Info Kesehatan
Jumat, 18 Desember 2020
Alexithymia, Penyebab Anak Sulit Ungkapkan Emosi
LinkSehat - Alexithymia adalah gangguan yang membuat anak Anda sulit menemukan kata-kata untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka (gangguan mengenali emosi). Gejala alexithymia bisa muncul dalam bentuk ringan, sedang, hingga parah. Pengobatan dibutuhkan agar perasaan anak Anda lebih mudah dikelola.
Anda harus sabar dalam menghadapi anak dengan alexithymia. Jangan menghukum, mempermalukan, atau mengejek anak yang tidak responsif terhadap emosi mereka. Jelaskan emosi Anda dalam istilah yang lebih singkat.
Menyadari bahwa anak Anda mungkin tidak berbicara, mendengar, atau merasakan bahasa emosional yang sama seperti Anda dapat membantu menghindari konflik atau kesalahpahaman.
Apa Itu Alexithymia
Alexithymia adalah istilah luas untuk menggambarkan masalah dalam merasakan emosi. Namun, bukan berarti setiap orang dengan kondisi ini memiliki masalah dalam mengekspresikan dan mengidentifikasi emosi.
Anak yang memiliki alexithymia mungkin mendeskripsikan diri mereka sendiri mengalami kesulitan untuk mengekspresikan emosi yang dianggap wajar secara sosial. Sedangkan anak lainnya mungkin juga kesulitan mengidentifikasi emosi mereka.
Mereka tidak selalu apatis. Mereka mungkin hanya tidak memiliki emosi sekuat teman sebayanya dan mengalami kesulitan untuk berempati.
Penyebab Alexithymia
Penyebab alexithymia belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinan berasal dari genetik. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kerusakan otak pada insula yang berperan dalam keterampilan sosial, empati, dan emosi.
- Kehilangan fungsi insula. Sebuah penelitian menghubungkan antara lesi insula dengan sikap apatis dan gangguan kecemasan. Empati adalah kemampuan untuk merasakan, memahami, dan seakan-akan mengalami perasaan orang lain dengan diri sendiri. Agar bisa diproses dan dirasakan, anak Anda memerlukan fungsi insula. Banyak penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara insula anterior dengan empati.
- Autisme. Gejala autisme sangat luas, tapi masih ada beberapa stereotip terkait dengan kondisi ini. Salah satu stereotip utama adalah kurangnya empati dan pernyataan itu sebagian besar sudah dibantah. Penelitian tahun 2018 menunjukkan hasil bahwa alexithymia adalah penyebab dan akibat perilaku autis. Ini berarti alexithymia berhubungan dengan autisme. Dengan kata lain, alexithymiamungkin yang menyebabkan kurangnya empati, bukan autisme itu sendiri.
- Depresi. Baik pria maupun wanita bisa mengidap alexithymia yang secara konsisten menjadi bagian dari kepribadian. Namun, terdapat beberapa bukti bahwa alexithymialebih sering dialami oleh pria, orang dewasa dengan usia lanjut, tingkat pendidikan rendah, dan status sosial ekonomi rendah. Sebuah penelitian di American Psychiatric Association Publishing, menunjukkan bahwa tingkat alexithymiayang tinggi, yakni sekitar 40% hingga 60% dilaporkan pada pasien dengan gangguan psikosomatis dan kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan, yakni 13% hingga 58% dan 32% hingga 51% pasien dengan gangguan depresi.
- Trauma. Gangguan alexithymia bisa terjadi pada orang yang pernah mengalami trauma, terutama pada masa kanak-kanak. Trauma yang tidak pernah diobati dapat menyebabkan perubahan pada otak yang nantinya menyulitkan anak untuk merasakan dan mengidentifikasi emosi di kemudian hari.
- Penyakit lain. Alexithymia dapat berhubungan dengan berbagai macam kondisi medis lainnnya, termasuk penyakit neurologis. Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa pasien dengan cedera otak traumatis,stroke, dan epilepsi mengalami alexithymia. Namun, tidak jelas seberapa besar pengaruhnya terhadap gangguan afektif seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Meskipun alexithymia telah diketahui memainkan peran dalam penyakit neurologis, namun metode identifikasi serta penilaian terhadap kondisi ini masih terus dikembangkan, sehingga penelitian pun masih tetap dilakukan.
Perawatan untuk Penderita Alexithymia
Jika Anda merawat seorang anak atau orang dewasa dengan alexithymia, sadari bahwa tidak mampu menerima isyarat, reaksi datar, atau kurangnya pengenalan emosional disebabkan oleh masalah neurobiologis dan psikologis. Berikut ini beberapa pilihan perawatan untuk anak yang mengidap alexithymia.
- Psikoterapi Berbasis Keterampilan. Ini adalah bentuk psikoterapi singkat yang bertujuan untuk mengajarkan anak melalui pengembangan keterampilan. Perawatan sepertiDialectical Behavior Therapy,Cognitive Mindfulness Training, danShort Term Interpersonal Therapyakan mengajarkan anak untuk lebih memperhatikan perasaan pribadi dan mengidentifikasi emosi orang lain.
- Psikoterapi Kelompok. Terapi kelompok menawarkan cara interaktif kepada anak dengan alexithymia untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka sendiri, serta mengalami pertukaran emosi yang bermakna dengan orang lain. Teknik psikoterapi ini juga memperdalam relasi antara anak dan orang lain.
- Hipnosis dan Relaksasi. Umumnya, psikoterapi memanfaatkan berbicara sebagai cara untuk mengurangi gejala alexithymia, sedangkan hipnosis dan relaksasi cenderung ke arah imajinasi yang dipandu untuk membantu meningkatkan pemahaman emosional. Carilah workshop pelatihan relaksasi di komunitas tertentu dan jangan ragu meminta bantuan ahli hipnotis berlisensi saat menggunakan perawatan hipnosis untuk anak dengan alexithymia.
Tips Merawat Anak dengan Alexithymia
Berikut sejumlah tips untuk membantu anak yang tidak bisa memahami emosi mereka dengan baik.
1. Mengajari Jenis-jenis Perasaan
Anda dapat membantu mereka dengan menyebutkan jenis-jenis perasaan dengan tepat. Misalnya Anda bisa berkata, “Ibu harus pergi kerja dan kamu sedih sambil mengucapkan selamat tinggal” atau “Kamu marah karena dia merebut mainanmu”.
Anda juga bisa menggunakan buku bergambar atau video untuk menunjukkan berbagai emosi karakter cerita kepada anak.
Ketika Anda mengajari anak untuk menyebutkan jenis perasaan ketika sesuatu terjadi, anak akan membangun kosakata emosional dari waktu ke waktu dan sampai mereka dapat mengidentifikasi perasaan itu. Ini akan membantu mereka mempelajari dasar-dasar mengungkapkan perasaan dengan tepat.
2. Mengajarkan Cara Mengungkapkan Perasaan
Cara yang terbaik untuk mengajarkan anak adalah dengan memberikan contoh. Mulailah dengan membicarakan perasaan Anda sendiri dan jelaskan cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan tersebut. Lalu pancing anak Anda untuk menemukan solusi dari berbagai situasi. Berikut contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan sebagai permulaan:
- Orang itu membenturkan kepalanya di dinding, menurutmu bagaimana perasaannya?
- Anda frustasi karena kesulitan meletakkan kotak itu di rak. Apa yang bisa Anda lakukan? Bagaimana dengan meminta bantuan orang lain?
3. Temani Anak saat Merasa Kesulitan
Balita dan anak prasekolah perlu terhubung dengan ibu dan ayahnya untuk mengatur dan menangani emosi mereka. Ketika anak Anda terlihat kesal atau kewalahan, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengajaknya untuk mengobrol. Ini membantu Anda melihat sesuatu dari sudut pandang anak, memahami alasan di balik kesulitan mereka, dan memungkinkan Anda merespons dengan tepat.
Para ahli menganjurkan agar orangtua memeluk anak saat mereka mengalami kesulitan, karena hal ini terbukti efektif dalam mengatur emosi mereka.
4. Jangan Menghukum Anak
Metode disiplin seperti memukul, memberi konsekuensi, dan mempermalukan anak sering kali digunakan untuk memperbaiki perilaku buruk anak. Namun, metode ini tidak membantu mereka dalam mengatasi masalah emosi. Akibatnya anak mencoba untuk menahan emosi mereka sampai mereka mencapai titik di mana emosi itu meledak suatu hari nanti.
5. Berikan Pujian dan Terus Berlatih
Berikan pujian kepada anak Anda setiap kali mereka berhasil menyampaikan perasaannya. Ini memberikan pesan bahwa mereka melakukan hal dengan benar dan menunjukkan bahwa Anda bangga dengan mereka. Anak harus tahu bahwa tidak masalah untuk mengungkapkan perasaan mereka. Berikan banyak kesempatan untuk mereka menanggapi perasaan dengan cara yang tepat.
Itulah informasi seputar merawat anak dengan alexithymia. Jika punya pertanyaan lebih lanjut, Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis psikiatri (psikiater). Download Sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
- https://blogs.scientificamerican.com/mind-guest-blog/the-emotional-blindness-of-alexithymia/
- https://www.healthline.com/health/autism/alexithymia
- https://www.mindchamps.org/blog/help-children-identify-express-emotions/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6032992/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6056680/
- https://neuro.psychiatryonline.org/doi/full/10.1176/appi.neuropsych.14070169
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Anak Susah Makan? Begini Cara Mengatasi dan Penyebabnya
Anak menolak makanan adalah bagian normal dari proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Terlebih Baca Selengkapnya...
Sindrom Kaki Gelisah Saat Tidur pada Anak, Normalkah?
Anak yang mengidap sindrom kaki gelisah memiliki perasaan tidak nyaman pada kaki mereka ketika Baca Selengkapnya...
Penyebab dan Cara Mengatasi Ngompol pada Anak
Sebagai orangtua, Anda harus meyakinkan anak bahwa mengompol adalah masalah umum dan bisa diatasi.