5 Jenis Gangguan Pencernaan saat Hamil

Jumat, 04 Desember 2020

5 Jenis Gangguan Pencernaan saat Hamil

LinkSehat - Gangguan pencernaan bisa terjadi selama masa kehamilan. Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal atau bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim dan menekan perut Anda.

Anda dapat meringankan mual dan gangguan pencernaan saat hamil lainnya dengan mengubah pola makan dan gaya hidup Anda. Namun, setiap jenis gangguan pencernaan membutuhkan metode pengobatan yang berbeda-beda. Untuk itu, Anda harus mengetahui apa saja jenis gangguan pencernaan saat hamil.

Hubungi dokter spesialis kandungan melalui aplikasi LinkSehat jika Anda memiliki gangguan pencernaan saat hamil demi menjaga kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan Anda.

Macam-macam Gangguan Pencernaan saat Hamil

Gangguan pencernaan saat hamil bisa mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani oleh dokter. Berikut ini macam-macam gangguan pencernaan yang mungkin Anda rasakan selama masa kehamilan.

1. Perut Kembung

Wanita sering mengalami kembung saat hamil selain mual di pagi hari(morning sickness) dan kelelahan. Gas dapat menyebabkan perut terasa kembung yang tidak nyaman, kram, dan sakit perut.

Tubuh wanita mengalami banyak perubahan selama masa kehamilan. Ini termasuk perubahan fisik dan hormonal yang dapat memproduksi gas berlebih. Nyeri akibat penumpukan gas dapat memicu ketidaknyamanan ringan hingga nyeri hebat di seluruh perut, punggung, dan dada. Ada pula yang merasakan kembung dan kram perut atau usus.

Selama trimester pertama kehamilan, tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormonal yang drastis. Hormon progesteron dan estrogen meningkat secara signifikan untuk menebalkan lapisan rahim saat mempersiapkan janin yang sedang tumbuh.

Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga, gejala sepertimorning sickness dan kelelahan berangsur hilang. Posisi rahim juga bergeser untuk menampung janin yang sedang tumbuh. Rahim yang membesar akan menekan organ di sekitarnya. Inilah yang menyebabkan gangguan pencernaan saat hamil.

2. Sembelit

Buang air besar tidak teratur menyebabkan rasa kembung, penumpukan gas, dan sembelit adalah gangguan pencernaan saat hamil yang sangar umum. Biasanya sembelit dimulai sejak kadar progesteron meningkat, yakni sekitar bulan ke-2 hingga ke-3 kehamilan. Gejala sembelit mungkin semakin buruk saat kehamilan berlanjut dan rahim Anda tumbuh.

Seperti pada gejala kehamilan lainnya, hormon kehamilan dapat penyebab sembelit. Hormon progesteron menyebabkan otot-otot di usus Anda rileks, sehingga memungkinkan makanan bertahan lebih lama di saluran pencernaan.

Keuntungannya dari hormon progesteron adalah perpanjangan waktu untuk nutrisi diserap ke dalam aliran darah sampai kepada bayi Anda. Sedangkan sisi negatifnya adalah Anda mengalami sembelit dan susah buang air besar. Ukuran rahim yang membesar juga mengambil ruang yang biasanya ditempati oleh usus sehingga mengganggu aktivitas normal usus.

3. Ambeien

Ambeien adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus (rektum). Ukurannya bisa bervariasi, yakni dari kecil seperti manik sampai sebesar bola pingpong dan bisa berada di dalam atau di luar rektum.

Meskipun ambeien bisa muncul kapan saja, tapi sebagian besar ibu hamil mengalaminya pada trimester ketiga, yakni sekitar minggu ke-28 kehamilan. Peningkatan aliran darah ke daerah panggul, serta tekanan dari rahim yang membesar. dan pertumbuhan bayi di dalam rahim dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus.

Ambeien juga bisa terjadi akibat sembelit. Berkat hormon kehamilan, aktivitas usus menjadi lambat selama kehamilan. MenurutCathleen Harris, MD, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi dalamHonorHealth, tingginya kadar progesteron menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rileks dan rentan membengkak.

Saat tinja keras, Anda membutuhkan tekanan ekstra untuk mengeluarkannya. Ini berisiko membuat pembuluh darah di sekitar anus meradang dan membengkak akibat tekanan tersebut.

Jika Anda menderita ambeien sebelum kehamilan, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya selama kehamilan. Ambeien juga dapat berkembang setelah melahirkan akibat dorongan selama persalinan.

4. GERD

Kebanyakan wanita hamil memiliki gejala penyakitgastroesophageal reflux disease (GERD), terutama maag di beberapa titik perutnya. Gejala GERD bisa dimulai kapan saja selama kehamilan dan gejalanya semakin memburuk selama kehamilan.

Perut mual sering terjadi saat Anda sedang hamil akibat produksi hormon yang menyebabkan sistem pencernaan melambat. Otot yang mendorong makanan ke kerongkongan juga bergerak lebih lambat saat Anda hamil. Ketika rahim tumbuh, otot tersebut juga mendorong bagian perut. Inilah yang terkadang menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Gejala GERD sering terjadi selama kehamilan meski jarang menimbulkan komplikasi, seperti radang esofagus (esophagitis). Biasanya rasa mual akan berangsur hilang setelah bayi dilahirkan.

Perawatan untuk ibu hamil dengan GERD sama seperti perawatan untuk penderita GERD lainnya. Caranya yakni dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk membantu meringankan gejala GERD.

5. Dispepsia

Dispepsia adalah istilah yang mencakup sekelompok gejala gangguan pencernaan yang bersumber di saluran cerna bagian atas. Saluran cerna adalah saluran yang dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Saluran cerna atas (gastrointestinal) termasuk kerongkongan, lambung, dan bagian pertama dari usus kecil (duodenum).

Ada banyak kondisi yang menyebabkan dispepsia. Dilansir dalamPatient, situs informasi klinis terpercaya, dispepsia terjadi pada setengah dari semua wanita hamil. Dispepsia pada kehamilan biasanya disebabkan oleh refluks asam yang naik dari lambung ke kerongkongan.

Saat Anda makan, makanan akan melewati kerongkongan dan masuk ke dalam perut. Sel-sel di lapisan perut memproduksi asam dan bahan kimia lainnya untuk membantu mencerna makanan. Sel lambung juga memproduksi lendir yang melindunginya dari kerusakan akibat asam.

Ada otot sfingter di antara esofagus dan perut yang berfungsi untuk memungkinkan makanan turun. Otot sfingter juga bertindak sebagai katup, karena dapat mengencangkan dan menghentikan makanan dan asam bocor kembali ke kerongkongan (reflux asam lambung).

Mulas saat Hamil, Gangguan Pencernaan atau Kontraksi?

Mulas saat hamil tidak selalu menandakan adanya gangguan pencernaan. Bias jadi Anda sudah di penghujung masa kehamilan.

Menjelang akhir kehamilan, Anda mungkin mengalami sensasi tekanan atau kram di area panggul atau rektal. Kram panggul ini bisa terasa sangat mirip dengan kram saat Anda menstruasi. Rasa nyeri di punggung bagian bawah mungkin datang dan pergi menjelang akhir kehamilan. Anda mungkin juga merasakan sakit seperti asam lambung dan kembung.

Apabila Anda tidak memiliki kehamilan berisiko tinggi, Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit atau menghubungi dokter jika mengalami gejala mulas seperti gangguan pencernaan pada tahap akhir kehamilan Anda. Namun, jika Anda memiliki kehamilan berisiko tinggi, segera hubungi dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan penanganan medis.

Itu dia beberapa jenis gangguan pencernaan saat hamil yang mungkin Anda rasakan. Namun, rasa mulas juga bisa menjadi pertanda menjelang akhir kehamilan. Jika punya pertanyaan lebih lanjut, Konsultasi Dokter Online dengan dokter spesialis kandungan di dalam dan luar negeri melalui aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Winner NG dr. Winner NG

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Flu saat Hamil

Perubahan yang terjadi selama hamil berpengaruh pada daya tahan tubuh seorang wanita, sehingga ia Baca Selengkapnya...

Anemia Saat Hamil

Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...

Ambeien Saat Hamil

Wasir saat hamil menimbulkan rasa ketidaknyamanan di sekitar dubur. Mengapa wasir bisa terjadi saat Baca Selengkapnya...