Info Kesehatan
Rabu, 02 Desember 2020
Penyebab dan Cara Mengatasi Ngompol pada Anak
LinkSehat - Mengompol dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri anak. Sebagai orangtua, Anda harus meyakinkan anak bahwa mengompol adalah masalah umum dan bisa diatasi. Anda bisa melatih mereka buang air di toilet dan lain sebagainya.
Dilansir dalam American Academy of Pediatrics, sekitar 5 juta anak di Amerika Serikat sering mengompol. Meskipun Anda sudah melatih anak untuk buang air di toilet pada usia 2 hingga 4 tahun, beberapa anak mungkin tidak mampu menahan kencing di malam hari sampai mereka tumbuh dewasa.
Kecepatan perkembangan anak berbeda-beda. Misalnya, 20% anak usia 5 tahun, 10% anak usia 7 tahun, dan 5% anak usia 10 tahun mungkin masih mengompol.
Artikel kali ini akan membahas tentang cara mengatasi ngompol pada anak yang bisa Anda coba. Jika belum membuahkan hasil, mintalah bantuan dokter spesialis anak untuk menangani hal tersebut demi kualitas hidup anak yang lebih baik.
Penyebab Anak Ngompol
Sulit memastikan penyebab anak ngompol, tapi beberapa hal berikut ini mungkin bisa menjadi pemicunya, yaitu:
- Anak tidur sangat nyenyak, sehingga tidak terbangun saat kandung kemih penuh.
- Anak belum belajar bagaimana cara mengosongkan air kencing dengan baik. Ini membutuhkan waktu agar otak dan kandung kemih anak bisa memberi sinyal.
- Tubuh anak memproduksi terlalu banyak air kencing di malam hari.
- Anak menderita sembelit, usus yang terasa penuh dapat menekan kandung kemih yang malah menimbulkan masalah pengosongan urine dengan baik.
- Anak menderita penyakit ringan, terlalu lelah, atau sebagai respons perubahan tekanan yang terjadi di rumah.
- Punya riwayat keluarga dengan masalah ngompol, setidaknya salah satu orang tua yang memiliki masalah serupa.
- Ukuran kandung kemih anak terlalu kecil atau tidak cukup berkembang untuk menahan kencing sepanjang malam.
Dalam beberapa kasus, terutama jika ini adalah masalah ngompol pertama anak, hal tersebut bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan lain. Jika anak berusia lebih dari 7 tahun dan mulai mengompol, sebaiknya bicarakan dengan dokter anak Anda untuk mendiagnosis masalah kesehatan, seperti diabetes, sembelit,sleep apnea, atau infeksi saluran kemih.
Tanda Adanya Masalah Medis Tertentu
Jika Anda sudah melatih anak untuk buang air kecil di toilet selama 6 bulan atau lebih dan anak tiba-tiba mulai mengompol, bicarakan dengan dokter Anda. Sebagian besar masalah medis yang menyebabkan anak mengompol bisa kambuh secara tiba-tiba.
Berikut ini tanda-tanda adanya masalah medis tertentu pada anak yang mengompol:
- Terjadi perubahan terkait seberapa banyak dan sering anak buang air kecil di siang hari.
- Sensasi terbakar, nyeri, atau mengejan saat buang air kecil.
- Aliran urine(dribbling) sangat kecil atau sempit yang konstan atau terjadi tepat setelah buang air kecil.
- Urine berwarna keruh, merah muda, atau ada bercak darah di celana dalam.
- Mengompol di siang dan malam hari.
- Kepribadian atau suasana hati berubah mendadak.
- Usus memiliki kontrol yang buruk.
- Buang air kecil setelah tekanan (contohnya batuk, berlari, atau setelah mengangkat benda).
- Gangguan gaya berjalan yang mungkin menandakan masalah neurologis.
- Selalu lembap.
JIka anak Anda memiliki salah satu atau lebih dari tanda-tanda di atas, dokter mungkin ingin memeriksa ginjal atau kandung kemih anak. Pada kondisi tertentu, dokter akan merujuk anak ke dokter spesialis urologi anak yang khusus menangani masalah saluran kencing anak.
Cara Mengatasi Ngompol pada Anak
Berikut ini cara mengatasi ngompol pada anak yang bisa Anda coba, di antaranya:
1. Kurangi Minum Sebelum Tidur
Anak mungkin terbiasa minum segelas susu atau air sebelum tidur, tapi hal ini justru menyebabkan anak mengompol di malam hari. Sebaiknya beri jarak antara minum dan tidur, setidaknya satu jam sebelum tidur. Akan lebih baik lagi jika anak sempat buang air kecil di toilet untuk terakhir kalinya sebelum tidur.
Mungkin Anda juga ingin menghilangkan kebiasaan makan camilan di malam hari, karena anak akan merasa haus setelah makan banyak. Meski mengurangi minum sebelum tidur, tapi pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi selama pagi dan sore hari, serta sajikan porsi yang lebih sedikit di malam hari.
2. Melatih Anak Mengosongkan Kandung Kemih
Terapkan latihan mengosongkan kandung kemih dengan meminta anak pergi ke toilet pada waktu yang sudah ditentukan meski mereka merasa belum ingin buang air.
Rutin mengikuti jadwal akan membangun konsistensi yang membantu merangsang anak untuk mengosongkan dan mengendalikan kandung kemih mereka. Jika anak masih sering mengompol, jangan takut untuk mengulangi latihan.
Pertimbangkan juga untuk menyesuaikan minuman anak Anda. Meskipun susu dan air adalah minuman sehat, tapi jus dan soda memiliki efek diuretik yang menyebabkan anak lebih sering buang air kecil.
3. Pasang Alarm
Apabila latihan mengontrol kandung kemih belum memberikan hasil efektif setelah beberapa bulan, pertimbangkan untuk memasang alarm.Bed-wetting alarmadalah jenis alarm yang dirancang khusus untuk mendeteksi waktunya kencing, sehingga anak bisa bangun dan pergi ke kamar mandi sebelum mengompol.
Jika anak mulai buang air kecil atau ngompol, alarm akan berbunyi sangat keras untuk membangunkannya.
Penggunaan alarm merupakan cara mengatasi ngompol pada anak yang efektif, terutama bagi anak yang tidur sangat nyenyak. Setelah anak terbiasa dengan proses tersebut, mereka mungkin akan bangun sendiri untuk buang air ke toilet tanpa perlu menunggu alarm berbunyi. Ini membantu melatih otak anak untuk mengenali keinginan buang air kecil dan bangun untuk menuntaskannya.Bed-wetting alarmmemiliki tingkat keberhasilan sekitar 50% hingga 75%.
4. Obat-obatan
Tersedia obat-obatan untuk mengatasi ngompol pada anak usia 6 tahun ke atas. Meskipun obat-obatan jarang menghentikan ngompol, tetapi mungkin menjadi berguna, terutama ketika anak harus menginap atau kemah semalam.
Dokter anak akan memberi tahu lebih banyak tentang obat-obatan dan mencari tahu apakah obat tersebut tepat untuk anak Anda. Jangan ragu untuk bertanya tentang kemungkinan efek samping yang muncul setelah mengonsumsi obat tersebut.
5. Tetap Berusaha Sampai Berhasil
Jangan berkecil hati jika salah satu pengobatan tidak berhasil. Anda bisa mengombinasikan antara obat-obatan danbedwetting alarm, karena beberapa anak merespons dengan baik. Ini seringkali melibatkan perawatan oleh dokter spesialis anak. Jika masih belum berhasil, bicarakan lagi dengan dokter spesialis anak tentang cara mengatasi ngompol pada anak.
Dalam banyak kasus, mengompol akan semakin menurun seiring bertambahnya usia anak. Menjelang usia remaja, hampir semua anak sudah bisa mengatasi ngompol. Hanya ada sekitar 2% hingga 3% anak-anak yang terus menghadapi masalah ngompol saat dewasa.
Sampai semua cara mengatasi ngompol pada anak berhasil, anak membutuhkan banyak dukungan emosional dari keluarga. Termasuk pula dukungan dari dokter anak, spesialis urologi, atau ahli kesehatan mental juga dapat membantu.
Lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis anak atau dokter spesialis urologi anak di dalam dan luar negeri. Buat janji temu dengan dokter atau Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Demam Berdarah pada Anak
Demam berdarah pada anak tidak boleh dianggap sepele, karena bisa mengancam nyawanya. Perlukah Si Baca Selengkapnya...
Diare pada Anak
Diare pada anak tidak boleh dianggap sepele, karena bisa mengancam nyawanya.
Demam pada Anak
Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh Si Kecil sedang melawan infeksi penyakit.
Cacar Air pada Anak
Meski bukan kondisi medis yang kritis, anak yang mengalami cacar air perlu dikarantina agar tidak Baca Selengkapnya...