Menstruasi Dua Kali Sebulan? Ini Sebabnya

Rabu, 09 Desember 2020

Menstruasi Dua Kali Sebulan? Ini Sebabnya

LinkSehat - Siklus menstruasi wanita rata-rata terjadi selama 28 hari. Tetapi siklus tersebut bisa bervariasi dari 24 hingga 38 hari. Jika siklus menstruasi lebih pendek, Anda mungkin akan mengalami menstruasi lebih dari sekali dalam sebulan.

Meskipun perubahan sesekali dalam siklus menstruasi bukanlah hal yang ganjil, tapi sering mengalami dua kali menstruasi dalam sebulan mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Menstruasi dua kali sebulan mungkin membuat Anda khawatir. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan melalui aplikasi LinkSehat. Berikut ini beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya.

1. Periode Anomali

Seseorang terkadang memiliki siklus menstruasi lebih pendek yang di dalamnya mencakup dua kali menstruasi dalam sebulan. Setelah periode anomali atau keganjilan ini, siklus menstruasi Anda dapat kembali seperti biasa.

Anomali sesekali inilah yang membuat dokter mencari pola yang konsisten dari perdarahan yang sering terjadi sebelum membuat diagnosis atau menyarankan pengobatan, kecuali jika ada infeksi atau masalah yang lebih serius.

2. Masih Muda

Siklus menstruasi yang tidak teratur sering terjadi pada anak muda yang baru mengalami menstruasi. Anak muda cenderung memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek atau terkadang lebih lama selama masa pubertas. Inilah yang dapat menyebabkan mereka mengalami dua kali menstruasi dalam satu bulan.

Tingkat hormon berfluktuasi secara signifikan selama masa pubertas. Penelitian menunjukkan bahwa diperlukan waktu kurang lebih 6 tahun agar siklus menstruasi orang muda menjadi teratur sejak mereka mulai mengalami menstruasi.

Hasil penelitian diAmerican Journal of Epidemiologymenunjukkan bahwa wanita yang mengalamisiklus yang lebih pendek akan menjadi lebih teratur seiring bertambahnya usia, yakni sekitar 6 tahun setelah pertama kali mengalami menstruasi.

Meskipun ketidakteraturan siklus di masa dewasa kerap dikaitkan dengan anovulasi (gagal ovulasi) dan infertilitas, namun belum dapat dipastikan apakah riwayat ketidakteraturan siklus pada awal menstruasi juga berpotensi pada kesuburan selama masa reproduksi.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan jaringan rahim tumbuh di area tubuh lainnya. Endometriosis dapat menyebabkan sakit perut, kram abnormal, dan perdarahan tidak teratur. Terkadang, perdarahan bisa menjadi cukup berat dan tampak seperti menstruasi.

Dalam kondisi tertentu, dokter dapat mendiagnosis endometriosis menggunakan pemeriksaan panggul dan ultrasound. Namun, dibutuhkan operasi kecil (laparoskopi) sebagai satu-satunya cara akurat untuk mendiagnosis kondisi tersebut.

4. Perimenopause

Perimenopause adalah tahun-tahun menjelang menopause ketika hormon seseorang mulai berubah. Perimenopause bisa berlangsung hingga 10 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, wanita sering mengalami siklus haid yang tidak teratur, siklus yang lebih pendek atau lebih lama, melewatkan siklus haid, atau mengalami perdarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit saat menstruasi.

Wanita dikatakan menopause ketika mereka tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Hubungi dokter spesialis kandungan untuk diagnosis yang lebih akurat.

5. Masalah Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah pengatur proses hormonal dalam tubuh. Kelenjar kecil yang berbentuk seperti kupu-kupu ini berada tepat di depan tenggorokan. Berfungsi untuk mengontrol suhu tubuh, metabolisme, dan sebagainya.

Siklus menstruasi yang tidak teratur mungkin merupakan gejala umum terkait dengan masalah tiroid. Hal ini terjadi pada tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).

Gejala hipotiroidisme meliputi:

  • Sembelit.
  • Kulit pucat.
  • Wajah bengkak.
  • Detak jantung lambat.
  • Selalu merasa kedinginan.
  • Merasa lelah sepanjang waktu.
  • Perdarahan berat saat menstruasi.
  • Kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Sedangkan gejala hipertiroidisme meliputi:

  • Susah tidur.
  • Mudah marah.
  • Detak jantung cepat.
  • Selalu merasa panas.
  • Penonjolan di mata.
  • Diare atau sering buang air besar.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme bisa diobati. Temui dokter spesialis penyakit dalam jika Anda merasa memiliki gejala penyakit tiroid.

6. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan massa yang terjadi di dalam rahim. Fibroid biasanya tidak bersifat kanker tetapi dapat menyebabkan perdarahan, terutama perdarahan menstruasi yang berat.

Meskipun penyebab perkembangan fibroid rahim belum diketahui, tapi dokter mungkin tahu bahwa kondisi ini cenderung menurun dalam keluarga dan perubahan kadar hormon dapat memengaruhi kondisi ini.

Gejala fibroid dapat berupa perasaan kenyang atau tekanan di panggul, sering buang air kecil, nyeri di punggung bawah, dan nyeri saat berhubungan seks. Dokter seringkali dapat mendiagnosis fibroid rahim melalui pemeriksaan panggul atau USG.

7. Infeksi Vagina

Infeksi vagina dan serviks sangat mengganggu, karena dapat menyebabkan perdarahan di luar menstruasi. MenurutLakeisha Richardson, M.D., seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Greenville, Mississippi,peradangan atau infeksi serviks dengan bakteri seperti bakteri vaginosis atau trikomoniasis dapat menyebabkan perdarahan tidak teratur.

Infeksi harus segera diobati, karena ada penelitian yang menunjukkan bahwa penyakit menular seksual (PMS), seperti trikomoniasis dapat meningkatkan risiko tertular HIV dan PMS lainnya.

8. Lupa Memasang Kontrasepsi

Kehilangan pil KB atau lupa suntik KB dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur. Setiap kali Anda gagal menggunakan alat kontrasepsi dengan benar, mungkin Anda akan mengalami perdarahan. Ini bisa terjadi karena Anda tiba-tiba kehilangan hormon. Perdarahan semacam ini tidak tergolong keadaan darurat.

Jika Anda melanjutkan kontrasepsi dengan mengikuti instruksi, perdarahan akan mereda. Pastikan untuk menggunakan alat kontrasepsi cadangan untuk mencegah kehamilan hingga siklus menstruasi berikutnya.

9. Mengidap PCOS

Sindrom ovarium polikistik ataupolycystic ovarian syndrome (PCOS)terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi wanita dan remaja perempuan di usia reproduksi.

PCOS dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi, perubahan kulit, bertambahnya rambut di wajah, tumbuh jerawat, kista di ovarium, dan kemandulan. Wanita dengan PCOS biasanya juga mengalami masalah dengan metabolisme mereka.

MenurutAlyssa Dweck, M.D., seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi dan penulis “The Complete A to Z for Your V”, PCOS adalah hasil dari ovulasi yang lebih jarang atau kurangnya ovulasi. Inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan estrogen, progesteron, dan testosteron. Salah satu dari banyak gejala PCOS yaitu perdarahan tidak teratur.

Jika Anda merasa memiliki gejala PCOS, buatlah janji temu dengan dokter untuk segera dievaluasi.

10. Stres

Menurut Christine Masterson, M.D., chief of the women and children’s service line di Summit Medical Group di New Jersey, Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan menstruasi dua kali sebulan atau tidak sama sekali. Ini terjadi karena hormon yang memicu ovarium untuk berovulasi setiap bulan berasal dari otak, yakni tempat di mana stres dimulai.

Pada dasarnya, ketika Anda terlalu sibuk bekerja atau hal lainnya yang menyebabkan Anda kurang tidur di malam hari, hormon tersebut bisa terhambat dan memengaruhi siklus menstruasi Anda.

Jika Anda menyadari bahwa akhir-akhir ini Anda mengalami stres, pertimbangkan untuk melakukan beberapa latihan yoga atau meditasi. Anda juga bisa berbicara dengan seseorang yang dapat membantu mengelola stres. Cara tersebut diharapkan dapat membantu pikiran dan tubuh Anda lebih rileks.

Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis kandungan jika Anda menstruasi dua kali sebulan. Download sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Dismenore, Penyebab Kram Perut Saat Haid

Meski seringkali bersifat ringan, pada sebagian wanita, dismenore bisa sangat berat hingga Baca Selengkapnya...

Pakai Pembalut, Tampon, atau Menstrual Cup? Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tak jarang wanita merasa dilema harus memilih pembalut, tampon, atau menstrual cup sebagai alat Baca Selengkapnya...