Sistoskopi

Selasa, 29 Desember 2020

Sistoskopi

LinkSehat - Sistoskopi adalah pemeriksaan untuk melihat bagian dalam kandung kemih menggunakan teropong kecil yang dilengkapi kamera, bernama sistoskop. Alat tersebut dimasukkan melalui lubang saluran kemih dan masuk ke kandung kemih agar dokter dapat melihat isi di dalamnya. Dapat juga dimasukkan perangkat lain melalui sistoskop untuk mengatasi masalah yang ditemukan dalam pemeriksaan, misalnya alat pemecah batu kandung kemih.

Siapa yang perlu menjalani sistoskopi?

Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan sistoskopi jika memiliki keluhan gangguan berkemih, seperti adanya darah pada urine, infeksi urine berulang, dan nyeri pinggul.

Sistoskopi dapat membantu dokter dalam menentukan penyakit seperti tumor, batu kandung kemih, kanker kandung kemih, prostat membesar, dan gangguan pada ureter (saluran penghubung antara ginjal dan kandung kemih). Selain menentukan penyakit, pemeriksaan sistoskopi juga bermanfaat dalam mengambil sebagian jaringan kecil yang kemudian akan diteliti untuk mengidentifikasi tumor/kanker. Sistoskopi juga bermanfaat untuk memasang pipa kecil untuk membantu aliran urine dan memasukkan pewarna sehingga gangguan ginjal dapat terlihat pada x-ray.

Bagaimana prosedur sistoskopi dilakukan?

Sistoskopi biasa dilakukan tanpa perlu rawat inap.

Sebelum pemeriksaan,Anda akan diminta untuk buang air kecil terlebih dahulu agar kandung kemih kosong. Kemudian Anda akan diberikan bius lokal cairan atau gel yang dimasukkan ke lubang kemih. Setelahnya, alat sistoskop dimasukkan melalui lubang kemih dan dokter akan memasukkan air sehingga memenuhi kandung kemih. Hal ini bertujuan agar dokter dapat melihat isi kandung kemih dengan jelas. Saat kandung kemih penuh, keinginan untuk berkemih akan muncul.

Jika dokter menemukan penyebab penyakit Anda, bisa saja dokter mengambil sebagian jaringan untuk diteliti lebih lanjut (biopsi). Secara keseluruhan, pemeriksaan bisa memakan waktu 15 sampai 30 menit. Setelah pemeriksaan, mungkin Anda akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi saluran kemih.

Adakah efek samping sistoskopi?

Sistoskopi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman (muncul sensasi panas) saat Anda berkemih. Meski begitu, Anda tidak diperbolehkan untuk buang air kecil karena bisa memicu infeksi saluran kemih dan menyebabkan darah di kandung kemih membeku sehingga keluarnya urine menjadi terhambat.

Efek samping dari pemeriksaan sistoskopi lainnya, antara lain:

Pendarahan pada jaringan yang diambil untuk menjadi sampel

  • Pecahnya dinding kandung kemih
  • Rendahnya kadar elektrolit natrium di darah (hiponatremia)

Segera ke dokter jika setelah sistoskopi, Anda menjadi sulit berkemih, muncul darah pekat atau darah terang pada urine, demam lebih dari 38.5oC, dan nyeri saat buang kecil lebih dari dua hari.

Di mana saya bisa mendapatkan pemeriksaan sistoskopi?

Pemeriksaan sistoskopi dilakukan oleh dokter spesialis urologi di rumah sakit yang memiliki sistoskop. Anda bisa menghubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Infeksi Saluran Kemih

Pernahkan Anda merasakan nyeri saat berkemih, kencing sedikit-sedikit tapi sering, tidak merasa puas Baca Selengkapnya...

Batu Kandung Kemih

Batu kandung kemih adalah sekumpulan mineral yang bersatu menjadi batu di dalam kandung kemih.

Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih adalah pertumbuhan abnormal pada sel-sel kandung kemih.