Info Kesehatan

Selasa, 25 Februari 2020
Musim Banjir, Waspadai 7 Penyakit Ini
Link Sehat - Banjir bukan hanya persoalan lingkungan, melainkan juga kesehatan. Jadi, meski anak-anak yang bermain genangan banjir terlihat bahagia, Anda tidak boleh luput dari berbagai risiko penyakit akibat banjir.
Luapan air banjir tercemar oleh berbagai organisme penyebab penyakit. Sebut saja bakteri (sepertiE. coli, Salmonella, Shigella), virus (seperti hepatitis A), dan agen pembawa penyakit tifus, paratifus, hingga tetanus. Patogen ini muncul sebagai hasil dari polutan rumah tangga, pertanian, dan limbah industri berbahaya.
Jadi, Anda perlu ekstra menjaga kesehatan karena penyakit akibat banjir berikut rentan menyerang:
1. Diare
Diare merupakan penyakit yang banyak terjadi saat banjir. Hal ini dikarenakan saat banjir, Anda rentan terpapar oleh air yang tercemar bakteri. Gejala diare adalah kram perut dan buang air besar lebih dari tiga kali sehari, dengan tekstur tinja yang lebih encer dari biasanya.
Bagaimana cara mencegah diare saat banjir?Sebisa mungkin menuju ke tempat yang kering dan terhindar dari banjir. Apabila tetap harus berada di lokasi yang terkepung banjir, pastikan Anda selalu mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah bersentuhan dengan air banjir, sebelum makan, saat menyiapkan makanan, dan setelah buang air. Anda juga perlu memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi terjamin kebersihan dan keamanannya.
2. Demam berdarah
Demam berdarah rentan terjadi saat banjir karena nyamuk Aedes aegypti menyukai tempat yang lembap. Hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah demam berdarah saat banjir adalah dengan:
- Pakai lotion antinyamuk, terutama pada pukul 16.00-19.00
- Pasang kelambu atau kasa nyamuk di tempat tidur, terutama untuk bayi dan anak-anak
- Segera bersihkan rumah setelah banjir surut
Selain demam berdarah, risiko penularan malaria juga meningkat saat banjir.
3. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri leptospira, banyak ditularkan oleh tikus dan rentan terjadi saat banjir melalui air yang tercemar. Bakteri masuk ke tubuh lewat kulit, melalui luka atau mata yang bersentuhan dengan air kotor saat banjir. Maka itu, pastikan Anda menutup luka dengan plester atau perban saat hendak melewati genangan banjir, serta mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum menyentuh mata.
4. Demam tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella dalam feses atau kotoran binatang, yang menginfeksi manusia melalui air dan makanan tercemar. Gejala demam tifoid ditandai dengan sakit kepala, mual, demam berkepanjangan, kehilangan nafsu makan, dan diare.
5. Penyakit kulit
Penyakit kulit yang rentan terjadi adalah peradangan kulit dan jamur kaki.
Saat banjir melanda, kulit Anda terpapar dengan berbagai macam hal yang ada di air. Gejala peradangan kulit yakni kulit merah, gatal-gatal, atau muncul bintik-bintik pada kulit.
Kaki yang terendam banjir dalam waktu lama juga membuat kulit menjadi lembap, sehingga rentan membuat jamur Candidal intertrigo mudah berkembang di bagian telapak kaki. Kondisi ini ditandai dengan kulit kaki terasa gatal hingga warna kulit yang keputihan. Bagaimana cara mencegahnya?Anda harus segera membersihkan kaki menggunakan air bersih dan mengalir setelah terpapar air banjir.
6. Hipotermia
Suhu dingin saat hujan dan air banjir membuat banyak orang rentan terkena hipotermia. Pada banjir awal tahun 2020, disebutkan setidaknya ada tiga korban banjir yang meninggal akibat hipotermia.
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga berada di bawah 35 derajat Celcius. Akibatnya, fungsi sistem saraf dan organ tubuh mengalami gangguan. Jika tidak segera ditangani, hipotermia menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, hingga kematian.
Gejala hipotermia yang perlu diwaspadai saat banjir adalah kulit pucat dan terasa dingin saat disentuh, menggigil, sulit bergerak dan berbicara, jantung berdebar dan denyut jantung melambat, sesak napas, hingga mati rasa. Pada bayi, gejalanya berupa kulit yang terasa dingin, kulit kemerahan, dan membuat bayi lemas dan tidak mau menyusu.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah hipotermia saat banjir? Hindari masuk dalam genangan air terlalu lama. Apabila dapat menetap di tempat yang kering, gunakan pakaian beberapa lapis agar lebih hangat dan gunakan topi (karena lebih dari 40 persen panas tubuh hilang ketika kepala terbuka). Segera ganti pakaian kering bila pakaian basah kena air hujan atau air banjir.
7. Hepatitis A
Hepatitis A termasuk penyakit yang perlu diwaspadai penularannya saat banjir. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan bersifat sangat menular. Gejala hepatitis A adalah demam tinggi, mudah lelah, mual, nafsu makan berkurang, warna urine berubah seperti teh, serta bagian putih mata dan pangkal kuku yang menguning.
Untuk mencegah penularan hepatitis A, Anda dianjurkan untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, juga memastikan makanan dan minuman dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi.
Itulah tujuh penyakit akibat banjir yang perlu Anda dan keluarga tercinta waspadai. Jika ada keluhan sakit saat banjir, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Demam Berdarah
Perlukah khawatir saat memiliki gejala DBD? Adakah vaksin dengue? Kapan penderita demam berdarah Baca Selengkapnya...
Diare
Diare merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya.
Hepatitis A
Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, yang Baca Selengkapnya...