Bedah Minimal Invasif

Rabu, 23 Desember 2020

Bedah Minimal Invasif

Link Sehat - Minimally invasive therapy, atau bedah minimal invasif, adalah sebuah tindakan yang bertujuan untuk meminimalkan luka akibat operasi sekaligus mempercepat waktu penyembuhan luka.

Siapa yang perlu melakukan bedah minimal invasif?

Terapi minimal invasif biasanya dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:

  • Kanker paru-paru dan/atau kerusakan bagian dalam paru (emfisema);
  • Penyakit katup jantung;
  • Gangguan sistem pencernaan (termasuk kanker lambung, kanker kantong empedu, kanker pankreas, kanker hati, kanker usus besar, danbatu empedu);
  • Kelainan pada ginjal, seperti kanker ginjal, kanker prostat, kanker kandung kemih, batu ginjal,transplantasi ginjal, pengangkatan ginjal, dan kelainan saat buang air kecil;
  • Masalah pada organ reproduksi wanita, seperti endometriosis, kanker indung telur, kista pada indung telur,, serta pernah menjalani prosedur pengangkatan rahim (histerektomi) dan pengangkatan indung telur;
  • Masalah pembuluh darah, seperti varises; dan
  • Gangguan pada sistem saraf, sepertitumor otak dan cedera.

Kapan perlu menjalani bedah minimal invasif?

Tindakan operasi dengan teknik minimal invasif tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Anda perlu berdiskusi dengan dokter mengenai hal ini.

Bagaimana bedah minimal invasif dilakukan?

Operasi dengan teknik minimal invasif terbagi menjadi dua, yaitu dengan bantuan robot dan tanpa bantuan robot.

Pada bedah minimal invasif dengan bantuan robot,dokter akan memberikan obat bius agar Anda tertidur selama operasi. Kemudian dipersiapkan alat-alat yang akan dipasang pada tangan robot untuk tindakan operasi.

Dokter menghubungkan salah satu ujung alat operasi dengan tangan robot, lalu membuat beberapa sayatan kecil untuk memasukkan ujung lain dari alat yang diperlukan. Operasi dilakukan dengan mengendalikan tangan robot dan melihatnya melalui layar komputer. Tindakan diakhiri dengan mengeluarkan alat operasi dan menutup luka sayatan.

Untuk teknikbedah minimal invasif tanpa bantuan robot,dokter akan memberikan obat bius agar Anda tertidur. Kemudian dokter membuat beberapa sayatan kecil untuk memasukan alat-alat operasi yang diperlukan. Alat tambahan akan dimasukkan agar dapat memperlihatkan bagian dalam dari tubuh sehingga tersambung ke layar komputer. Tindakan diakhiri dengan mengeluarkan alat bantu operasi dan menutup luka.

Adakah efek samping dari bedah minimal invasif?

Berikut ini efek samping dari operasi dengan teknik minimal invasif yang mungkin terjadi:

  • Luka lebih kecil dan lebih cepat sembuh
  • Waktu pasien di rumah sakit lebih singkat
  • Waktu operasi jauh lebih cepat
  • Jumlah keperluan/alat yang dipakai untuk operasi lebih sedikit
  • Mengurangi kemungkinan infeksi akibat operasi

Dimana saya bisa melakukan bedah minimal invasif?

Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini untuk mendapatkan rekomendasi dokter/rumah sakit berkualitas yang telah berpengalaman dalam melakukan prosedur bedah minimal invasif, baik di Indonesia atau negara lainnya.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Hambrian Wijaya dr. Hambrian Wijaya
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Tiroidektomi, Operasi Pengangkatan Kelenjar Tiroid

Anda perlu menjalani tiroidektomi jika mengalami kanker tiroid, pembesaran kelenjar tiroid jinak, Baca Selengkapnya...

Hal-Hal Seputar Bedah Ortopedi yang Perlu Diketahui

Bedah ortopedi adalah jenis bedah yang dilakukan untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak tubuh.

Ini Alasan Operasi saat Pandemi COVID-19 Sebaiknya Ditunda

Banyak yang berubah selama pandemi COVID-19, termasuk pelaksanaan prosedur operasi.