Info Kesehatan

Selasa, 01 Desember 2020
Keluar Flek saat Hamil, Berbahaya atau Tidak?
LinkSehat - Keluar flek saat hamil tentu membuat panik dan membuat Anda bertanya-tanya apa yang menyebabkannya.
Perdarahan di vagina bisa terjadi di semua tahap kehamilan, dari konsepsi hingga proses persalinan. Ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi, yaitu munculnya flek dari beberapa tetes darah di pakaian dalam Anda atau perdarahan hebat yang terlihat jelas. Anda membutuhkan pembalut untuk melindungi kebocoran di pakaian saat mengalami perdarahan.
Hubungi dokter spesialis kebidanan & kandungan atau penyedia layanan kesehatan setiap kali Anda mengalami perdarahan dalam bentuk apa pun. Ini sangat penting, bahkan pemeriksaan USG dilakukan jika perlu memastikan kehamilan Anda berjalan normal.
Apakah Flek saat Hamil Menandakan Keguguran?
Perdarahan di vagina selama kehamilan sering terjadi pada trimester pertama kehamilan yang mungkin bukan masalah. Namun, perdarahan yang terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan bisa menjadi tanda-tanda komplikasi. Ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya flek saat hamil atau perdarahan, termasuk beberapa penyakit terkait kehamilan.
Perdarahan bisa menjadi tanda keguguran, tapi bukan berarti Anda benar-benar keguguran. Dilansir dalamAmerican Pregnancy Association, sekitar 20% hingga 30% wanita mengalami perdarahan pada tingkat tertentu di awal kehamilan. Sekitar setengah dari wanita hamil yang mengalami perdarahan tersebut tidak mengalami keguguran. Kira-kira 15% hingga 20% dari semua kehamilan berakhir pada keguguran yang umumnya terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan.
Tanda dan gejala keguguran meliputi:
- Perdarahan di vagina.
- Jaringan melewati vagina.
- Perut kram dan terasa nyeri, lebih sakit daripada kram menstruasi.
Kebanyakan kasus keguguran tidak bisa dicegah. Ini sebagai respons tubuh dalam menghadapi kehamilan tidak sehat yang tidak berkembang dengan baik. Mengalami keguguran bukan berarti Anda tidak bisa memiliki kehamilan sehat di masa mendatang atau sebagai tanda bahwa Anda tidak sehat.
Kehamilan Ektopik
Selain keguguran, keluarnya flek saat hamil juga bisa menandakan kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang berkembang di luar rahim. Kasus kehamilan ektopik lebih rendah dibandingkan keguguran, yakni sekitar 1 dari 60 kehamilan. Gejala kehamilan ektopik di antaranya:
- Perdarahan di vagina.
- Nyeri yang sangat tajam di area perut.
- Tingkat hormon hCG(human chorionic gonadotropin) rendah.
- Perut kram dan terasa nyeri, lebih sakit daripada kram menstruasi.
Hamil Anggur
Hamil anggur atau mola hidatidosa menyebabkan perdarahan dini. Kehamilan ini melibatkan pertumbuhan jaringan abnormal, bukan embrio. Tanda dan gejala hamil anggur yaitu:
- Perdarahan di vagina.
- Tidak ada detak jantung janin.
- Tes darah menunjukkan tingkat hormon hCG sangat tinggi.
- Saat diperiksa menggunakan USG terlihat gumpalan seperti anggur di dalam rahim.
Penyebab Perdarahan di Awal Kehamilan
Keluar flek saat hamil, terutama di awal kehamilan, merupakan hal yang sangat umum. Namun, Anda mungkin ingin mengetahui penyebabnya selain beberapa kemungkinan komplikasi yang disebutkan di atas. Faktor lain yang mungkin menjadi penyebabnya yaitu:
- Infeksi pada rongga panggul atau saluran kemih.
- Pendarahan saat implantasi setiap wanita berbeda-beda, ada yang hanya keluar flek selama beberapa jam dan ada pula yang terus berlanjut hingga beberapa hari.
- Wanita mungkin mengalami perdarahan setelah berhubungan seks, karena serviks sangat lembut dan sensitif. Sebaiknya tidak berhubungan seks sampai dokter menemukan penyebab pastinya. Ini dilakukan demi mencegah iritasi lebih lanjut.
Konsultasi Dokter Online atau penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga kehamilan Anda.
Solusio Plasenta
Keluar flek saat hamil bisa disebabkan oleh lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan. Hanya 1% wanita hamil yang mengalami masalah ini dan biasanya terjadi selama 12 minggu terakhir kehamilan. Beberapa tanda solusio plasenta yaitu perdarahan dan sakit perut.
Plasenta Previa
Terjadi ketika posisi plasenta sebagian atau seluruhnya ada di bagian bawah rahim dan menutupi serviks. Kasus plasenta previa terjadi sekitar 1 dari 200 kehamilan. Meski perdarahan terjadi tanpa rasa sakit, tapi kondisi serius ini membutuhkan perawatan segera.
Lahir Prematur
Perdarahan di vagina mungkin menandakan waktu persalinan sudah tiba. Hingga beberapa minggu sebelum persalinan dimulai, kemungkinan akan keluar lendir dan darah. Jika terjadi lebih awal, Anda mungkin akan menjalani persalinan prematur dan sebaiknya segera hubungi dokter Anda. Beberapa gejala persalinan prematur yang terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan yaitu:
- Sakit punggung.
- Perut kram dengan atau tanpa disertai diare.
- Keputihan (berair, berlendir, dan berdarah).
- Kontraksi teratur dan pengencangan uterus.
- Terasa tekanan di panggul atau perut bagian bawah.
Pendarahan saat Hamil Dapat Memengaruhi Bayi?
Dilansir dalamABC Law Centres (juga dikenal sebagai Reiter & Walsh, P.C.), yakni situs yang berfokus pada kasus cedera lahir, pendarahan saat kehamilan bisa menyebabkan cedera pada bayi. Ada banyak hal yang menyebabkan pendarahan saat hamil, salah satu kondisi yang paling serius adalah solusio plasenta.
Plasenta adalah organ yang menghubungkan bayi dengan dinding rahim (uterus). Berfungsi untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen kepada bayi yang mengalir dari ibu ke plasenta, kemudian melalui tali pusat ke bayi.
Solusio plasenta terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim sebagian atau seluruhnya. Jika ini terjadi, bayi sama sekali tidak mendapat nutrisi dan oksigen dari ibu. Juga tidak dapat membuang limbah, seperti karbon dioksida.
Waspadai gejala solusio plasenta berikut ini:
- Sakit punggung.
- Iritabilitas uterus.
- Sakit perut ringan, bisa muncul secara intens.
- Uterus menjadi sulit disentuh selama persalinan.
- Ukuran rahim membesar secara tidak proporsional.
- Retroplacental hematoma teridentifikasi melalui USG.
- Kontraksi uterus selama persalinan yang berlangsung lebih lama daripada biasanya.
- Pendarahan selama paruh kedua kehamilan atau perdarahan hebat selama persalinan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Perdarahan saat Hamil?
Karena perdarahan di vagina bisa menjadi tanda adanya masalah, segera hubungi dokter spesialis kandungan. Kenakan pembalut untuk melihat seberapa banyak darah yang keluar dan catat jenis darahnya, seperti merah, merah jambu, coklat, atau berbentuk gumpalan.
Untuk mengetahui penyebabnya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan USG vagina dan perut. Saat masih sering keluar flek atau perdarahan dari vagina, sebaiknya jangan menggunakan tampon atau berhubungan seks terlebih dahulu.
Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut ini yang menandakan adanya masalah serius:
- Pusing atau bahkan pingsan.
- Demam lebih dari 100,4°F dan menggigil.
- Nyeri dan kram hebat di bagian bawah perut.
- Perdarahan hebat disertai rasa sakit maupun tidak.
- Keluar cairan dari vagina yang mengandung jaringan.
Punya pertanyaan seputar flek saat hamil? Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis kebidanan & kandungan dari rumah sakit di dalam dan luar negeri. Download sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Peluang Kehamilan Setelah Keguguran
Meski keguguran menimbulkan trauma, banyak wanita yang justru mempertanyakan kapan waktu yang tepat Baca Selengkapnya...
Kehamilan Ektopik
Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.
Penyebab dan Risiko Kehamilan Lebih Dari 42 Minggu
Kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm.
Ini Alasan Mengapa Istirahat Panggul Dibutuhkan Selama Kehamilan
Ada beberapa alasan medis mengapa dokter menyarankan untuk istirahat panggul saat hamil.