Info Kesehatan
Senin, 11 November 2019
Bradikardia
LinkSehat - Bradikardia adalah kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat dibandingkan normal. Umumnya, jantung orang dewasa berdetak 60-100 kali per menit. Sedangkan pada penderita bradikardia, detak jantung menjadi kurang dari 60 kali per menit.
Gejala bradikardia
Selain detak jantung melambat, bradikardia juga ditandai dengan gejala lain, seperti:
- Kelelahan
- Pusing atau terasa melayang
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Penurunan kesadaran
Jika tidak ditangani, bradikardia yang parah dan berkepanjangan dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi) atau rendah (hipotensi) hingga gagal jantung. Maka itu, sebaiknya segera temui dokter jika detak jantung Anda melambat dibanding biasanya.
Segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika jantung Anda berdetak lebih lambat tanpa sebab yang jelas. Download Sekarang.
Bagaimana dengan bradikardia pada bayi dan anak-anak?
Detak jantung normal seseorang berbeda-beda, tergantung pada usia. Artinya, bayi dan anak-anak dicurigai mengalami bradikardia jika detak jantungnya kurang dari 100 kali per menit (bayi) dan 80 kali per menit (anak-anak).
Penyebab bradikardia
Melambatnya detak jantung pada atlet, remaja, atau orang yang sedang tidur tergolong normal. Namun, bila disertai gejala lainnya seperti pusing, sesak nafas ataupun penurunan kesadaran, maka menjadi pertanda ada hal yang tidak normal. Kondisi yang dapat menyebabkan bradikardia antara lain:
- Gangguan aktivitas listrik pada jantung
- Gangguan keseimbangan elektrolit tubuh
- Peradangan otot jantung
- Kerusakan jantung karena adanya sumbatan pembuluh darah jantung
- Hipotermia (kondisi penurunan suhu tubuh secara drastis)
- Hipotiroidisme (kekurangan hormon kelenjar gondok)
- Peningkatan tekanan dalam kepala
- Infeksi penyakit tertentu seperti difteri, demam tifoid, Lyme disease
- Gangguan autoimun
- Efek samping penggunaan obat tertentu
- Penyakit bawaan lahir
- Komplikasi operasi jantung
Diagnosis bradikardia
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk mendiagnosis bradikardia, yakni dengan menghitung denyut nadi per menit. Namun untuk memastikan diagnosis, elektrokardiografi dan alat rekam jantung perlu dilakukan.
Pengobatan bradikardia
Apabila bradikardia memiliki gelombang jantung yang normal pada alat rekam jantung, tidak dibutuhkan terapi khusus. Namun jika penyebabnya adalah gangguan sirkuit aliran arus listrik atau gangguan pada sel penghasil aliran listrik, perlu dipasang alat pacu jantung untuk menstabilkan irama jantung.
Sedangkan jika penyebab bradikardia adalah infeksi tertentu, maka penyakit tersebut perlu diobati. Begitu juga konsumsi obat yang menyebabkan detak jantung melambat perlu dihentikan.
Rawat inap diperlukan ketika bradikardia disebabkan karena adanya gangguan sirkuit atau sel penghasil aliran listrik, serta ditemukan penyakit lain yang mendasarinya. Tindakan ini diperlukan untuk memantau dan menstabilkan kondisi penderita.
Penderita bradikardia yang sudah berusia lanjut (lansia) disarankan untuk melakukan kontrol rutin ke dokter untuk pemberian obat dan pemantauan irama jantung.
Pencegahan bradikardia
Risiko bradikardia dapat dicegah dengan:
- Rutin berolahraga
- Menjaga pola makan sehat
- Menjaga berat badan ideal sesuai indeks massa tubuh (IMT)
- Mengontrol tekanan darah dan kolesterol
- Tidak merokok, minum alkohol, dan menggunakan NAPZA
- Mengelola stres (fisik dan/atau psikis)
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk mendiagnosis bradikardia, yakni dengan menghitung denyut nadi per menit. Namun untuk memastikan diagnosis, elektrokardiografi dan alat rekam jantung perlu dilakukan.
Medical Assistance kami siap bantu:
Chris Nickson. (2019). Life in the fastlane. Bradycardia DDx.
Heart. (2016). Bradycardia: slow heart rate.
Mayo Clinic. (2017). Patient Care & Health information. Diseases & conditions. Bradycardia.
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Aritmia, Ketika Detak Jantung Tidak Beraturan
Detak jantung tidak beraturan akibat aritmia perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus, karena Baca Selengkapnya...
Fibrilasi Ventrikel
Kelainan irama jantung, seperti fibrilasi ventrikel, termasuk kondisi yang berbahaya dan membutuhkan Baca Selengkapnya...
Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah, yang Baca Selengkapnya...
Ablasi Jantung
Pada beberapa kasus, ablasi jantung dapat mencegah adanya sinyal elektrik abnormal memasuki jantung Baca Selengkapnya...