Ini Penyebab dan Tanda Anak Depresi

Senin, 14 Desember 2020

Ini Penyebab dan Tanda Anak Depresi

LinkSehat - Normal bagi anak-anak untuk merasa sedih, kesal, atau suasana hati yang buruk dari waktu ke waktu. Tetapi ketika perasaan dan pikiran negatif tidak kunjung hilang dan membatasi kemampuan anak untuk beraktivitas normal, itu mungkin menjadi tanda anak mengalami depresi.

Dilansir dalam WebMD, sekitar 3% anak-anak dan 8% remaja di Amerika Serikat menderita depresi. Gangguan depresi secara signifikan lebih sering terjadi pada anak laki-laki di bawah usia 10 tahun. Tetapi pada usia 16 tahun, angka kejadian depresi lebih banyak ditemukan pada anak perempuan.

Kenali tanda anak depresi sejak dini. Anda bisa meminta bantuan dokter spesialis anak atau psikolog anak lewat aplikasi LinkSehat jika anak Anda menunjukkan gejala depresi yang berlangsung secara terus-menerus.

Bisakah Anak Menderita Depresi?

Depresi pada masa kanak-kanak berbeda dari emosi yang ditunjukkan sehari-hari selama anak berkembang. Hanya karena seorang anak tampak sedih bukan berarti mereka mengalami depresi berat.

Jika kesedihan terus berlanjut atau sudah mengganggu aktivitas sosial, minat, tugas sekolah, atau kehidupan keluarga, itu mungkin menunjukkan bahwa mereka mengalami depresi. Depresi memang penyakit yang serius, tetapi bukan berarti tidak bisa diobati.

Anda bisa mengetahui kemungkinan anak depresi dengan memperhatikan gejala yang muncul. Namun, setiap anak memiliki gejala yang berbeda-beda. Biasanya anak akan menunjukkan gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda dan dalam kondisi yang berbeda pula.

Meskipun beberapa anak dapat terus beraktivitas dengan baik di dalam lingkungan yang terstruktur, kebanyakan anak yang depresi berat akan mengalami perubahan nyata dalam aktivitas sosial, kehilangan minat di sekolah, prestasi akademis yang buruk, atau perubahan penampilan.

Risiko Berbahaya yang Perlu Diperhatikan

Anak yang depresi mungkin mulai menggunakan narkoba atau alkohol jika mereka berusia di atas 12 tahun. Meskipun relatif jarang terjadi pada remaja di bawah 12 tahun, anak kecil bisa mencoba bunuh diri dan mungkin melakukannya secara impulsif saat mereka kesal atau marah.

Anak perempuan cenderung mencoba bunuh diri, tetapi anak laki-laki lebih cenderung untuk benar-benar bunuh diri saat mereka mencoba bunuh diri. Anak-anak dengan riwayat kekerasan dalam keluarga, penyalahgunaan alkohol, atau pelecehan fisik dan seksual berisiko lebih besar untuk bunuh diri, begitu pula anak yang mengalami gejala depresi.

Kenapa Anak Bisa Depresi?

Munculnya gangguan depresi sering kali disebabkan oleh berbagai hal. Anak Anda mungkin memiliki kecenderungan depresi akibat mengalami beberapa peristiwa kehidupan yang sulit. Hal-hal yang meningkatkan risiko depresi pada anak yaitu:

  • Bullying.
  • Masalah keluarga.
  • Perceraian orangtua.
  • Kehilangan orang yang dicintai.
  • Pelecehan fisik, emosional atau seksual.
  • Bermasalah dengan sekolah atau anak lain.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat depresi atau masalah kesehatan mental lainnya.

Namun, yang harus diingat adalah bahwa depresi bukanlah suasana hati yang bisa berlalu begitu saja dan bukan pula kondisi yang akan hilang tanpa pengobatan yang tepat dari profesional.

Tanda Anak Depresi

Gejala depresi pada anak sangat bermacam-macam. Sering kali gejalanya tidak terdiagnosis dan tidak diobati karena dianggap sebagai perubahan emosional dan psikologis yang normal.

Studi medis berfokus pada depresi yang terselubung, di mana suasana hati anak yang mengalami depresi dibuktikan dengan tindakan atau perilaku marah. Meskipun hal ini terjadi, terutama pada anak-anak yang masih kecil, banyak dari mereka yang menunjukkan kesedihan atau suasana hati yang buruk layaknya orang dewasa yang mengalami depresi.

Gejala anak depresi yang utama yaitu diselimuti kesedihan, perasaan putus asa, dan perubahan suasana hati. Adapun tanda dan gejala lainnya, seperti:

  • Sulit berkonsentrasi.
  • Tidak mau bersosialisasi.
  • Mudah marah atau kesal.
  • Kelelahan dan energi rendah.
  • Tangisan yang meledak-ledak.
  • Lebih sensitif terhadap penolakan.
  • Pikiran atau konsentrasi terganggu.
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah.
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
  • Perubahan jam tidur, sulit tidur atau tidur berlebihan.
  • Perasaan sedih dan putus asa secara terus menerus.
  • Perubahan nafsu makan, baik meningkat atau menurun.
  • Keluhan fisik, seperti sakit perut atau sakit kepala yang tidak kunjung membaik setelah diobati.
  • Berkurangnya kemampuan untuk bersosialisasi selama acara dan kegiatan di rumah atau bersama teman di sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehilangan hobi atau minat lainnya.

Kapan Harus Mengkhawatirkan Kesehatan Mental Anak?

Anda akan menghadapi banyak tantangan sebagai orangtua. Kekhawatiran akan kemungkinan anak Anda mengalami gangguan kesehatan mental tentu bisa menjadi salah satunya.

Semua anak bisa merasa sedih, cemas, mudah tersinggung, atau bersemangat dari waktu ke waktu. Banyak pula anak lainnya yang mengalami kesulitan untuk duduk diam, memperhatikan, atau berinteraksi dengan orang lain pada kesempatan tertentu.

Melihat seberapa sering suatu perilaku terjadi, durasi berlangsungnya, atau intensitas suasana hati dan perilaku anak dapat membantu Anda dalam memutuskan apakah itu suatu masalah. Ketika masalah terjadi selama lebih dari beberapa minggu dan sudah mengganggu aktivitas anak Anda di rumah atau sekolah, Anda mungkin harus mulai merasa khawatir.

Selain itu, jika suasana hati dan perilaku anak Anda mulai mengganggu kemampuannya untuk mengembangkan dan mempertahankan aktivitas sehari-hari, mungkin inilah saatnya untuk mencari bantuan dari profesional.

Cara Mendiagnosis Anak Mengalami Depresi

Jika tanda anak depresi telah berlangsung selama setidaknya dua minggu, Anda sebaiknya menjadwalkan kunjungan ke dokter spesialis anak atau psikolog anak untuk memastikan tidak ada alasan fisik yang menyebabkan gejala tersebut. Pemeriksaan oleh profesional juga berguna untuk memastikan bahwa anak Anda menerima pengobatan yang tepat.

Evaluasi kesehatan mental harus melalui:

  • Wawancara dengan Anda (orangtua atau pengasuh utama anak).
  • Wawancara dengan anak Anda.
  • Serangkaian tes psikologis tambahan yang diperlukan.
  • Informasi dari guru, teman, dan teman sekelas. Ini berguna untuk menunjukkan bahwa gejala depresi berlangsung secara konsisten dan merupakan perubahan dari perilaku sebelumnya.

Tidak ada tes khusus yang dapat menunjukkan depresi dengan jelas, tetapi alat seperti kuesioner untuk anak dan orangtua yang digabungkan dengan informasi pribadi menjadi sangat berguna dalam membantu mendiagnosis depresi pada anak.

Terkadang, sesi terapi dan kuesioner dapat mengungkap masalah lain yang mungkin berpengaruh pada depresi, seperti ADHD, gangguan perilaku, danOCD.

Pengobatan untuk Anak Depresi

Pilihan pengobatan untuk anak dengan depresi serupa dengan orang dewasa. Pengobatan ini termasuk psikoterapi (konseling) dan obat-obatan. Dokter anak Anda mungkin menyarankan psikoterapi terlebih dahulu, kemudian mempertimbangkan penggunaan obat antidepresan sebagai tambahan jika tidak ada efek yang signifikan. Dokter mungkin menganjurkan kombinasi antara psikoterapi dan obat-obatan, karena paling efektif dalam mengobati depresi.

Kenali tanda anak depresi sejak dini agar mereka segera ditangani dan mendapatkan pengobatan dari profesional. Jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis anak atau psikolog anak jika Si Kecil menunjukkan gejala depresi. Download sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Depresi

Depresi bukan hanya memengaruhi suasana hati, melainkan juga cara berpikir dan bertindak Baca Selengkapnya...

Depresi (Postpartum) Pasca Melahirkan

Depresi (postpartum) pasca melahirkan dialami oleh 1 dari 7 wanita yang melahirkan.

Kepribadian Ganda

Kepribadian ganda merupakan gangguan psikologis kompleks yang disebabkan karena banyak faktor Baca Selengkapnya...