Mengenal Serologi, Tes untuk Deteksi Antibodi Covid-19

Kamis, 30 September 2021

Mengenal Serologi, Tes untuk Deteksi Antibodi Covid-19

LinkSehat - Beberapa orang melakukan tes serologi untuk mengecek kadar antibodi SARS-CoV-2 di dalam tubuhnya. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan oleh penyintas Covid-19 atau orang yang sudah divaksinasi. Namun, apakah pemeriksaan serologi benar-benar bisa mendeteksi kekebalan tubuh dari Covid-19? Berikut faktanya.

Apa itu tes serologi?

Tes antibodi atau tes serologi adalah tes darah yang dilakukan untuk mendeteksi antibodi, yaitu protein spesifik yang dibuat sebagai respons tubuh terhadap suatu infeksi. Hasil pemeriksaan antibodi sangat penting untuk mendeteksi riwayat infeksi sebelumnya pada seseorang yang memiliki sedikit gejala atau tanpa gejala. Namun, tes antibodi tidak dapat memprediksi kekebalan tubuh Anda terhadap Covid-19, terutama setelah menerima vaksinasi Covid-19

Meskipun hasil tes serologi Anda positif yang menunjukkan bahwa antibodi Covid-19 terdeteksi, belum tentu Anda tidak dapat tertular Covid-19 lagi. Anda tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.

Kapan tes serologi perlu dilakukan?

Tes serologi untuk Covid-19 dapat dilakukan jika:

  • Anda memiliki gejala Covid-19 di masa lalu tetapi tidak pernah dites.
  • Anda akan menjalani prosedur medis di rumah sakit atau klinik, terutama jika Anda pernah menjalani tes diagnostik positif Covid-19 sebelumnya.
  • Anda pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya dan ingin mendonorkan plasma. Plasma adalah bagian darah yang mengandung antibodi untuk membantu mengobati orang lain dengan kasus Covid-19 yang parah.

Selain Covid-19, tes serologi sangat membantu dalam diagnosis penyakit bakteri, parasit, dan virus tertentu, termasuk:

  • Polio.
  • Sifilis.
  • Campak.
  • Influenza. 
  • HIV/AIDS.
  • Demam kuning.
  • Mononukleosis menular. 
  • Rocky Mountain spotted fever (RMSF).
  • Penyakit menular epidemi dan pandemi, seperti influenza dan virus corona. 
  • Penyakit autoantibodi, yaitu antibodi berbahaya yang menyerang komponen tubuh yang terlibat dalam penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis. 

Baca Juga: Perbedaan Antibodi Kualitatif dan Antibodi Kuantitatif untuk COVID-19

Jenis tes serologi untuk deteksi antibodi Covid-19

Ada berbagai jenis tes serologi, yaitu:

1. Uji flokulasi

Uji fiksasi komplemen merupakan uji flokulasi yang paling umum. Uji fiksasi komplemen berdasarkan pada presipitasi atau flokulasi yang terjadi ketika antibodi dan antigen khusus dicampur bersama.

2. Uji netralisasi

Uji netralisasi tergantung pada kapasitas antibodi untuk menetralkan sifat infeksi dari organisme menular.

3. Uji penghambatan hemagglutinin

Proses ini didasarkan pada kemampuan virus untuk menyebabkan sel darah merah spesies hewan tertentu menggumpal (aglutinasi). Kondisi penggumapalan daran ini akan dicegah oleh antibodi.

4. Uji ELISA

Uji ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) menggunakan deteksi sinyal fluoresen atau kolorimetri. 

5. Uji imun chemiluminescence

Proses ini didasarkan pada deteksi sinyal cahaya yang dipancarkan melalui reaksi kimia antara enzim yang mengikat antibodi.

Baca Juga: Ini Perbedaan dan Efektivitas Rapid Test, Swab Antigen dan PCR

Bagaimana cara mengartikan hasil tes serologi Covid-19?

Hasil tes serologi berupa positif dan negatif. Meskipun hasilnya positif, tetap ambil langkah perlindungan diri dari virus, karena tidak ada yang tahu kapan infeksi ulang akan terjadi. Begini cara mengartikan hasil tes serologi untuk Covid-19:

1. Positif

Jika Anda hasil tes serologi Anda untuk Covid-19, kemungkinan Anda baru terinfeksi atau sebelumnya pernah menderita Covid-19. Ada juga kemungkinan hasil positif yang salah. Ini dikenal sebagai positif palsu. 

Ada beberapa kemungkinan hasil tes positif palsu, seperti:

  • Tes serologi dapat mendeteksi virus selain SARS-CoV-2, misalnya virus yang menyebabkan flu biasa.
  • Tes dilakukan pada populasi yang tidak banyak kasus infeksi Covid-19. Jenis tes serologi bekerja maksimal pada populasi dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi.

Tes serologi yang positif bukan berarti Anda kebal dari infeksi ulang Covid-19, karena tidak diketahui apakah tubuh Anda memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dan melindungi Anda agar tidak terinfeksi lagi. 

Hasil positif juga tidak menunjukkan apakah Anda dapat menyebarkan Covid-19 kepada orang lain.

2. Negatif

Hasil negatif pada tes serologi untuk Covid-19 menunjukkan bahwa antibodi terhadap virus tidak terdeteksi dalam sampel Anda. Ada beberapa kemungkinan hasil tes negatif, seperti:

  • Anda belum pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
  • Anda pernah terjangkit Covid-19 di masa lalu, tetapi Anda tidak mengembangkan atau belum mengembangkan antibodi yang dapat dideteksi. Tidak diketahui apakah semua individu yang terinfeksi akan mengembangkan respons antibodi yang dapat dideteksi.

Hasilnya mungkin salah, yang dikenal sebagai negatif palsu atau false negative. Ini terjadi ketika tes tidak mendeteksi antibodi meskipun Anda mungkin memiliki antibodi spesifik untuk Covid-19.

Ingin melakukan tes serologi? Daftar lebih mudah melalui WhatsApp 0858 9000 8500. Anda juga bisa mendaftar swab PCR dan swab antigen. Untuk konsultasi Covid-19 gratis, gunakan aplikasi dokter online LinkSehat. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


    Reviewed by dr. Menik Hendrawati, MKM dr. Menik Hendrawati, MKM

    Nilai Artikel Ini

    Artikel Terkait

    Ini Perbedaan dan Efektivitas Rapid Test, Swab Antigen dan PCR

    Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai Rapid Test, Swab Antigen dan PCR beserta dengan perbedaan Baca Selengkapnya...

    Mengenal Jenis Vaksin COVID-19 dan Efek Samping serta Efektivitasnya

    Saat ini vaksin COVID-19 seperti Sinovac dan AstraZeneca sudah mulai diberikan kepada masyarakat Baca Selengkapnya...

    Panduan Lengkap COVID-19: Pencegahan, Isolasi Mandiri hingga Pemulihan

    Berikut panduan Covid-19 lengkap mulai dari pencegahan hingga pemulihannya untuk Anda ketahui.

    Telemedicine dan Obat Gratis Isoman COVID-19 Kemenkes

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah resmi bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk Baca Selengkapnya...