Anak Sering Tantrum? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Kamis, 08 Oktober 2020

Anak Sering Tantrum? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

LinkSehat - Hal pertama yang harus dilakukan orang tua saat anak tantrum yaitu memahami mereka. Tidak semudah kedengarannya, karena tantrum dapat disebabkan banyak hal, seperti ketakutan, kemarahan, frustasi, dan lain-lain.

Tantrum merupakan reaksi anak terhadap situasi yang tidak dapat mereka tangani dengan cara yang lebih dewasa, misalnya dengan menyampaikan perasaannya atau memberitahu apa yang diinginkannya. Mereka cenderung diselimuti emosi sehingga mengungkapkan perasaan dengan cara dramatis seperti menangis, berteriak, menendang lantai, atau memukul orang tua.

Masalah tantrum pada anak harus segera diatasi, tapi kebanyakan orang tua tidak tahu apa pemicu perilaku tersebut.

Penyebab Anak Tantrum

Tantrum adalah ekspresi frustasi anak kecil terhadap suatu tantangan yang mereka hadapi. Misalnya ketika anak kesulitan memikirkan sesuatu atau menyelesaikan tugas tertentu. Bisa pula karena anak bingung memilih kosakata atau tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya. Ini membuat anak frustasi dan memicu kemarahan.

Ray Levy, PhD,seorang psikolog klinis di Dallas dan salah satu penulis “Try and Make Me! Simple Strategies That Turn Off The Tantrums and Create Cooperation”, menyampaikan dalamParents, bahwa anak akan mengamuk ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk anak-anak berusia 1 sampai 2 tahun, penyebabnya yaitu kekurangan kosakata untuk berkomunikasi. Mereka menjadi frustasi dan marah ketika orang tua tidak menanggapi apa yang mereka katakan.

Sedangkan pada anak-anak berusia 3 sampai 4 tahun, mereka sudah tumbuh menjadi sosok yang lebih mandiri. Mereka sadar akan kebutuhan dan keinginan sehingga lebih tegas. Tantrum akan terjadi ketika orang tua tidak memenuhinya.

Setelah anak sekolah, akhirnya mereka dapat menggunakan kata-kata untuk menyampaikan kebutuhan dan keinginan mereka, tapi bukan berarti tantrum tidak akan kambuh. Mereka masih harus mempelajari cara menangani emosi. Masalah kecil seperti kesulitan mengikat tali sepatu dapat membuat mereka kehilangan kendali.

Apakah Tantrum Bisa Menjadi Kebiasaan?

Anak-anak tidak mempunyai rencana untuk sengaja membuat frustasi atau mempermalukan Anda sebagai orangtua. Bagi kebanyakan balita, tantrum mungkin menjadi satu-satunya cara anak untuk mengungkapkan rasa frustasi.

Sedangkan untuk anak yang lebih besar, tantrum mungkin sudah menjadi kebiasaan. Kemungkinan besar tantrum akan terus berlanjut jika Anda memberi hadiah yang anak inginkan ketika tantrum.

Jenis Tantrum Pada Anak Balita

Tantrum dibagi menjadi tiga jenis dan setiap jenis bisa diatasi dengan cara yang berbeda-beda. Berikut jenis-jenis tantrum pada anak:

  • Tantrum karena menginginkan sesuatu. Anak terus meminta sesuatu dari Anda, biasanya terjadi saat mereka berada di toko atau supermarket. DalamParents,Claudia M. Gold, M.D.,direktur program kesehatanEarly Childhood Social Emotional Health di Newton-Wellesley Hospital, menyampaikan bahwa tempat tersebut bisa memicu anak menjadi stres.
  • Tantrum untuk mencari perhatian. Anak tantrum untuk mencari perhatian ketika orang tua sibuk.
  • Tantrum untuk menegaskan keinginan. Anak menolak apa yang diinstruksikan orang tua sebagai cara untuk menegaskan keinginannya sendiri.

Anda pasti bertanya-tanya sebenarnya apa yang memicu anak tantrum. Pahami tahapan tantrum berikut ini untuk membantu Anda dalam memahami dan mengatasinya.

  • Pemicu. Terjadi ketika anak menginginkan sesuatu pada saat itu juga. Misalnya mainan anak Anda rusak dan mereka ingin semuanya kembali seperti semula sekarang juga.
  • Kemarahan dan kesedihan. Disampaikan olehMichael Potegal, PhD,seorang neuropsikolog anak di University of Minnesota danJames A. Green, PhD,seorang profesor psikologi di University of Connecticut, mereka menemukan bahwa kemarahan dan kesedihan sebenarnya saling tumpang tindih dalam satu waktu.
  • Orang yang ingin membantu malah membuat masalah menjadi lebih buruk.Ketika kakek, nenek, atau pasangan Anda berusaha membantu anak, mereka hanya membuat kemarahan anak semakin meledak-ledak, karena mereka sedang berada di tahap menolak pertolongan.
  • Mengekspresikan kemarahan dengan mengamuk. Tahap tantrum anak yang berikutnya yaitu mulai mengekspresikan kemarahan lewat fisik, seperti menendang dan menggigit, menahan napas, dan meronta-ronta hingga berguling di lantai.
  • Anda berpura-pura tidak menghiraukan. Mencoba tidak menghiraukan drama kemarahan anak Anda merupakan metode yang disarankan oleh para ahli, karena bisa meredakan tantrum anak.
  • Anak datang menghampiri Anda. Mereka merasa tidak nyaman ketika lepas kendali dan mereka membutuhkan pelukan, ciuman, atau ucapan sederhana dari Anda.
  • Bersikap seakan tidak ada masalah. Emosi anak dapat berubah lebih cepat daripada orang dewasa.

Apa yang Sebaiknya Orangtua Lakukan Saat Anak Tantrum?

Anda mungkin bingung harus bertindak apa ketika anak mengamuk di depan umum. Respon terbaik saat menghadapi tantrum adalah tetap tenang dan tidak menghiraukan drama mereka. Anda juga bisa mengalihkan perhatian anak Anda agar berhenti mengamuk. Jika Anda tidak bisa tenang dalam menghadapi tantrum anak, sebaiknya tinggalkan mereka sebentar untuk menenangkan diri.

Apabila anak mulai memukul atau menendang seseorang, hampiri dan pegang mereka sampai mereka kembali tenang. Saat mereka sudah tenang, cobalah untuk menjelaskan kepada mereka bahwa mengamuk tidak akan berpengaruh untuk Anda dan jika menginginkan sesuatu, mereka harus menyampaikannya dengan kata-kata.

Selain itu, Anda bisa mencoba menghadapi tantrum anak dengan menawarkan kenyamanan seperti pelukan untuk mengalihkan perhatian mereka.

Cara Mencegah Anak Tantrum

Mencegah tantrum bukan pekerjaan yang mudah, tapi ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mendorong kebiasaan baik pada anak-anak, seperti:

  • Anda harus konsisten dalam menetapkan rutinitas harian anak, agar anak tahu apa yang harus mereka lakukan. Contohnya menentukan jam tidur siang yang harus mereka patuhi.
  • Ajak anak mengerjakan tugas saat mereka tidak lapar dan tidak kelelahan. Jika harus tetap dilakukan, sediakan makanan ringan untuk menemani mereka saat mengerjakan tugas.
  • Ajarkan anak Anda menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan kebutuhan dan keinginan mereka seiring bertambahnya usia. Jika anak Anda belum mampu berbicara dengan jelas, ajarkan mereka bahasa isyarat.
  • Biarkan anak Anda membuat pilihan untuk memberikan rasa kendali kepada mereka. Misalnya sesederhana warna baju yang ingin mereka pakai hari ini.
  • Berikan perhatian ekstra saat anak berperilaku baik. Beri mereka hadiah seperti pelukan atau ucapan sederhana betapa bangganya Anda ketika mereka patuh terhadap arahan Anda.
  • Hindari situasi yang bisa memicu tantrum. Jika Anda sedang meminta mainan baru atau camilan saat Anda berbelanja, hindari area toko mainan atau rak camilan di supermarket.

Kapan Harus Membawa Anak Tantrum ke Dokter?

Semakin bertambah usia, maka pengendalian diri anak semakin meningkat, dan tantrum seharusnya menjadi lebih jarang. Umumnya tantrum anak mulai mereda pada usia tiga setengah tahun. Jika Anak masih kesulitan berbicara pada usia yang seharusnya, tantrum seperti menahan napas saat mengamuk bisa membuat mereka cedera, atau jika tantrum semakin memburuk setelah memasuki usia 4 tahun, sebaiknya konsultasikan dengandokter spesialis anak.

Dokter akan mempertimbangkan adanya masalah fisik atau psikologis yang memicu tantrum. Tergantung hasil diagnosisnya, anak mungkin dirujuk ke penyedia kesehatan mental atau dalam beberapa kasus dirujuk ke sekolah khusus. Tujuannya untuk mencegah masalah tantrum yang berkepanjangan.

Anak Anda sering tantrum? Lakukan Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Anak Susah Makan? Begini Cara Mengatasi dan Penyebabnya

Anak menolak makanan adalah bagian normal dari proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Terlebih Baca Selengkapnya...

Jadikan Anak Suka Makan Buah dan Sayur Dengan 5 Cara Berikut

Sudah melakukan banyak cara, tapi sang anak tetap ogah makan buah dan sayur?

Anak Susah Tidur Saat Malam Hari? Ini Penyebab dan Solusinya

Bagaimana jika anak justru membangunkan Anda di malam hari karena mereka tidak bisa tidur?

Penyebab dan Tips Cegah Obesitas pada Anak

Menurut data yang dilansir World Health Organization(WHO), secara global pada tahun 2016, jumlah Baca Selengkapnya...