Info Kesehatan
Senin, 20 April 2020
5 Tips Puasa Sehat Saat COVID-19
LinkSehat - Sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan, tapi kali ini situasinya tidak jauh beda dengan tahun lalu, yakni dibayangi oleh pandemi COVID-19. Pemerintah menganjurkan Anda untuk tetap berada di rumah guna mencegah penyebaran dan risiko terpapar virus corona.
Meskipun berada di rumah, jangan jadikan kondisi ini sebagai alasan untuk malas berpuasa dan beribadah. Jadikan momentum ini sebagai semangat baru untuk berjuang bersama-sama melawan COVID-19 yang telah memakan banyak korban jiwa. Ikuti tips puasa sehat saat COVID-19 berikut ini.
1. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi
Berpuasa atau tidak, asupan makan memang harus dijaga. Apalagi pada kondisi seperti sekarang ini, Anda harus benar-benar menjaga asupan makan saat sahur dan berbuka. Pastikan untuk memasukkan makanan bergizi seimbang yang mengandung protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Bila perlu, Anda bisa mengonsumsi multivitamin agar tubuh tetap bugar selama berpuasa.
Puasa akan mengubah kebiasaan makan dan frekuensi asupan makanan Anda. Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral untuk menjaga sistem kekebalan yang kuat, terutama di masa pandemi COVID-19.
Perhatikan asupan garam dan gula Anda. Setelah seharian berpuasa, hindari minum soda dan minuman berenergi yang tinggi gula. Sebaliknya, pilih makanan yang tidak diolah seperti buah-buahan dan konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, dan biji-bijian bersama sayuran yang akan membuat Anda kenyang lebih lama.
Untuk asupan garam, mengonsumsi makanan yang gurih dengan air dapat membantu Anda mempertahankan hidrasi lebih lama. Namun, terlalu banyak mengonsumsi garam akan berdampak buruk dan menyebabkan rasa haus dan dehidrasi di siang hari. Terlalu banyak asupan garam juga dapat memengaruhi tekanan darah, sebaiknya hindari makanan ringan asin di malam hari.
2. Penuhi kebutuhan cairan tubuh
Rasa haus bisa menjadi salah satu tantangan puasa. Kondisi haus membuat Anda ingin minum banyak cairan segera setelah berbuka puasa dan sebelum Imsak.
Cara terbaik untuk merehidrasi tubuh saat puasa dan mempertahankan hidrasi lebih lama adalah dengan mengatur asupan cairan Anda dengan mengonsumsi setidaknya 2 liter air yang diminum satu atau dua gelas air sekali minum di antara waktu buka puasa dan Imsak. Cara ini juga membantu mengurangi minuman berkafein di malam hari.
Untuk asupan cairan, Anda bisa minum setidaknya 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat makan malam, dan 2 gelas saat sahur. Pastikan untuk mencukupi asupan cairan agar Anda tidak dehidrasi selama puasa.
Tambah asupan cairan Anda dengan sup, buah-buahan, dan sayuran yang kaya air, seperti aprikot, blueberry, jeruk, persik, nanas, plum dan raspberry. Daftar buah-buahan tersebut mengandung lebih dari 80% air. Sedangkan buah melon dan semangka memiliki kandungan air tertinggi, yakni lebih dari 90%.
3. Hindari begadang
Tak jarang saat puasa, waktu tidur Anda menjadi terganggu karena harus tidur lebih awal agar bisa bangun sahur. Ramadhan adalah waktu untuk meningkatkan sholat. Meskipun Anda tergoda untuk begadang saat sahur dan hanya tidur setelah Imsak, Anda tetap harus berusaha untuk menjaga kualitas tidur.
Jadi sebisa mungkin Anda perlu mengatur waktu agar bisa tidur cukup, sebab hal ini berdampak positif pada sistem imun. Idealnya, orang dewasa perlu tidur 7 hingga 9 jam sehari.
Tubuh dan pikiran yang cukup istirahat akan memudahkan Anda berkonsentrasi saat bekerja dan memiliki lebih banyak energi sepanjang hari.
4. Tetap berolahraga di rumah
Meskipun Anda mungkin merasa lebih lelah dan kurang aktif saat berpuasa, melewatkan olahraga teratur selama sebulan penuh tidaklah sehat, terutama karena sebagian besar asupan makanan Anda akan dikonsumsi pada malam hari.
Berbagai jenis olahraga ringan disarankan untuk membantu mengurangi rasa lesu. Ingatlah untuk menunggu beberapa jam setelah berbuka puasa sebelum melakukan suatu aktivitas.
Sebenarnya Anda bisa mengatur durasi dan intensitas olahraga yang dilakukan. Misalnya, cukup dengan olahraga ringan di rumah (yoga, lompat tali, senam aerobik, push up, sit up, zumba) selama 30 menit per hari, atau total 150 menit per minggu. Untuk menghindari rasa haus, Anda bisa berolahraga 30 menit hingga 60 menit sebelum waktu berbuka.
5. Hindari kerumunan
Untuk menerapkan social distancing atau physical distancing, jaga jarak setidaknya 6 kaki atau sekitar 2 meter dari orang lain yang tidak tinggal serumah dengan Anda, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Social distancing harus dilakukan bersamaan dengan tindakan pencegahan COVID-19 sehari-hari lainnya untuk mengurangi penyebaran virus, termasuk memakai masker, menghindari menyentuh wajah dengan tangan yang tidak dicuci, dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
Jika Anda terpaksa harus berada di tempat ramai (misalnya, ke pasar untuk membeli makanan atau bahan masakan), pastikan untuk selalu memakai masker. Jangan lupa juga untuk cuci tangan pakai sabun setelah dari pasar, saat menyiapkan makanan, serta sebelum makan dan menyentuh area wajah.
Pembatasan kerumunan juga bukan berarti membatasi aktivitas beribadah. Anda tetap wajib melaksanakan perintah agama (termasuk shalat Tarawih), tapi sebaiknya lakukan di rumah saja untuk sementara waktu sampai situasi membaik.
6. Beraktivitas di pagi hari
Tips puasa sehat saat COVID-19 yang berikutnya adalah banyak beraktivitas di pagi hari. Jika memungkinkan, jadwalkan tugas yang lebih sulit yang membutuhkan konsentrasi lebih besar atau kinerja fisik di pagi hari.
Anda memiliki banyak energi di pagi hari, sehingga lebih mampu untuk menyimpan banyak informasi baru.
7. Tidak mudik
Larangan mudik dilakukan atas rasa cinta Anda ke keluarga. Sebab di tengah pandemi COVID-19, semua orang sepatutnya menganggap diri sendiri sebagai pembawa virus (carrier) yang bisa menularkannya ke keluarga. Apalagi tidak semua orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan gejala, sehingga semua harus berjaga-jaga. Jadi, jangan sampai niat baik silaturahmi justru berdampak negatif bagi orang lain.
Mengutip dari Kompas.com, pemerintah secara resmi melarang kegiatan mudik atau pulang kampung selama periode libur hari raya Idul Fitri tahun 2021. Larangan mudik ini ditetapkan demi menekan penyebaran COVID-19.
Jenis perjalanan yang dilarang adalah perjalanan lintas kota/kabupaten/provinsi/negara di dalam rentang waktu yang telah ditentukan, yakni mulai dari tanggal 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021. Aturan tersebut ditulis dalam Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran COVID-19. Pastikan Anda membaca secara lengkap mengenai aturan larangan mudik yang telah diterapkan oleh pemerintah guna menekan laju infeksi COVID-19.
Itulah tips puasa sehat saat COVID-19 yang bisa Anda terapkan selama bulan Ramadan. Jangan jadikan puasa sebagai beban, tapi jadikan momen ini sebagai waktu yang tepat untuk membangkitkan semangat baru.
Apabila Anda mengalami gejala COVID-19, jangan ragu untuk Konsultasi Dokter Online melalui aplikasi LinkSehat. Anda juga dapat booking swab antigen dan PCR. Download Sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-getting-sick/social-distancing.html
- https://www.internationalsos.com/news-releases/expert-advice-for-a-healthy-ramadan-2021-during-covid-19-from-international-sos-mar-16-2021
- https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/09/05000071/aturan-sikm-selama-masa-larangan-mudik-2021-lokasi-pengecekan-masa?page=all
- https://ontarioequestrian.ca/hydrate-your-body-with-high-water-content-fruits-and-vegetables/
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Sebentar Lagi Tiba, Ini 4 Persiapan Puasa Ramadhan
Penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh agar aktivitas berpuasa tetap lancar di Baca Selengkapnya...
Manfaat Puasa Bagi Kesehatan dan Sistem Imun
Puasa telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan, sehingga Anda tidak perlu khawatir menjalaninya di Baca Selengkapnya...
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Puasa?
Buat Anda yang penasaran, berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada organ tubuh selama puasa.