Arti Tinggi Rendahnya Kadar Gula Darah

Kamis, 04 Maret 2021

Arti Tinggi Rendahnya Kadar Gula Darah

LinkSehat - Saat memiliki diabetes, kadar gula darah Anda mungkin tinggi secara konsisten. Seiring waktu, hal ini dapat merusak tubuh Anda dan menyebabkan banyak masalah lainnya. Bukan hanya kadar gula darah tinggi, tapi kadar gula darah rendah juga dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh. 

Pahami arti tinggi rendahnya kadar gula darah Anda dengan menyimak informasi di bawah ini.

Apa yang Terjadi Jika Kadar Gula Darah Tinggi?

Kadar gula darah yang tinggi terjadi ketika tubuh Anda tidak memproduksi atau menggunakan cukup insulin, yakni hormon yang menyerap glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Kondisi tingginya kadar gula darah disebut hiperglikemia.

Indikator utama diabetes adalah kadar gula darah tinggi. Jika penderita diabetes tidak mengontrol kadar gula dalam darah, mereka berisiko mengalami komplikasi serius yang disebut ketoasidosis diabetik. Jika ketoasidosis tidak segera ditangani, penderitanya dapat mengalami koma diabetes yang merupakan komplikasi diabetes berbahaya. 

Umumnya orang akan mengalami peningkatan kadar gula darah setelah makan makanan tinggi gula, tetapi orang yang mengalami hiperglikemia yang konsisten mungkin mengalami masalah dalam memproduksi atau menggunakan insulin. Kondisi inilah yang berisiko menyebabkan diabetes. 

Ada dua jenis diabetes:

  • Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi insulin.
  • Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif, sehingga glukosa tetap berada di dalam darah dan beredar di tubuh.

Makan berlebihan dan kurang berolahraga dapat meningkatkan kadar gula dalam darah secara terus menerus. Ini dapat mengurangi efisiensi insulin dengan memberinya lebih banyak glukosa daripada yang dapat diproses menjadi energi.

Stres dalam pekerjaan, kehidupan, dan hubungan, serta penyakit seperti flu juga dapat menyebabkan stres yang meningkatkan kadar gula darah.

Gejala hiperglikemia mungkin tidak terlihat, terlebih jika kadar gula darah berada di bawah 250 mg/dL. Penderita diabetes dianjurkan untuk memantau sendiri secara teratur untuk mengetahui kadar gula sebelum menimbulkan gejala. Gejala hiperglikemia di antaranya:

  • Kadar gula darah lebih tinggi dari 130 mg/dL sebelum makan atau di atas 180 mg/dL 2 jam setelah makan.
  • Sering buang air kecil.
  • Sering merasa haus. 
  • Volume glukosa yang lebih tinggi dari rata-rata dalam urine.

Apa yang Terjadi Jika Kadar Gula Darah Rendah?

Kadar gula darah rendah adalah suatu kondisi ketika kadar gula darah Anda lebih rendah dari biasanya, ini disebut hipoglikemia. 

Hipoglikemia sering dikaitkan dengan pengobatan diabetes. Namun, obat lain juga dapat menyebabkan gula darah rendah pada orang yang tidak menderita diabetes. Dibutuhkan penanganan segera ketika terjadi kadar gula darah rendah. Bagi banyak orang, kadar gula darah puasa 70 mg/dL atau 3,9 mmol/L atau di bawahnya seharusnya berfungsi sebagai peringatan hipoglikemia. Tetapi batas kadar setiap orang berbeda-beda, sebaiknya tanyakan kepada dokter Anda. 

Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah Anda terlalu rendah. Ada beberapa alasan mengapa ini bisa terjadi, tapi yang paling umum adalah efek samping obat yang digunakan untuk mengobati diabetes. 

Jika Anda menderita diabetes, glukosa cenderung menumpuk di aliran darah dan dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi. Untuk memperbaiki masalah ini, Anda mungkin menggunakan insulin atau obat lain untuk menurunkan kadar gula darah. Tetapi terlalu banyak insulin atau obat diabetes dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah dan menyebabkan terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia juga dapat terjadi jika Anda makan lebih sedikit dari biasanya setelah minum obat diabetes atau jika Anda berolahraga lebih dari biasanya.

Saat makan, tubuh Anda akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi berbagai molekul gula, termasuk glukosa. Glukosa adalah sumber energi utama untuk tubuh Anda. Glukosa memasuki sel-sel di sebagian besar jaringan dengan bantuan insulin. Insulin memungkinkan glukosa memasuki sel dan menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan sel. 

Jika Anda belum makan selama beberapa jam dan kadar gula darah menurun, hormon lain dari pankreas akan memberi sinyal pada hati untuk memecah glikogen yang tersimpan dan melepaskan glukosa ke aliran darah. Ini menjaga gula darah dalam kisaran normal sampai Anda makan lagi.

Jika kadar gula darah terlalu rendah, tanda dan gejala hipoglikemia yang mungkin muncul yaitu:

  • Detak jantung tidak teratur atau cepat.
  • Gelisah.
  • Kelelahan.
  • Kelaparan.
  • Kulit pucat.
  • Berkeringat.
  • Lekas marah.
  • Kesemutan atau mati rasa pada bibir, lidah atau pipi.

Ketika hipoglikemia memburuk, tanda dan gejala yang mungkin muncul yaitu:

  • Kejang.
  • Kesadaran menurun.
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur.
  • Kebingungan, perilaku abnormal, atau keduanya, seperti ketidakmampuan untuk menyelesaikan rutinitas. 

Apa Saja Jenis Pemeriksaan Gula Darah?

Sangat penting bagi Anda untuk memeriksa kadar gula darah secara rutin. Berikut ini beberapa jenis tes yang digunakan untuk cek gula darah Anda.

  • Tes gula darah secara acak. Sampel darah untuk tes gula darah acak dapat diambil kapan saja. Tes ini tidak memerlukan banyak perencanaan dan kerap digunakan dalam diagnosis diabetes tipe 1.
  • Tes gula darah puasa diambil setidaknya setelah 8 jam puasa dan biasanya dilakukan di pagi hari. Hasil tes gula darah puasa 5,5 hingga 6,9 mmol/L (100-125 mg/dl) membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, terutama bila disertai dengan faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2.
  • Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Tes toleransi glukosa oral melibatkan pengambilan sampel darah puasa terlebih dahulu dan kemudian minum minuman yang sangat manis yang mengandung 75 g glukosa. Setelah minum minuman ini, Anda perlu beristirahat sampai sampel darah diambil setelah 2 jam.
  • Tes HbA1c untuk diagnosis diabetes. Tes HbA1c tidak secara langsung mengukur kadar glukosa darah, tapi hasil tes dipengaruhi oleh seberapa tinggi atau rendahnya kadar gula darah Anda selama 2 hingga 3 bulan. Indikasi diabetes atau prediabetes ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut a) Normal: Di bawah 5.7%, b) Prediabetes: 5.7-6.4%, dan c) Diabetes: 6,5% atau lebih.

Berapa Kadar Gula Darah Normal?

Tabel berikut ini memaparkan kriteria diagnosis diabetes dan prediabetes berdasarkan kadar gula darah.

Tes gula darah secara acak

  • Normal: < 200 mg/dL atau < 11,1 mmol/L
  • Diabetes: > 200 mg/dL (atau lebih) atau 11,1 mmol/L (atau lebih) disertai dengan adanya keluhan klasik

Tes gula darah puasa

  • Normal: < 100 mg/dL atau < 5,5 mmol/L (70-99 mg/dl)
  • Prediabetes: 100-125 mg/dL atau 5,5 hingga 6,9 mmol/L
  • Diabetes: > 126 mg/dL (atau lebih) atau 7,0 mmol/L (atau lebih)

Dua jam pasca prandial

  • Normal: < 140 mg/dL atau < 7,8 mmol/L (70-139 mg/dl)
  • Prediabetes: 140-199 mg/dL atau 7,8 hingga 11,0 mmol/L
  • Diabetes: > 200 mg/dL (atau lebih) atau 11,1 mmol/L (atau lebih)

Setelah memahami arti tinggi rendahnya kadar gula darah, diharapkan Anda bisa lebih mudah memantau dan mengontrol kadar gula darah demi mencegah risiko diabetes. Hubungi dokter spesialis diabetes atau dokter spesialis endokrinologi melalui aplikasi LinkSehat kapan pun Anda membutuhkannya. 

Aplikasi LinkSehat memungkinkan Anda melakukan Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Bagaimana Cara Hidup dengan Diabetes?

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup saat menderita diabetes. Baca Selengkapnya...

Prediabetes

Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup Baca Selengkapnya...

Merawat Orangtua dengan Diabetes

Anda harus terus berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan perawatan diabetes yang dialami Baca Selengkapnya...

Risiko Amputasi Pada Penderita Diabetes

Penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan lain, salah satunya masalah Baca Selengkapnya...