Anak Hobi Mengisap Jempol, Haruskah Dipaksa Berhenti?

Selasa, 09 Februari 2021

Anak Hobi Mengisap Jempol, Haruskah Dipaksa Berhenti?

LinkSehat - Mengisap jempol merupakan hal yang wajar dilakukan oleh anak-anak. Biasanya, hal ini disiasati orangtua dengan memberikan empeng atau dot agar anak tidak mengisap jempol mereka sendiri.

Meski terbilang wajar, ada kalanya dimana kita berpikir bahwa anak-anak pada umur tertentu seharusnya sudah tidak lagi memiliki kebiasaan mengisap jempol. Lantas, apakah mengisap jempol merupakan kebiasaan buruk yang harus dihentikan?

Mengapa Anak Mengisap Jempol?

Mengisap jempol adalah cara anak-anak untuk merasa aman. Ketika mereka menangis atau ketakutan, besar kemungkinan mereka akan mengisap jempol sebagai cara mereka untuk menenangkan diri mereka sendiri. Selain itu, bayi dan anak memang memiliki refleks mengisap yang membuat mereka cenderung mengisap jari-jari mereka ataupun benda lainnya.

Apakah Kebiasaan Anak Mengisap Jempol Harus Dihentikan?

Sebenarnya, kebiasaan ini akan berhenti dengan sendirinya, biasanya pada usia 6 sampai 7 bulan, atau di umur 2 sampai 4 tahun. Meskipun begitu, anak dapat kembali kepada kebiasaan lama ini apabila mereka mengalami tekanan.

Namun, jika terus dibiarkan, perilaku ini akan berkembang menjadi hal yang harus selalu dilakukan ketika anak merasa tidak aman atau sebagai bentuk penenang sebelum mereka tidur.

Sebagian besar orangtua mengkhawatirkan kebiasaan ini ketika gigi anak mulai tumbuh. Ketika gigi tumbuh dan anak masih memiliki kebiasaan mengisap jempol, aktivitas ini akan memengaruhi langit-langit mulut dan arah pertumbuhan gigi.

Tingkat keparahannya tergantung dari seberapa lama dan seberapa sering anak Anda mengisap jempol mereka. Sebagian besar peneliti menyarankan agar anak berhenti mengisap jempol sebelum mencapai umur tiga tahun. Pada beberapa kasus, terapi akan diberikan untuk anak-anak yang masih mengisap jempol di atas umur lima tahun.

Apakah Ada Bahaya yang Mengancam dari Kebiasaan Anak Menghisap Jempol?

Ada beberapa akibat dari kebiasaan mengisap jempol terutama jika masih dilakukan setelah anak berusia 4 tahun. Potensi akibat yang akan muncul adalah:

  • Gigi bagian atas tidak sejajar dengan gigi bagian bawah, melainkan berada di depan gigi bagian bawah ketika mulut tertutup rapat.
  • Anak kesulitan mengucapkan beberapa huruf, seperti huruf “D” atau huruf “T”. Hal ini disebabkan karena gigi, rahang, dan langit-langit mulut anak turut terpengaruh akibat kebiasaan mengisap jempol.
  • Kulit pada jempol atau jari yang sering diisap cenderung menjadi lebih tipis. Pada beberapa kasus, kulit menjadi pecah-pecah atau berdarah. Hal ini dapat menyebabkan risiko infeksi pada luka yang ditimbulkan.
  • Mempengaruhi arah pertumbuhan gigi. Ada kemungkinan gigi bagian atas dan bawah bertumbuh ke arah luar mulut. Pada kasus ini, gigi bagian depan tidak bersentuhan walaupun mulut sudah tertutup rapat.

Salah satu bahaya yang juga mengancam adalah masuknya virus dan bakteri ke dalam mulut anak. Seorang dokter dari Indiana University Health menyatakan bahwa hal ini bukanlah hal yang sepenuhnya buruk sebab di usia mereka, tubuh anak sedang membangun sistem imunitasnya sendiri.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki kebiasaan mengisap jempol/jari mereka biasanya memiliki peluang alergi yang jauh lebih kecil ketika mereka beranjak dewasa. Sederhananya, hal ini disebabkan karena anak-anak memasukkan langsung kuman-kuman tersebut ke dalam tubuh melalui jari-jari mereka. Usia awal pertumbuhan merupakan masa-masa penting untuk “memperkenalkan” mereka ke berbagai kotoran seperti debu, tanah, dan bakteri.

Biarpun begitu, bukan berarti Anda harus sengaja memberikan virus-virus tersebut pada anak. Kebiasaan mengisap jempol akan berhenti ketika anak Anda ingin menghentikan kebiasaan tersebut.

Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Menghisap Jempol?

Langkah paling pertama untuk menghentikan kebiasaan anak mengisap jempol yang dapat Anda coba adalah membicarakan hal ini dengan anak Anda.

Dengan bahasa yang sederhana, Anda dapat menjelaskan kepada si Kecil akibat buruk dari kegiatan yang dilakukan terus-menerus sambil tetap memperhatikan apakah mereka sedang merasa cemas atau tidak nyaman..

Jika anak Anda terbiasa menggunakan kebiasaan ini untuk mendapatkan perhatian Anda, cobalah untuk tidak menggubrisnya ketika ia melakukan hal tersebut.

Selain hal-hal di atas, Anda juga dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Jika Anda melihat mereka mengisap jempol, ingatkan mereka secara perlahan. Jangan membentak, mengejek, atau memarahi anak. Sebab, terkadang anak bahkan tidak sadar bahwa mereka sedang mengisap jempol mereka.
  • Cari tahu alasan di balik kebiasaan tersebut. Beberapa anak mengisap jempol sebagai bentuk protes atau perasaan tidak nyaman. Cari tahu apa yang anak rasakan dan butuhkan agar Anda tahu langkah apa yang harus Anda lakukan. Terkadang, memberikan anak boneka kecil dapat membantu membuatnya merasa lebih tenang.
  • Berikan apresiasi-apresiasi kecil untuk anak, seperti aktivitas seru atau cemilan setiap mereka tidak mengisap jempol. Anda juga bisa menerapkan aturan seperti tidak boleh mengisap jempol selama satu jam sebelum tidur. Anda bisa mencatat perkembangan anak dengan menempelkan stiker atau memberi tanda pada kalender di hari-hari di mana anak tidak mengisap jempol.

Terkadang, Anda akan merasa ingin mengeluarkan tangan anak dari mulut mereka ketika Anda melihat mereka mulai mengisap jempol. Namun, cobalah untuk menghindari cara ini dan gunakanlah teknik komunikasi dan strategi lainnya.

Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas anak akan berhenti mengisap jempol dengan sendirinya. Namun, Anda juga dapat mengajari anak untuk berhenti mengisap jempol dengan melakukan tindakan sederhana seperti mengingatkannya.

Berkomunikasilah dengan anak Anda untuk mengetahui apa yang mengganggunya dan membuatnya merasa tidak nyaman. Ingatlah juga bahwa Anda memang perlu menjaga anak, tapi jangan lupa membiarkan mereka bermain dan berkembang seperti yang seharusnya terjadi di usia mereka. Anda juga dapat meminta bantuan dokter untuk menjelaskan kepada anak jika memang diperlukan.

Jika Anda kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan mengisap jempol Si Kecil, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online dengan dokter spesialis anak melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/thumb-sucking/art-20047038#:~:text=Babies%20have%20natural%20rooting%20and,soothing%20or%20going%20to%20sleep
  • https://www.rileychildrens.org/connections/the-truth-about-thumb-sucking
  • https://www.childrensdent.com/fun-stuff/our-blog/why-is-thumb-sucking-harmful#:~:text=Because%20thumb%20sucking%20affects%20the,D%22%20and%20%22T.%22]
  • https://www.webmd.com/parenting/features/9-ways-to-wean-a-child-off-thumb-sucking#2


Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Anak Susah Makan? Begini Cara Mengatasi dan Penyebabnya

Anak menolak makanan adalah bagian normal dari proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Terlebih Baca Selengkapnya...

Anak Sering Tantrum? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Masalah tantrum pada anak harus segera diatasi, tapi kebanyakan orang tua tidak tahu apa pemicu Baca Selengkapnya...

Sindrom Kaki Gelisah Saat Tidur pada Anak, Normalkah?

Anak yang mengidap sindrom kaki gelisah memiliki perasaan tidak nyaman pada kaki mereka ketika Baca Selengkapnya...

Penyebab dan Cara Mengatasi Ngompol pada Anak

Sebagai orangtua, Anda harus meyakinkan anak bahwa mengompol adalah masalah umum dan bisa diatasi.