Info Kesehatan
Senin, 16 November 2020
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
LinkSehat - Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah gangguan pada paru yang menyebabkan aliran udara terhambat. PPOK disebabkan oleh paparan berulang dalam jangka waktu lama seperti asap rokok atau gas yang bersifat iritatif. Jenis PPOK yang paling sering yaitu emfisema dan bronkitis kronis. Banyak pasien PPOK yang memiliki dua kondisi tersebut secara bersamaan.
Normalnya udara masuk melalui hidung, kemudian ke trakea, bronkus, bronkiolus dan berakhir di alveolus (tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh). Namun pada penderita emfisema, alveolus mengalami kerusakan dan hal tersebut mengganggu pertukaran udara pada paru-paru. Sedangkan bronkitis kronis merupakan peradangan pada saluran napas (saluran bronkial), biasanya ditandai dengan batuk dan adanya dahak.
Gejala atau tanda PPOK
Pasien PPOK biasanya datang ke rumah sakit karena mengalami gejala napas berbunyi (mengi), batuk terus-menerus, sesak napas, dan adanya dahak pada tenggorokan. Pasien bisa juga datang dengan keluhan jantung atau gejala tambahan seperti penurunan berat badan karena PPOK yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti gangguan jantung dan kanker paru.
Gejala PPOK biasanya belum muncul saat belum ada kerusakan paru yang terjadi. Jika sudah muncul gejala, perjalanan penyakit PPOK akan lebih cepat sehingga gejala akan semakin memberat jika paparan gas iritatif terus terjadi (contohnya rokok). Pasien PPOK biasanya mengalami episode kekambuhan (disebut eksaserbasi). Kejadian inilah yang dapat menyebabkan penyakit memberat dengan lebih cepat.
Pasien PPOK butuh penanganan segera jika memiliki gejala seperti biru pada bibir atau kuku, tidak dapat berbicara karena sesak napas, penurunan kesadaran, dan jantung berdetak cepat.
Dokter spesialis untuk PPOK
Dokter spesialis yang biasa menangani PPOK yaitudokter spesialis penyakit dalam atauspesialis paru. Pada keadaan darurat, dokter umum pun dapat mengatasi kondisi gawat pada pasien dengan PPOK, jadi segera datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan pengobatan jika mendapati kondisi gawat darurat pada PPOK .
Jika ingin buat janji temu dengan dokter atau Konsultasi Dokter Online, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.
Kapan harus konsultasi ke dokter
Kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala PPOK atau sedang dalam pengobatan namun memiliki gejala kekambuhan dimana gejala tiba-tiba memburuk atau tidak membaik dengan obat. Segera datang ke IGD jika Anda mengalami sesak berat hingga denyut jantung menjadi cepat atau bibir/ kuku menjadi biru, penurunan kesadaran atau pandangan tiba-tiba kabur.
Biaya berobat PPOK
Besaran biaya pengobatan PPOK tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan PPOK di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.
Penyebab PPOK
Sebagian besar kasus PPOK disebabkan karena paparan asap rokok. Penyebab kedua tersering yaitu paparan asap dari pembakaran. Pengaruh paparan asap rokok maupun zat iritatif lainnya akan menyebabkan alveoli kehilangan elastisitasnya sehingga udara tetap ada di paru saat menghembuskan napas dan udara tersebut terjebak, sehingga tidak terjadi pertukaran udara. Kondisi ini lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya PPOK. Penyebab lainnya meliputi paparan polusi udara atau debu.
Risiko terjadinya PPOK meningkat jika Anda:
- Genetik.
- Pasien dengan asma.
- Sering terpapar asap rokok.
- Paparan debu dan zat kimia pada pekerja.
- Paparan asap pada bensin yang terbakar.
Komplikasi PPOK bisa berupa infeksi pernapasan, gangguan jantung, kanker paru, tekanan darah tinggi pada arteri pulmonal (pembuluh darah yang menuju paru-paru), serta depresi.
Diagnosis PPOK
Kesalahan diagnosis sering terjadi karena penyebab PPOK dapat juga menyebabkan timbulnya penyakit paru lain serta penurunan fungsi paru. Maka itu, untuk mendiagnosa kasus PPOK, dokter akan mengumpulkan data klinis Anda, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan fungsi paru, rontgen dada, CT scan paru-paru, pemeriksaan laboratorium serta analisis asam basa dalam darah.
Cara mengobati PPOK
Pengobatan yang tepat dapat memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan PPOK meliputi:
- Hindari paparan asap rokok. Perokok aktif disarankan untuk berhenti merokok dengan mengikuti program atau terapi khusus.
- Pemberian obatuntuk mengontrol gejala serta mengurangi risiko komplikasi dan risiko kekambuhan. Obat yang bisa digunakan yaitu obat golonganbronkodilator (memperlebar saluran napas dengan merelaksasi otot pada saluran pernapasan). Obat lainnya bisa berupa golongan steroid yang dihirup, kombinasi obat hirup, steroid yang diminum, antibiotik,inhibitor phosphodiesterase-4, atau bisa juga theophylline.
- Terapi paru, bisa berupa terapi oksigen dan program rehabilitasi paru. Untuk mendapatkan saran terapi serta pengobatan yang tepat, sebaiknya diskusikan dengan dokter Anda.
- Pembedahanmeliputi prosedur bedah untuk mengurangivolumeparu, pengangkatan jaringan paru yang rusak, transplantasi paru, dan bullectomy (pengangkatan bulla atau kantung udara yang membesar seperti pada emfisema).Dilakukan pada kasus dengan emfisema berat yang tidak membaik dengan pemberian obat.
Pengobatan PPOK bertujuan untuk memperlambat, mengontrol gejala, serta mengurangi risiko komplikasi dan eksaserbasi.
Cara mencegah PPOK
Karena PPOK disebabkan oleh rokok, maka cara mencegah yang paling baik yaitu dengan tidak merokok. Tentu untuk Anda yang sudah lama merokok, berhenti dari merokok merupakan hal yang sulit. Jika gagal dalam usaha berhenti merokok, tetaplah berusaha serta mencari bantuan untuk mengikuti program berhenti merokok.
Paparan asap kimia dan debu saat bekerja dapat dicegah atau dikkurangi dengan alat pelindung diri serta pembagian shift kerja atau rolling pekerjaaan. Hal tersebut sebaiknya dikomunikasikan dengan atasan Anda.
Cara merawat pasien PPOK di rumah
Perawatan pasien PPOK di rumah bisa berupa mengontrol napas (akan diajarkan oleh terapis di rumah sakit), mengonsumsi air putih jumlah cukup agar dahak lebih encer, penggunaan pelembab ruangan (humidifier) dapat membantu membersihkan jalan napas, olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok dan debu, serta kontrol ke dokter secara teratur.
Pengobatan yang bisa dilakukan di rumah yaitu pengobatan non-invasif ventilasi dengan alatbilevel positive airway pressure (BiPAP). Namun pengobatan tersebut masih terus diteliti efektivitasnya.
Medical Assistance kami siap bantu:
- Mayoclinic. 2020. COPD. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/symptoms-causes/syc-20353679#:~:text=Chronic%20obstructive%20pulmonary%20disease%20(COPD,(sputum)%20production%20and%20wheezing.
- Healthline. 2019. Everything you need to know about the chronic obstructive pulmonary disease (COPD). https://www.healthline.com/health/copd
- CDC. 2018. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). https://www.cdc.gov/copd/index.html
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Abses Paru
Abses paru ditandai dengan adanya rongga berisi cairan dan udara pada paru yang dikelilingi jaringan Baca Selengkapnya...
Kanker Paru-Paru
Meski sering terjadi pada perokok aktif, tidak menutup kemungkinan kanker paru-paru dialami oleh Baca Selengkapnya...
Edema Paru
Edema paru dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang dalam jangka waktu lama (kronis).
Fibrosis Paru
Fibrosis paru bisa menyebabkan kebutuhan oksigen tubuh menjadi tidak terpenuhi sehingga dapat Baca Selengkapnya...