Tips Aman Membawa Bayi Keluar Rumah di Era New Normal

Jumat, 23 Oktober 2020

Tips Aman Membawa Bayi Keluar Rumah di Era New Normal

LinkSehat - Virus Corona bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Dari orang dewasa, balita, hingga bayi yang baru lahir memiliki risiko terinfeksi virus. Di Indonesia sendiri sudah banyak ditemukan kasus virus COVID-19 pada balita.

Menurut Sigi Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dalam Lancet Global Health Journal pada Mei 2020, dalam enam bulan ke depan diprediksi akan ada sekitar 6.000 kasus kematian baru balita akibat infeksi virus COVID-19.

Era new normal adalah era dimana kegiatan di luar rumah sudah mulai berlangsung kembali. Meski begitu, Anda harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di setiap daerah selama beraktivitas, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Namun, selama era new normal, risiko balita yang terinfeksi COVID-19 semakin tinggi. Mengapa demikian?

Ini karena masih banyak orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga risiko penyebaran COVID-19 tetap tinggi di era new normal. Nantinya kondisi ini akan berpengaruh bagi anak-anak, termasuk balita yang menjadi rentan terpapar virus corona ketika Anda membawa mereka beraktivitas di luar rumah. Itulah pentingnya peran orangtua dan anggota keluarga lainnya untuk menjaga anak-anak terhindar dari ancaman virus corona.

Cara Mencegah Bayi Terinfeksi Virus Corona

Umumnya, kasus infeksi virus corona pada bayi bermula dari anggota keluarga inti yang sebelumnya sudah terinfeksi. Misalnya bayi terpapar virus yang dibawa oleh ayah atau ibu saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu, balita juga berisiko terpapar virus corona dari teman atau siapa pun orang yang mereka temui ketika beraktivitas di luar rumah.

Hal ini tentu mengkhawatirkan. Sebagai orangtua, Anda dapat menerapkan beberapa cara mencegah bayi agar tidak terinfeksi virus corona, antara lain:

1. Dapat Membedakan Informasi Valid dan Palsu

Sebagai orangtua, Anda harus bisa menyaring berita seputar COVID-19 agar Anda paham mana informasi valid dana mana informasi palsu. Kemampuan menyaring berita menjadi sangat penting di tengah maraknya berita palsu.

Dengan mengetahui informasi valid, Anda jadi memiliki bayangan tentang apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga keamanan balita di masa pandemi COVID-19. Perlakuan kepada anak bisa jadi salah jika informasi yang Anda miliki ternyata keliru.

2. Memahami Status Zona Beserta Artinya

Status zona dengan risiko keamanan suatu wilayah dari COVID-19 dapat dibedakan berdasarkan warna. Berikut ini jenis-jenis status zona beserta artinya:

  • Zona merah merupakan wilayah yang terjangkit COVID-19 dengan laju penularan tinggi.
  • Zona oranye merupakan wilayah yang terjangkit COVID-19, tetapi laju penularan lebih rendah daripada zona merah.
  • Zona kuning merupakan wilayah yang terjangkit COVID-19, tetapi laju penularan terkendali.
  • Zona hijau merupakan zona wilayah tanpa kasus positif COVID-19.

Terapkansocial distancingatau pembatasan sosial sesuai dengan status zona wilayah masing-masing. Namun, jika wilayah Anda sudah masuk zona merah, sebaiknya Anda membatasi aktivitas anak di luar rumah untuk mencegah paparan virus corona.

3. Menggunakan Peralatan Protokol Kesehatan yang Berlaku

Cegah peningkatan kasus balita terinfeksi Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di wilayah Anda. Misalnya dengan mencuci tangan pakai sabun atauhand sanitizer, mengenakan masker, dan mengenakanface shieldbila diperlukan. Gunakan protokol kesehatan terutama saat Anda mengajak balita ke tempat ramai sepertimalldan restoran.

Hal-hal Penting Saat Membawa Bayi Keluar Rumah

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membawa balita beraktivitas di luar rumah supaya mereka aman dari paparan virus corona. Hal-hal ini meliputi:

1. Adanya Kasus Positif di Sekitar Rumah

Sebaiknya larang anak untuk beraktivitas di luar rumah jika di sekitar rumah terdapat kasus positif COVID-19. Berdiam diri di rumah dilakukan demi mencegah anak terpapar virus corona merupakan cara yang aman.

2. Tempat yang Ramai

Risiko kasus balita yang terinfeksi COVID-19 lebih tinggi di lingkungan yang ramai dan banyak orang keluar-masuk, karena tidak ada yang bisa mengontrol orang-orang tersebut. Mungkin saja ada orang tanpa gejala (OTG) di lingkungan tersebut.

3. Kondisi Kesehatan Balita dan Masalah Imun

Jika sedang tidak enak badan atau memiliki masalah imun, sebaiknya Anda tidak membawa bayi beraktivitas di luar rumah. Hal ini karena balita lebih rentan tertular virus corona karena daya tahan tubuh yang belum memadai.

Sebaiknya Anda dapat melihat situasi dengan cermat sebelum memutuskan untuk mengajak bayi beraktivitas di luar rumah. Dengan begitu, Anda dapat membantu mengurangi kasus balita terinfeksi COVID-19. Ingatlah bahwa setiap anak berhak mendapat perlindungan kesehatan, terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Jika Anda atau anak Anda memiliki gejala atau pernah kontak dengan penderita COVID-19, sebaiknya hubungi penyedia layanan kesehatan untuk melakukanrapid test,tes PCR, dan sejumlah pemeriksaan lainnya yang tersedia di Primaya Hospital. Booking jadwal pemeriksaannya dari sekarang melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Disusun ulang berdasarkan artikel “Tips Membawa Bayi Keluar Rumah di Tengah Pandemi COVID-19” oleh Dr. Desiana Dharmayani SpA, dokter spesialis anak di Primaya Evasari Hospital.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Author Tim LinkSehat Tim LinkSehat
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Bagaimana Risiko Penularan Covid-19 pada Anak?

Ada wacana untuk membuka kembali sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan. Apakah dengan ini Baca Selengkapnya...

5 Tips Agar Anak Terhindar dari COVID-19

Bagaimana cara orangtua membekali anak dengan pemahaman terhadap protokol kesehatan di era new Baca Selengkapnya...