Waspadai Penyebaran B117! Varian Baru COVID-19

Senin, 18 Januari 2021

Waspadai Penyebaran B117! Varian Baru COVID-19

LinkSehat - Virus terus bermutasi dan menciptakan varian baru yang muncul seiring waktu. Terkadang varian baru akan muncul dan menghilang, sedangkan yang lainnya akan muncul dan menyebar.

SARS-CoV-2 merupakan virus penyebab COVID-19 yang berasal dari kelompok coronavirus. Hingga saat ini, ilmuwan terus memantau perubahan yang terjadi pada virus tersebut. Studi ini, termasuk analisis genetik virus untuk memahami bagaimana perubahan pada virus dapat memengaruhi cara penyebarannya dan apa yang terjadi pada orang yang terinfeksi.

B117 adalah varian baru COVID-19 yang diketahui menyebar pertama kali di Inggris. Seandainya Anda sudah mendapatkan vaksin, bagaimana efektivitas vaksin tersebut untuk melawan varian B117 atau varian baru lainnya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu B117?

Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan berita dan spekulasi tentang varian baru SARS-CoV-2. Varian baru yang pertama kali diidentifikasi oleh para peneliti di Inggris disebut B117 atau VUI (variant under investigation) pada Desember 2020.

B117 pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 dan mulai menarik perhatian peneliti dan pemerintah pada awal Desember, yakni ketika sekretaris kesehatan Inggris,Matt Hancock, memperkirakan bahwa varian tersebut dapat menyebar dengan cepat dan kemungkinan besar berdampak pada peningkatan jumlah infeksi SARS-CoV-2 di Inggris. Pada bulan Januari 2021, varian baru COVID-19 telah terlihat di 33 negara

MedicalNewsToday telah menghubungi Pfizer dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) untuk mengetahui apakah vaksin COVID-19 yang saat ini tersedia di Amerika Serikat dan Eropa akan efektif melawan B117. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas vaksin yang telah dikembangkan terhadap varian B117.

Apakah B117 Lebih Mudah Menular?

Ketika varian baru COVID-19 pertama kali terungkap beredar di Inggris pada bulan Desember, otoritas setempat mengatakan bahwa varian tersebut 70% lebih menular daripada SARS-CoV-2 yang beredar sebelumnya.

Beberapa laporan awal dan pengamatan epidemiologi telah membantu menunjukkan efek varian baru, dengan hasil peningkatan penularan sekitar 50%.

Seorang ahli mikrobiologi medis dan genomik, Norelle Sherry, mengatakan bahwa sulit untuk mengetahui dengan tepat seberapa jauh lebih menularnya varian baru tersebut.

Masalahnya studi laboratorium terkontrol tidak dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan penularan yang berasal dari virus sendiri dan seberapa besar pengaruh faktor sosial. Hal-hal seperti mobilitas orang, efektivitaslockdown, dan apakah sekolah dibuka atau tidak juga berpengaruh, kata Dr Sherry dari The Doherty Institute.

Mengapa B117 Lebih Menular?

Kecepatan penyebaran B117 menunjukkan bahwa varian tersebut memiliki fitur biologis tertentu atau telah terjadi mutasi pada materi genetik virus yang membuatnya lebih menular. Mutasi genetik adalah bagian normal dari evolusi virus. Terkadang virus bermutasi yang memungkinkan mereka lebih unggul dari varian lain yang beredar, kata Profesor Holmes. irus diperkirakan telah bermutasi sejak hari pertama dan hal ini sudah bisa diduga. Virus RNA seperti virus corona akan bermutasi sepanjang waktu.

Varian B117 ditentukan oleh nomor unik dan kombinasi mutasi. Varian tersebut memiliki 23 mutasi dibandingkan dengan virus asli yang ditemukan di Wuhan dan 17 di antaranya telah muncul.

Meskipun tidak jelas mutasi atau kombinasi mutasi mana yang bertanggung jawab atas peningkatan transmisi varian, ada beberapa penyebab utama, salah satunya mutasi yang disebut N501Y (mutasi pada protein yang menyerupai mahkota di permukaan virus), di mana virus mengikat semakin kuat dan memasuki sel manusia.

Mutasi lain dapat membantu virus menghindari respons kekebalan kita atau mereplikasi dengan lebih baik saat Anda terinfeksi. Kombinasi mutasi tampaknya menyebabkan peningkatan penularan yang lebih signifikan.

Ada pula bukti awal bahwa varian B117 menghasilkan jumlah virus yang lebih tinggi dalam tubuh. Itu berarti ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka cenderung menyebarkan lebih banyak virus.

Bagaimana Efektivitas Vaksin COVID-19?

Saat ini studi dilakukan untuk meneliti varian B117 dan mencari tahu kemungkinan dampaknya pada efektivitas vaksin. Data awal menunjukkan bahwa varian baru tersebut tidak mungkin tidak dapat menghindari respons imun yang dihasilkan oleh vaksin atau infeksi COVID-19 sebelumnya. Peneliti menemukan antibodi COVID-19 sangat jarang merespons bagian virus yang bermutasi dalam varian baru.

Strain B117 hanyalah salah satu dari sedikit varian baru COVID-19 yang lebih menular. Ini termasuk varian B1351 yang terdeteksi di Afrika Selatan dan juga memiliki mutasi N501Y.

Siapa pun yang telah terjangkit COVID-19 lebih resisten terhadap B117. Dengan kata lain, virus lama akan membantu Anda melawan virus baru. Hal terpenting yaitu vaksin baru yang telah dikembangkan untuk melawan SARS-CoV-2 dan yang sedang diluncurkan di beberapa negara di seluruh dunia cenderung melindungi Anda dari B117. Itu berarti vaksinasi dapat mengalahkan kedua virus tersebut.

Apakah Anak-anak Lebih Rentan Terkena B117?

COVID-19 lebih rentan menginfeksi orang dewasa daripada anak-anak, tapi beberapa peneliti memperkirakan bahwa varian B117 dapat dengan mudah menginfeksi anak-anak seperti saat virus menginfeksi orang dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan adanya perubahan dalam cara virus memasuki sel manusia. Melihat kasus di Inggris, varian B117 ditemukan pada orang yang lebih muda di bawah usia 20 tahun.

Dibutuhkan lebih banyak data sebelum peneliti dapat mengetahui apakah hal ini terjadi karena anak-anak sebenarnya lebih rentan terhadap strain B117 baru atau terjadi karena faktor lainnya, seperti peningkatan laju infeksi dan deteksi yang lebih banyak dilakukan.

Sejauh ini varian baru COVID-19 tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius bagi individu yang terinfeksi, termasuk orang yang berusia lebih muda dan anak-anak.

Apakah B117 Sudah Ada di Indonesia?

Hingga kini, Satgas belum menerima laporan terkait varian B117 yang menyebar di Inggris. Namun, beberapa negara Asia seperti Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang sudah mendeteksi adanya varian B117 di negara masing-masing. Di Eropa, Kanada, Korea Selatan, dan India telah ditemukan adanya mutasi virus baru COVID-19 tersebut.

Para ahli menyebutkan bahwa mutasi virus COVID-19 ini dapat menular lebih cepat, tapi belum ada bukti yang menunjukkan virus tersebut dapat menyebabkan gejala yang lebih parah pada penderita yang terjangkit.

Menurut Sidrotun Naim dalam BBC, seorang ahli virus,meskipun varian B117 belum terdeteksi di Indonesia, tapi bukan berarti varian tersebut belum masuk ke Indonesia. Sidrotun lebih memfokuskan pada kapasitas Indonesia yang masih terbatas dalam mendeteksi mutasi virus melalui pengurutan gen virus secara menyeluruh (whole genome sequencing).

Dibutuhkan pengurutan gen virus secara menyeluruh untuk mendeteksi keberadaan virus B117. Sidrotun beranggapan bahwa proses mendeteksi adanya varian baru ini terkendala karena memakan banyak waktu dan biaya.

Waspadai adanya varian baru COVID-19, karena virus tersebut akan terus bermutasi seiring berjalannya waktu. Segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda memiliki gejala COVID-19. Download Sekarang.

Informasi tentang cara mendapatkan Surat Keterangan Bebas COVID-19 klik.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

20 Mitos dan Fakta tentang COVID-19

Dikumpulkan dari situs resmi WHO dan informasi yang berkembang di masyarakat, berikut ini mitos dan Baca Selengkapnya...