Info Kesehatan
Rabu, 04 Desember 2019
Diabetes Insipidus
LinkSehat - Diabetes insipidus adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan cairan pada tubuh. Kondisi ini membuat penderitanya merasa haus terus-menerus, sehingga membutuhkan minum lebih banyak yang mengakibatkan produksi urine meningkat. Pada penderita diabetes insipidus, volume urine bisa mencapai lebih dari 3 liter per 24 jam.
Gejala diabetes insipidus
Anda dicurigai mengalami diabetes insipidus jika merasa haus berlebihan dengan produksi urine meningkat, ditandai dengan buang air kecil terus-menerus (terutama pada malam hari). Pada anak-anak, diabetes insipidus ditandai dengan:
- Sering ngompol
- Sulit tidur
- Demam
- Muntah
- Sembelit
- Berat badan menurun
- Gangguan tumbuh kembang
Beda diabetes insipidus dan diabetes mellitus…
Diabetes insipidus dan diabetes mellitus adalah dua hal berbeda. Meski begitu, keduanya sama-sama disebabkan karena gangguan sistem endokrin (hormonal). Perbedaan utamanya adalah, diabetes insipidus disebabkan karena masalah pada hormon ADH atau respons ginjal terhadap hormon tersebut.
Sementara itu, diabetes mellitus disebabkan karena kekurangan produksi atau gangguan fungsi hormon insulin pada pankreas. Oleh karena itu, pada diabetes mellitus akan selalu disertai dengan kadar gula darah penderita yang di atas normal, sedangkan diabetes insipidus tidak mempengaruhi kadar gula darah penderitanya.
Konsultasi
Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami
gejala di atas. Download Sekarang.
Penyebab diabetes insipidus
Diabetes insipidus disebabkan karena masalah hormon antidiuretik (ADH), dikenal juga dengan vasopressin (AVP), yang berperan dalam mengatur jumlah cairan dalam tubuh.
Hormon ADH diproduksi oleh hipotalamus di dalam otak, lalu disimpan di kelenjar pituitari. Hormon akan dilepaskan saat kadar air dalam tubuh sangat rendah, sehingga mengurangi jumlah air yang keluar melalui ginjal dan membuat urine menjadi lebih pekat.
Terdapat dua tipe utama diabetes insipidus berdasarkan penyebabnya, yakni:
- Tipe sentral/kranial, terjadi ketika produksi hormon ADH menurun akibat kelainan pada neurohipofisis pada otak.
- Tipe nefrogenik, ditandai dengan penurunan kemampuan mengkonsentrasikan urine akibat resistensi terhadap kerja hormon ADH di ginjal.
Dua tipe diabetes insipidus lainnya adalah gestasional dan primer (dipsogenik) yang terjadi akibat penurunan hormon ADH. Kedua tipe ini tidak disebabkan karena adanya masalah di neurohipofisis atau pun ginjal.
Diagnosis diabetes insipidus
Selain dari wawancara dan pemeriksaan fisik, diagnosis diabetes insipidus juga ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan penunjang seperti:
- Pengumpulan sampel urine 24 jam untuk menentukan volume urine
- Konsentrasi serum elektrolit dan gula darah
- Gravitasi spesifik urine
- Osmolalitas plasma dan urine
- Nilai plasma hormon antidiuretik
- Water deprivation (miller-moses) test
Penilaian fungsi kelenjar pituitari dengan magnetic resonance imaging (MRI) dan pengukuran hormon pada kelenjar pituitari selain hormon antidiuretik.
Pengobatan diabetes insipidus
Pada kasus diabetes insipidus ringan, Anda hanya dianjurkan untuk minum banyak air, untuk menggantikan urine yang terbuang. Pengobatan lain untuk mengatasi diabetes insipidus, antara lain:
- Penggantian cairan lewat infus (bila kebutuhan cairan tubuh belum tercukupi dan terjadi ketidakseimbangan elektrolit)
- Pemberian obat-obatan sesuai tipe diabetes insipidus yang Anda alami
Pencegahan diabetes insipidus
Tidak semua tipe diabetes insipidus dapat dicegah. Namun pada kasus diabetes insipidus akibat penggunaan obat yang mengandung lithium, dapat dilakukan pencegahan dengan menghentikan konsumsi obat tersebut untuk sementara waktu.
Medical Assistance kami siap bantu:
Mayo Clinic. (2019). Patient care & health information. Diseases & conditions. Diabetes insipidus.
Medscape. (2018). Drugs & diseases. Endocrinology. Diabetes insipidus treatment & management.
NHS. Health A to Z. Diabetes insipidus.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Bagaimana Cara Hidup dengan Diabetes?
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup saat menderita diabetes. Baca Selengkapnya...
Merawat Orangtua dengan Diabetes
Anda harus terus berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan perawatan diabetes yang dialami Baca Selengkapnya...
8 Cara Cegah Komplikasi Diabetes
Jika Anda didiagnosa diabetes, berikut ini cara terhindar dari risiko komplikasi yang berpotensi Baca Selengkapnya...