USG Payudara

Selasa, 29 Desember 2020

USG Payudara

LinkSehat - USG payudara adalah suatu pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk melihat bagian dalam dari payudara Anda.

USG payudara pertama kali digunakan pada tahun 1951 untuk membedakan benjolan jinak atau ganas. Namun seiring dengan perkembangan, USG dinilai tidak efektif dalam mendiagnosa benjolan ganas atau jinak. Hasil pemeriksaan USG payudara akan membantu dokter untuk mengetahui isi payudara apakah isi cairan atau benjolan padat, juga dapat untuk melihat seberapa baik aliran darah menuju payudara.

USG payudara juga bisa digunakan sebagai alat pembantu bagi dokter dalam mengambil jaringan biopsi agar jarum bisa diarahkan tepat ke jaringan yang ingin diambil sampelnya. Tidak seperti CT scan atau X-ray yang menggunakan radiasi, USG aman untuk ibu hamil karena tidak menggunakan radiasi.

Siapa yang perlu menjalani USG payudara?

Yang perlu diingat adalah, USG payudara bukan untuk diagnosis pasti kanker payudara, tetapi membantu dalam pemeriksaan awal gangguan pada payudara. Dokter akan menyarankan Anda untuk pemeriksaan USG payudara jika memiliki benjolan/cairan keluar/lekukan pada payudara dan beberapa kondisi berikut:

  • Sedang hamil atau menyusui sehingga tidak dapat dilakukan mamografi
  • Berusia kurang dari 25 tahun
  • Memiliki implan payudara

Dokter Anda juga menggunakan USG payudara untuk melihat kelenjar getah bening sekitar termasuk kelenjar getah bening ketiak, membantu dalam mengambil sampel biopsi, atau untuk mengambil cairan dari kista. Kemudian sampel biopsi atau cairan akan di analisa lebih lanjut untuk memastikan penyebab dasar gangguannya, misalnya kanker, tumor jinak, infeksi, peradangan, atau lainnya.

Bagaimana USG payudara dilakukan?

Sebelum pemeriksaan,Anda tidak diperbolehkan menggunakan bedak, lotion, atau produk lainnya pada payudara. Ini karena produk tersebut dapat mengganggu akurasi pemeriksaan. Gunakan pakaian yang mudah untuk dilepas karena saat pemeriksaan Anda akan diminta untuk melepas pakaian.

Saat pemeriksaan, Anda perlu berbaring di meja yang sudah disediakan. Dokter akan memberikan gel pada payudara untuk membantu alat USG menampilkan gambar yang jelas. Gambar akan terlihat pada monitor komputer, selanjutnya dokter mengambil gambar yang dapat dicetak. Setelah pengambilan gambar sudah selesai, Anda akan diminta untuk membersihkan gel pada payudara dan menggunakan pakaian Anda kembali.

Pemeriksaan USG payudara kurang lebih memakan waktu sekitar 10-20 menit.

Adakah efek samping dari USG payudara?

USG payudara merupakan pemeriksaan yang aman dan tidak ada efek samping karena tidak menggunakan radiasi, sehingga dapat dilakukan pada ibu hamil. Namun pemeriksaan USG payudara tidak dapat menentukan tumor jinak atau ganas, apalagi jika Anda memiliki berat badan berlebih (obesitas) dan/atau payudara besar.

Di mana saya bisa mendapatkan pemeriksaan USG payudara?

Pemeriksaan USG payudara dapat dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas USG payudara dan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten (sonographer) atau dokter radiologi. Jika Anda butuh rekomendasi tempat untuk pemeriksaan USG payudara, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Kezia Christy dr. Kezia Christy
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Kanker Payudara

Jika Anda menemukan adanya benjolan di payudara, dengan tekstur keras dan tidak rata, mungkin saja Baca Selengkapnya...

Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Demi Antisipasi Kanker

Periksa payudara sendiri (SADARI) adalah langkah pertama untuk mendeteksi gejala kanker payudara.

12 Fakta Tentang Puting Payudara yang Harus Diketahui Wanita

Secara biologis, puting pada wanita memiliki dua fungsi utama, yaitu mengeluarkan ASI dari kelenjar Baca Selengkapnya...