Detak Jantung Tidak Normal? Waspadai Aritmia

Rabu, 04 November 2020

Detak Jantung Tidak Normal? Waspadai Aritmia

LinkSehat - Secara umum penyakit gangguan irama jantung tidak membahayakan. Akan tetapi penyakit jantung ini harus segera mendapat penanganan yang tepat dari profesional. Gejala gangguan irama jantung mungkin tidak terasa, tetapi dapat berakibat fatal yang berisiko menyebabkan kematian mendadak.

Sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu gangguan irama jantung, jenis-jenis, gejala, dan cara pengobatannya.

Apa Itu Gangguan Irama Jantung?

Gangguan irama jantung adalah kondisi ketika irama atau laju detak jantung tidak normal. Penyakit yang juga dikenal dengan istilah aritmia ini memiliki bisa berupa detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau ritme yang tidak teratur. Di Indonesia sendiri jumlah kasus aritmia sudah mencapai jutaan kasus dan fibrilasi atrium merupakan jenis gangguan yang paling sering terjadi.

Gangguan aliran impuls listrik ke sel-sel jantung miokardium menjadi salah satu penyebab gangguan irama jantung. Ketika aliran impuls listrik yang mengkoordinasikan detak jantung tidak mampu berfungsi dengan benar, maka akan memicu terjadinya gangguan irama jantung yang ditandai dengan rasa berdebar-debar.

Umumnya gangguan irama jantung tidak berbahaya, tapi kondisi ini mengindikasikan adanya masalah jantung lain, seperti jantung lemah atau rusak. Sebab itu perhatikan gejala dan komplikasi yang terjadi, karena dalam kondisi parah dapat menyebabkan kematian.

Bagaimana Cara Menghitung Detak Jantung Normal?

Dokter akan menghitung berapa kali jantung Anda berdetak setiap menit (bpm) saat rehat untuk mengidentifikasi detak jantung normal. Setiap orang memiliki jumlah detak jantung normal yang berbeda-beda. Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), jumlah detak jantung normal berkisar antara 60 hingga 100 bpm (beats per minute/detak per menit).

Mengukur detak jantung bisa Anda lakukan sendiri di rumah dengan merasakan denyut nadi pada bagian tubuh tertentu. Berikut ini titik-titik nadi yang dianjurkan untuk mengukur detak jantung, yaitu:

  • Bagian atas kaki.
  • Bagian dalam siku.
  • Pergelangan tangan.
  • Sisi kiri atau sisi kanan leher.

Jenis Gangguan Irama Jantung

Gangguan irama jantung dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu bradikardia dan takikardia.

Bradikardia adalah detak jantung lambat dengan jumlah detak jantung kurang dari 60 bpm. Takikardia adalah detak jantung cepat dengan jumlah detak jantung lebih dari 100 bpm. Sedangkan gangguan irama jantung yang tidak teratur disebut dengan ritme detak jantung tidak teratur.

Selain itu, terhadap jenis-jenis gangguan irama jantung lainnya, seperti:

1. Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium adalah penyakit jantung yang terjadi saat denyut serambi atau atrium jantung tidak teratur. Jantung yang normal seharusnya memiliki irama detak jantung yang teratur, sehingga darah dari atrium ke bilik jantung (ventrikel) dapat mengalir dengan lancar. Sebaliknya, jika Anda mengalami fibrilasi atrium, maka proses ini akan terganggu. Biasanya gangguan fibrilasi atrium dan takikardia muncul secara bersamaan.

2. Takikardia Ventrikel

Takikardia adalah ketika laju detak jantung sangat cepat melebihi batas normal akibat impuls listrik abnormal dari bilik jantung (ventrikel). Anda akan lebih rentan mengalami takikardi ventrikel jika pernah terkena serangan jantung.

3. Fibrilasi Ventrikel

Fibrilasi terjadi ketika ventrikel tidak mampu memompa darah dengan benar atau tidak ada darah yang dipompa keluar dari jantung. Fibrilasi ventrikel menyebabkan irama jantung sangat cepat dan tidak teratur, sehingga tidak terkoordinasi dengan baik.

4. Sindrom QT Panjang

Sindrom QT panjang disebabkan oleh sistem kelistrikan jantung tidak berfungsi dengan normal. Kondisi ini berisiko memicu gangguan irama jantung lainnya yang dapat mengganggu fungsi pompa jantung.

Gejala Gangguan Irama Jantung

Tanda-tanda dan gejala gangguan irama jantung tidak terasa dan pada sebagian orang tidak muncul sama sekali. Gangguan irama jantung biasanya baru terdeteksi setelah Anda menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan.

Risiko komplikasi yang berbahaya dapat terjadi jika penyakit ini tidak mendapat penanganan yang tepat. Komplikasi tersebut dapat berupa stroke, gagal jantung, hingga kematian mendadak.

Setiap jenis gangguan irama jantung memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut ini tanda-tanda dan gejala yang perlu mendapatkan perawatan segera, di antaranya:

  • Pusing.
  • Pingsan.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Banyak berkeringat.
  • Dada terasa berdebar-debar.
  • Kebingungan atau tidak dapat berpikir jernih.

Gangguan irama jantung mungkin belum parah jika orang mengalami beberapa gejala di atas. Sebaliknya, penyakit ini mungkin sudah parah dan harus segera mendapatkan perawatan jika orang tidak merasakan gejala apapun guna menghindari risiko komplikasi.

Prosedur Pengobatan Gangguan Irama Jantung

Terdapat beberapa cara untuk mengobati gangguan irama jantung (aritmia). Namun, sebelum memulai pengobatan, dokter akan menentukan metode pengobatan yang paling sesuai dengan jenis aritmia yang diderita dan kondisi kesehatan Anda.

Demi mendapatkan hasil diagnosis yang akurat, dokter mungkin akan menggunakan pemeriksaan ekokardiogram dan elektrokardiogram. Ada pun cara lainnya, yakni dengan latihan fisik untuk menguji beban jantung, misalnya dengan meminta pasien untuk berjalan di atastreadmill.

Berikut ini prosedur pengobatan aritmia yang mungkin direkomendasikan oleh dokter Anda, di antaranya:

  • Obat-obatan. Diberikan untuk mengurangi episode gangguan irama jantung yang tidak normal.
  • Kardioversi. Dilakukan dengan kejutan listrik dan obat-obatan agar irama jantung kembali normal.
  • Pemasangan alat pacu jantung. Alat ini digunakan untuk mengendalikan irama jantung yang tidak normal.
  • Pemasangan defibrilator implan. Ketika gangguan berhasil dideteksi, pemasangan defibrilator implan dilakukan untuk memantau gangguan irama jantung dan membuat irama jantung kembali normal.

Terapi ablasi kerap menjadi pilihan dokter untuk mengatasi penyakit gangguan irama jantung. Terapi ini menggunakan kateter perkutan atau di bawah kulit yang kemudian diarahkan ke organ jantung. Kateter berfungsi untuk membantu dokter mengatasi jaringan yang menyebabkan gangguan irama jantung.

Demikian informasi penting seputar penyakit gangguan irama jantung (aritmia) yang perlu Anda ketahui. Jika masih ada pertanyaan, Konsultasi Dokter Online dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Primaya Hospital melalui aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Disusun ulang berdasarkan artikel “Penyakit Gangguan Irama Jantung, Gejala dan Cara Mengobatinya” olehdr. Faizal Pamewa,Sp.JP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Primaya Hospital Makassar.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Aritmia, Ketika Detak Jantung Tidak Beraturan

Detak jantung tidak beraturan akibat aritmia perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus, karena Baca Selengkapnya...

Penyakit Jantung

Setiap orang berisiko mengalami penyakit jantung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga Baca Selengkapnya...

Ablasi Jantung

Pada beberapa kasus, ablasi jantung dapat mencegah adanya sinyal elektrik abnormal memasuki jantung Baca Selengkapnya...