Radang Otak - Ilustrasi otak manusia

Selasa, 21 Juli 2020

Radang Otak

Link Sehat - Radang otak adalah peradangan otak yang disebabkan oleh beberapa penyebab (paling sering karena virus). Penyakit ini dikenal juga dengan encephalitis. Siapa saja bisa terkena radang otak, tetapi anak-anak dan lansia lebih berisiko.

Gejala radang otak

Penyakit radang otak seringkali hanya berupa gejala mirip flu ringan, seperti demam, sakit kepala, atau pegal linu. Namun tak jarang, radang otak terjadi tanpa disertai gejala awal. Apabila kondisinya memburuk, gejala radang otak dapat berupa:

  • Kebingungan, kecemasan, disorientasi atau halusinasi
  • Kejang
  • Kehilangan sensasi atau kelumpuhan di area wajah atau tubuh tertentu
  • Kelemahan otot
  • Masalah dalam bicara atau mendengar
  • Hilang kesadaran

Pada bayi dan anak kecil, gejala radang otak meliputi:

  • Menggembungnya daerah ubun-ubun yang masih dalam keadaan lunaklunak (fontanel)
  • Mual dan muntah
  • Kekakuan tubuh
  • Bayi menjadi sering mengantuk, tidak mau makan atau menyusui
  • Iritabilitas atau bayi menjadi lebih rewel

Segera hubungi dokter atau pergi ke fasilitas kesehatan terdekat jika Anda mengalami gejala tersebut. Sakit kepala berat, demam, dan kesadaran yang berubah (bingung, cemas, disorientasi, halusinasi) membutuhkan perawatan segera. Bayi dan anak kecil dengan tanda atau gejala ensefalitis harus mendapat perawatan segera. Anda bisa Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala radang otak. Download Sekarang.

Penyebab radang otak

Meski belum diketahui secara pasti, berikut ini penyebab radang otak yang perlu diwaspadai:

  • Infeksi virus, seperti virus herpes simpleks, virus cacar air, beberapa jenis virus yang disebarkan oleh nyamuk, maupun pasca infeksi virus yang umum terjadi pada masa kanak-kanak.
  • Infeksi bakteri atau jamur (lebih jarang terjadi)

Setiap orang memiliki kemungkinan mengalami radang otak, namun terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko tersebut, diantaranya:

  • Usia. Anak-anak dan lansia memiliki risiko paling tinggi terkena radang otak akibat infeksi virus (viral encephalitis).
  • Sistem imun yang lemah. Orang dengan HIV/AIDS, mengonsumsi obat-obatan penekan kekebalan tubuh (dikenal sebagaiimunosupresan), atau kondisi lainnya yang menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh, memiliki risiko tinggi terkena radang otak atauencephalitis.
  • Faktor geografis. Radang otak rentan terjadi di area dengan musim panas (seperti di Amerika Selatan) dan wilayahendemis penyakit virus yang berkaitan dengan nyamuk (mosquito-or-tick-borne viruses).

Diagnosis radang otak

Dalam mendiagnosis radang otak, setelah dokter memeriksa dan menanyakan tanda dan gejala yang dialami pasien, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk menetapkan diagnosis, meliputi:

  • Pemeriksaan MRI scan untuk melihat kondisi otak secara langsung (bisa juga CT-scan)
  • Pengambilan cairan otak (serebrospinal) dengan pungsi lumbal untuk selanjutnya diperiksa apakah ada tanda-tanda infeksi atau masalah dengan sistem kekebalan tubuh sebagai penyebab radang otak.
  • Pemeriksaan darah, urine, dan.atau perekaman aktivitas listrik otak melalui elektroensefalografi (EEG).

Pengobatan radang otak

Orang dengan penyakit radang otak memerlukan perawatan di rumah sakit. Semakin cepat terdeteksi dan mulainya terapi, semakin baik kemungkinan tercapainya pemulihan. Pengobatannya juga bergantung pada berat ringannya gejala. Berikut ini berbagai pengobatan radang otak:

  • Istirahat yang cukup
  • Rehidrasi atau pastikan kebutuhan cairan tercukupi
  • Konsumsi obat anti-inflamasi atau anti nyeri untuk mengurangi rasa tidak nyaman karena gejala yang muncul. Obat-obatan steroid dapat diberikan dalam hal untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan dalam otak. Obat lain yang dapat dikonsumsi untuk mengobati radang otak, antara lain antivirus dan anti-kejang.
  • Pemasangan alat bantu napas (seperti oksigen) melalui masker wajah atau ventilator.

Pencegahan radang otak

Berikut ini upaya terbaik yang bisa Anda lakukan untuk mencegah radang otak:

  • Pemberian vaksin, seperti vaksin MMR, vaksin ensefalitis Jepang, vaksintick-borne encephalitis (penyakit yang ditransmisikan melalui kutu atau tick dibeberapa daerah Eropa dan Asia), dan vaksin rabies.
  • Menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, terutama setelah dari toilet serta sebelum dan sesudah makan.
  • Tidak menggunakan peralatan makan dan minum secara bersamaanatau bergantian dengan orang lain.

Mencegah paparan nyamuk dan kutu (tick) dengan memakai repelen nyamuk yang mengandung DEET, menggunakan insektisida mengandung permethrin yang disemprotkan ke lingkungan, dan menutup tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk/tempat nyamuk bertelur (seperti tempat penampungan air atau genangan air).

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Mayoclinic. (2017). Disease & Condition Encephalitis.
NHS. (2019). Health Condition Encephalitis.


Author dr. Herlina Gisela dr. Herlina Gisela
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Radang Usus Buntu

Setelah diagnosis usus buntu ditegakkan, dokter akan melakukan operasi pemotongan usus buntu Baca Selengkapnya...

Arthritis (Radang Sendi)

Radang sendi banyak dialami orang berusia 65 tahun atau lebih (lansia).