Multiple Sclerosis

Rabu, 08 Januari 2020

Multiple Sclerosis

LinkSehat - Multiple sclerosis adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan sumsum tulang belakang. Adanya gangguan ini memengaruhi penglihatan dan gerakan tubuh penderitanya.

Gejala multiple sclerosis

Gejala yang muncul dapat berbeda-beda, tergantung pada lokasi saraf yang terpengaruh. Namun secara umum, multiple sclerosis ditandai dengan:

  • Gangguan gerak, berupa: kelemahan atau mati rasa pada sisi tubuh tertentu, sulit berjalan, sulit menjaga keseimbangan, muncul sensasi seperti tersengat listrik akibat gerakan leher tertentu (Lhermitte’s sign), serta tremor atau gemetar.
  • Gangguan penglihatan, berupa: kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan penglihatan dan gangguan penglihatan lainnya.
  • Gejala fisik lain,berupa: pusing, lemas, sulit berbicara, kesemutan pada berbagai bagian tubuh, serta gangguan pada kandung kemih, usus, atau organ seksual.

Sebaiknya segera temui dokter atau Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda mengalami gejala di atas. Download Sekarang.

Penyebab multiple sclerosis

Multiple sclerosis termasuk penyakit autoimun.

Kondisi ini terjadi ketika sistem imun menyerang lapisan pelindung saraf (mielin) dan menyebabkan gangguan komunikasi antara saraf pusat dan bagian tubuh lainnya. Meski belum diketahui secara pasti, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya multiple sclerosis:

  • Adanya riwayat keluarga dengan multiple sclerosis
  • Terkena infeksi, seperti Epstein-Barr virus
  • Kekurangan vitamin D, termasuk kurangnya paparan sinar matahari
  • Menderita penyakit autoimun, seperti penyakit tiroid, diabetes mellitus 1, dan inflammatory bowel disease

Diagnosis multiple sclerosis

Sampai saat ini, belum ada pemeriksaan spesifik untuk mendiagnosis multiple sclerosis. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan menyingkirkan kemungkinan penyebab sakit lainnya melalui wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang yang dimaksud meliputi: pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan spinal, MRI, dan evoked potential test untuk melihat sinyal elektrik yang diproduksi sistem saraf melalui respons terhadap stimulus.

Pengobatan multiple sclerosis

Belum ada pengobatan untuk multiple sclerosis. Seperti beberapa penyakit autoimun lainnya, pada multiple sclerosis bisa didapati kondisi serangan, yaitu saat gejala-gejala memberat dengan segera, juga ada kondisi terkendali saat gejalanya dirasakan sangat ringan atau hampir tidak bergejala.

Pengobata ditujukan untuk mempercepat kesembuhan dari kondisi serangan, memperlambat perkembangan penyakit, serta menghilangkan gejala. Terapi yang diberikan saat serangan terjadi berupa kortikosteroid dan plasmapheresis. Namun untuk serangan yang terjadi berulang, terapi yang diberikan berupa obat suntik, oral, atau infus.

Terapi lainnya untuk multiple sclerosis, meliputi: fisioterapi, relaksasi otot, dan konsumsi obat-obatan untuk mengurangi kelelahan.

Pencegahan multiple sclerosis

Kecukupan vitamin D dipercaya dapat mengurangi risiko terkena multiple sclerosis. Anda juga perlu menghentikan kebiasaan merokok dan rutin periksa kesehatan ke dokter untuk mendeteksi dini penyakit.

Anda disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter jika ada anggota keluarga yang mengalami multiple sclerosis, serta pernah atau sedang mengalami mononukleosis, penyakit tiroid, diabetes tipe 1, dan radang usus.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)

Mayo Clinic. (2019). Patient Care & Health Information. Diseases & Conditions. Multiple sclerosis.
NCBI. (2012). Prevention and treatment of MS: studying the effects of vitamin D.


Author dr. Elrika Anastasia W. dr. Elrika Anastasia W.
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Penyakit Autoimun

Gangguan autoimun bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja, termasuk saluran pencernaan, otak, Baca Selengkapnya...

Penyakit Rematik

Rematik sering menjadi keluhan orang yang berusia lanjut, meski bisa juga menyerang orang dewasa, Baca Selengkapnya...

Lupus

Lupus merupakan gangguan autoimun yang bisa menyerang kulit, ginjal, persendian, sel darah, otak, Baca Selengkapnya...