjung sembuh

Kolonoskopi dapat dilakukan untuk deteksi dini kanker usus bagi Anda yang berusia lebih dari 50 tahun, serta memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Bagaimana prosedur kolonoskopi?

Sebelum prosedur

Sebelum dilakukan pemeriksaan kolonoskopi, Anda perlu menjalani diet tertentu agar usus bersih dari kotoran sehingga seluruh permukaan usus dapat terlihat jelas. Pada umumnya, dokter akan menyarankan Anda mengonsumsi minuman jernih (teh/kopi), kaldu, air putih dan/atau minuman elektrolit selama 24-72 jam sebelum prosedur. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi minuman berwarna merah agar menghindari kesalahan melihat hal tersebut sebagai darah.

Malam sebelum prosedur, Anda akan diberi obat pencahar untuk mengeluarkan sisa BAB Anda yang masih tertinggal di usus besar. Anda akan diminta untuk berpuasa sejak tengah malam sebelum prosedur dilakukan. Beritahu dokter mengenai semua obat-obatan yang sedang dikonsumsi, terutama obat pengencer darah.

Selama prosedur

Anda akan diminta untuk berganti pakaian dengan yang sudah disiapkan. Sebelum prosedur, dokter akan memberikan obat penenang lewat infus. Anda akan diminta untuk tidur berbaring miring dengan kedua kaki ditekuk ke arah perut.

Dokter akan memasukkan alat kolonoskopi. Alat berbentuk seperti selang fiber-optik yang di ujungnya terdapat kamera melalui anus. Alat kolonoskopi memiliki panjang yang kurang lebih sesuai dengan panjang usus besar pada umumnya. Alat ini juga mengeluarkan gas untuk membuat usus Anda sedikit mengembang sehingga usus tidak melekat satu sama lain sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan pada dinding usus.

Jika dokter mendapati adanya kelainan, dokter akan mengambil contoh jaringan untuk kemudian diperiksakan lebih lanjut. Jika ditemukan polip, dokter juga dapat sekaligus mengambil polip tersebut. Prosedur kolonoskopi biasanya memakan waktu antara 30 menit hingga 1 jam.

Adakah efek samping kolonoskopi?

Kolonoskopi dapat menimbulkan efek samping, sehingga Anda perlu berdiskusi dengan dokter terkait kemungkinan tersebut.Terdapat beberapa risiko/efek samping dilakukannya kolonoskopi, yaitu:

  • Nyeri
  • Efek samping dari obat penenang
  • Perdarahan dari tempat dilakukannya biopsi
  • Robek/luka pada dinding usus

Bagaimana pemulihan pasca kolonoskopi?

Prosedur kolonoskopi menggunakan sedikit obat penenang sehingga setelah selesai prosedur, Anda disarankan berbaring sekitar 1-2 jam untuk menunggu kerja obat penenang habis. Dokter menyarankan agar Anda tidak berkendara dahulu setidaknya 24 jam setelah prosedur dilakukan.

Setelah prosedur, Anda mungkin akan merasakan kembung dan sering buang gas. Hal tersebut terjadi karena prosedur kolonoskopi menggunakan gas untuk mempermudah visualisasi gambar selama pemeriksaan berlangsung.

Setelah prosedur, mungkin Anda akan mengalami BAB darah/keluar bercak darah dari anus. Hal tersebut masih normal. Namun jika darah yang keluar berjumlah cukup banyak, sebaiknya Anda kembali menghubungi dokter.

Jika dokter mengambil polip pada saat pemeriksaan, dokter akan menyarankan Anda untuk makan makanan lembut selama beberapa hari untuk menunggu penyembuhan.

Dimana bisa mendapatkan perawatan kolonoskopi?

Tidak semua rumah sakit dilengkapi dengan fasilitas kolonoskopi. Anda dapat menghubungi Medical Consultant kami untuk mendapatkan rekomendasi dokter atau rumah sakit yang telah berpengalaman dalam menjalani prosedur kolonoskopi. Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Felicia Gunawan dr. Felicia Gunawan
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Diare

Diare merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya.

Kanker Kolon

Jika ukurannya cukup besar, keberadaan tumor di usus besar (kolon) dapat diketahui keberadaannya Baca Selengkapnya...