Penyakit Alzheimer

Rabu, 22 Juli 2020

Penyakit Alzheimer

Link Sehat- Alzheimer adalah penyakit progresif yang menyebabkan sel-sel otak mengalami kemunduran fungsi dan akhirnya rusak. Penyakit alzheimer merupakan penyebab umum demensia, yakni penurunan progresif dalam kemampuan berpikir, bersosialisasi dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala Alzheimer

Gejala awal penyakit alzheimer adalah kesulitan untuk mengingat kejadian atau percakapan yang baru saja terjadi. Seiring berkembangnya penyakit, kemampuan untuk mengingat semakin memburuk dan gejala lain dapat muncul, meliputi:

  • Gangguan daya ingat, yang ditandai dengan perilaku mengulang kalimat berkali-kali, mudah melupakan percakapan dan janji temu, sulit menaruh barang pada tempat yang sesuai, mudah tersesat di tempat-tempat yang rutin dikunjungi, sewaktu-waktu dapat melupakan nama anggota keluarga atau benda, dan kesulitan dalam menemukan kata dalam percakapan
  • Kemampuan berpikir ditandai dengan sulit untuk berkonsentrasi dalam berpikir, terutama dalam berhitung dan sulit melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan berhitung seperti kasir atau bagian keuangan.
  • Sulit mebuat keputusan. Misalnya, orang dengan Alzheimer akan kesulitan untuk membuat pilihan sehari-hari seperti menentukan pakaian yang sesuai dengan cuaca atau acara, serta sulit memberikan respon terhadap masalah sehari-hari seperti makanan yang gosong, masalah saat berkendara.
  • Kesulitan untuk melakukan tugas dasar. Mudah lupa atau kesulitan untuk melakukan tugas dasar seperti mandi dan memakai pakaian.
  • Perubahan perilaku dan kepribadian, tandanya berupa: depresi, apatis, sering menarik diri dari kegiatan sosial, suasana hati berubah-ubah, mudah curiga dengan orang lain, mudah marah, gangguan tidur, sering melamun, dan delusi.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Penyebab alzheimer

Meski penyebab penyakit alzheimer belum diketahui secara pasti, para ahli meyakini bahwa kondisi ini disebabkan karena kerusakan sel-sel otak (neuron) akibat faktor gaya hidup, genetik, dan lingkungan.

Neuron yang rusak akan melepaskan komponen bersifat racun bagi sel-sel otak sehat lainnya, sehingga mengganggu dan merusak hubungan antar neuron dan menimbulkan gangguan fungsi pada otak. Kerusakan dimulai di area otak yang mengatur daya ingat, kemudian menyebar ke area lain.

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit alzheimer:

  • Genetik dan riwayat keluarga dengan penyakit Alzheimer
  • Pernah mengalami cedera atau trauma pada kepala
  • Pola tidur yang buruk (sulit tidur dan mempertahankan tidur)
  • Mengalami Sindrom Down
  • Gaya hidup dan kesehatan jantung yang buruk (jarang berolahraga, obesitas, merokok, darah tinggi, kolesterol tinggi,diabetes melitus yang tidak terkontrol)

Diagnosis alzheimer

Dokter akan melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait gejala yang dialami dari Anda, keluarga, atau orang yang mengetahuinya. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit alzheimer:

  • Pemeriksaan fisik
  • Tes fungsi saraf (tes refleks, kekuatan otot, kemampuan melihat dan mendengar, dan keseimbangan)
  • Pemeriksaan status mental dan neuropsikologis
  • Pemindaian, seperti MRI, CT scan, fluorodeoxyglucose (FDG) PET

Pengobatan alzheimer

Penyakit alzheimer tidak dapat disembuhkan, sehingga pengobatan dilakukan hanya untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kemampuan penderita agar bisa kembali beraktivitas secara mandiri.

Alzheimer dapat diatasi dengan pemberian obat untuk membantu fungsi mengingat dan menghambat proses kerusakan sel-sel saraf pada penyakit Alzheimer. Obat-obatan antidepresan juga dapat diberikan jika terdapat perubahan perilaku. Adaptasi lingkungan juga sangat dibutuhkan dalam proses pengobatan penyakit Alzheimer.

Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang dengan penyakit Alzheimer:

  • Selalu menyimpan kunci, dompet, telepon genggam, dan barang berharga lainnya di tempat yang sama di dalam rumah, sehingga memudahkan untuk dicari.
  • Menyimpan obat-obatan di tempat yang aman dan membuatchecklistuntuk memudahkan mengingat jadwal minum obat.
  • Membawa telepon genggam yang dapat menunjukkan lokasi sehingga mudah dicari saat tersesat.
  • Membuat janji temu di hari dan jam yang sama agar mudah diingat.
  • Membuat kalender atau papan tulis di rumah agar penderita dapat melihat jadwal sehari-hari.
  • Memasang pegangan tangan pada tangga dan kamar mandi.
  • Memastikan bahwa sandal atau alas kaki yang dipakai di rumah tidak licin.
  • Mengurangi jumlah cermin di rumah. Penderita Alzheimer mudah merasa bingung atau ketakutan saat melihat cermin.
  • Memastikan penderita selalu membawa identitas diri (kartu nama / KTP) agar mudah dikenali.
  • Membuat interaksi dan kegiatan sosial yang menyenangkan dan bermakna sesering mungkin dengan penderita, seperti mendengarkan musik, membacakan buku, berkebun, membuat barang seni, bermain dengan anak, mengikuti kegiatan amal, atau bergabung dalamcare-group.

Pencegahan alzheimer

Penyakit Alzheimer tidak dapat dicegah, tetapi risikonya dapat dikurangi dengan menerapkan hal berikut:

  • Olahraga secara teratur, minimal 30 menit per hari
  • Konsumsi makanan sehat
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter jika Anda memiliki hipertensikolesterol tinggi, atau penyakit diabetes
  • Berhenti atau tidak merokok
  • Asah kemampuan otak dengan permainan, membaca, latihan menari, melukis, bermain alat musik, dan aktivitas sosial lainnya

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Alzheimer’s Indonesia. (2019).Dementia vs Alzheimer.
MayoClinic. (2018).Alzheimer's disease - Symptoms and causes.


Author dr. Nathania Tjuwatja dr. Nathania Tjuwatja
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Depresi

Depresi bukan hanya memengaruhi suasana hati, melainkan juga cara berpikir dan bertindak Baca Selengkapnya...

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Kesehatan mental selama pandemi COVID-19 perlu dijaga agar tidak terpengaruh atau memburuk.

Demensia

Penyakit demensia tidak dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk Baca Selengkapnya...