Penyakit Kusta

Senin, 23 November 2020

Penyakit Kusta

LinkSehat - Kusta atau lepra adalah penyakit kulit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri tahan asam. Bakteri ini bukan hanya menginfeksi kulit, namun juga menginfeksi saraf (kecuali otak dan sistem saraf pusat), mukosa permukaan saluran nafas atas dan mata. Kusta bisa menyerang semua usia mulai dari anak hingga dewasa. Kusta dapat disembuhkan dan pengobatan di stadium awal akan mencegah kecacatan.

Kusta merupakan penyakit yang sudah ada sejak sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Penyakit ini dianggap sebagai aib karena pada saat itu belum diketahui cara penyebaran dan pengobatan kusta. Kusta tidak menyebar hanya melalui berjabat tangan satu kali tetapi melalui melalui kontak erat berulang-ulang, menular juga melalui droplet yang keluar melalui mulut dan hidung saat pasien berbicara, bersin atau batuk.

Gejala atau tanda kusta

Gejala kusta biasa muncul setelah 1 tahun kuman masuk dalam tubuh. Namun bisa juga gejala muncul setelah lebih dari 20 tahun. Hal ini disebabkan karena bakteri kusta bermultiplikasi dengan lambat. Bakteri kusta menginfeksi kulit, saraf, mukosa saluran nafas atas serta mata sehingga gejala yang bisa muncul berupa:

  • Kaku sendi.
  • Kehilangan alis.
  • Penurunan pengeluaran keringat.
  • Kehilangan atau penurunan fungsi otot.
  • Kebutaan bisa terjadi akibat ulser kornea.
  • Kelainan bentuk hidung karena kerusakan tulang rawan pembatas hidung (saddle nose deformity).
  • Bercak bercak pada kulit dengan warna berbeda dengan warna kulit sekitarnya. Pada bercak tersebut bisa terjadi kerusakan saraf sehingga akan kehilangan kemampuan kulit dalam merasakan sentuhan.
  • Jika tidak diobati maka akan semakin berat kerusakan saraf sehingga pasien bisa mengalami luka potong atau luka bakar akibat baal.

Terdapat beberapa klasifikasi kusta yaitu pausibasiler dan multibasiler. Pausibasiler merupakan kusta yang menunjukkan hasil negatif pada pemeriksaan sampel kulit dengan jumlah bercak dibawah 5 buah. Sedangkan tipe multibasiler merupakan kusta yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan sampel kulit dengan jumlah bercak lebih dari 5 buah.

Selain itu terdapat klasifikasi berdasarkan jumlah dan tipe kelainan kulit, yaitu:

  • Tuberkuloid. Tipe ini merupakan tipe ringan dari kusta dimana bercak hanya 1 atau beberapa tanpa adanya rasa baal. Tipe ini lebih tidak menular dibandingkan dengan tipe lainnya.
  • Lepromatosa. Tipe ini lebih berat dibandingkan tuberkuloid. Tipe ini memiliki beberapa bercak merah dengan baal dan kelemahan otot. Bisa juga terjadi gangguan fungsi ginjal, organ reproduksi laki-laki dan kelainan bentuk hidung.
  • Borderline. Tipe ini merupakan di antara tuberkuloid dan lepromatosa.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda memiliki bercak pada kulit dan bercak tersebut terasa baal, Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Semakin cepat kusta ditangani, semakin cepat dapat diberikan pengobatan sehingga kecacatan dapat dicegah. Kasus kusta dapat ditangani oleh dokter spesialis kulit. Download sekarang.

Biaya berobat kusta

Besaran biaya pengobatan kusta tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan kusta di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab kusta

Penyebab kusta yaitu bakteriMycobacterium leprae. Bakteri ini merupakan bakteri tahan asam. Kusta menyebar melalui droplet dan kontak erat dengan pasien secara berulang ulang hingga dalam hitungan bulan. Droplet dapat keluar saat pasien berbicara, atau bersin, atau batuk. Kusta tidak menyebar melalui berjabat tangan atau berpelukan, dan tidak menular hanya dengan bersentuhan saat di bus. Kusta juga tidak menyebar melalui hubungan seksual dan tidak diturunkan pada janin saat hamil.

Anda beresiko menderita kusta jika Anda berkontak erat dengan pasien kusta yang tidak diobati. Pasien kusta tidak lagi menyebarkan bakteri jika sudah memulai pengobatan.

Diagnosis kusta

Diagnosis kusta dilakukan dengan melakukan tanya jawab seputar riwayat perjalanan penyakit pasien terutama faktor risiko yang dimiliki pasien. Selain itu juga dilakukanpemeriksaan fisik danpemeriksaan tambahan.

Pemeriksaan fisik terutama dilakukan untuk memeriksa bercak serta adanya kerusakan saraf yang terjadi. Pemeriksaan tambahan yang dilakukan yaitu untuk mencari bakteri penyebab kusta. Bisa denganbiopsi atau pengambilan sampel jaringan yang kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksaan juga bisa dengan tes kulit lepromin, yaitu penyuntikan bakteri kusta inaktif dan diperiksa pada hari ke 3 dan hari ke 28 untuk melihat apakah terdapat reaksi terhadap penyuntikan.

Komplikasi yang bisa ditimbulkan oleh kusta yaitu:

  • Infertilitas.
  • Infeksi mata.
  • Gagal ginjal.
  • Kerontokan rambut.
  • Benjolan permanen.
  • Kebutaan (glaukoma).
  • Kerusakan permanen hidung.
  • Gangguan ereksi dan infertilitas pada laki-laki.
  • Kerusakan permanen saraf kecuali saraf pusat dan otak.
  • Kelemahan otot yang menyebabkan gangguan bentuk tangan seperti mencakar (claw hand).

Cara mengobati kusta

Pengobatan kusta membutuhkan kombinasi beberapa obat. Kombinasi obat yang dibutuhkan tergantung dari klasifikasi kusta yang dimiliki pasien. Pada pasien dengan pausibasiler diperlukan 2 jenis obat antibiotik. Pada pasien multibasiler diperlukan 3 jenis obat selama 1 hingga 2 tahun. Dokter mungkin juga akan memberikan obat untuk meredakan nyeri akibat kerusakan saraf. Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan kecacatan permanen.

Bisakah kusta disembuhkan?

Kusta bisa disembuhkan terutama pada stadium awal. Pengobatan kusta sangat beragam. Rata-rata pasien kusta pausibasiler menjalani pengobatan selama 6 hingga 9 bulan. Pada pasien multibasiler menjalani pengobatan selama 1 hingga 2 tahun.

Cara mencegah kusta

Cara pencegahan kusta yang paling efektif yaitu mengobati pasien kusta. Saat pasien kusta menjalani pengobatan, pasien sudah tidak dapat menularkan dan menyebarkan kusta pada orang sekitarnya. Pencegahan lainnya yaitu dengan menggunakan masker, menutup hidung dan mulut saat bersin/ batuk serta menjaga kebersihan.

Cara merawat pasien kusta di rumah

Merawat pasien kusta di rumah merupakan tantangan tersendiri yaitu dalam pengawasan obat. Pasien kusta harus minum obat dalam jangka waktu lama dan rutin. Selain itu jika sudah didapati adanya kerusakan saraf yang berat, maka pasien perlu dijaga agar tidak terluka akibat pasien tidak dapat merasakan rasa sakit atau baal.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Abses Kulit

Anda perlu mengenali beberapa kondisi saat abses kulit perlu segera ditangani untuk mencegah Baca Selengkapnya...

Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah iritasi kulit akibat paparan atau kontak terhadap zat yang dapat Baca Selengkapnya...

Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah sebuah peradangan pada daerah seboroik, biasanya mengenai bagian kulit, Baca Selengkapnya...

Eksim Atopik

Eksim atopik biasanya terjadi pada orang dengan kecenderungan alergi, sehingga sering disertai Baca Selengkapnya...