Gawat Janin

Senin, 26 Oktober 2020

Gawat Janin

LinkSehat - Gawat janin adalah suatu kondisi dimana janin berada dalam keadaan kekurangan oksigen saat dalam kandungan atau saat proses kelahiran.

Pada proses persalinan, normalnya bayi akan mengalami kondisi kekurangan oksigen karena kontraksi rahim yang menyebabkan asupan darah ke plasenta atau ari-ari berkurang, namun kondisi ini akan segera membaik. Jika kondisi terus berlanjut, maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ dalam tubuh, terutama otak. Kondisi ini berbahaya jika tidak ditangani segera.

Gejala atau tanda gawat janin

Gejala gawat janin dapat diketahui dengan memperhatikan gerak janin. Jika terjadi gawat janin, maka gerak janin menjadi lemah, berkurang, atau berbeda dari biasanya. 

Gejala lainnya adalah janin mengeluarkan kotoran/feses (mekonium) saat masih dalam kandungan. Gejala ini dapat terlihat saat Anda mengalami pecah ketuban. Ketuban dengan feses janin akan berwarna hijau. Hal ini dapat berbahaya karena feses janin (mekonium) dapat masuk ke saluran pernapasannya dan menyumbat saluran pada paru sehingga mengakibatkan sesak napas. Tanda-tanda gawat janin lain yang didapatkan saat pemeriksaan dokter, antara lain:

  • Detak jantung janin sangat cepat.
  • Detak jantung janin tidak beraturan.
  • Detak jantung janin menurun dari normal.
  • Gerakan janin berkurang yang dapat dilihat dengan alat perekam (cardiotocography).

Dokter spesialis untuk gawat janin

Kondisi gawat janin adalah kondisi yang harus segera ditangani. Dokter yang tepat untuk menangani Anda adalah dokter spesialis kandungan. Untuk buat janji bertemu atau Konsultasi Dokter Online, di dalam atau luar negeri, gunakan aplikasi LinkSehat. Download Sekarang.

Kapan harus konsultasi ke dokter?

Terdapat berbagai penyebab yang mendasari terjadinya gawat janin. Biasanya gawat janin merupakan efek lanjutan dari penyakit-penyakit dalam kehamilan (akan disebutkan di "penyebab"). Jika Anda mengalami gejala-gejala berikut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter atau ke instalasi gawat darurat (IGD): 

  • Perdarahan pada jalan lahir.
  • Ketuban pecah sebelum waktunya.
  • Ketuban warna hijau, mulas yang sebelum waktunya.
  • Tanda-tanda preeklampsia (nyeri ulu hati, mual muntah, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, dan lain sebagainya).
  • Tanda-tanda infeksi pada ibu (demam, dan lain sebagainya).

Pemeriksaan gawat janin yang paling tepat adalah dengan menggunakan alat perekam aktivitas janin (CTG). Jika memungkinkan, kondisi gawat janin sebaiknya dicegah dengan melakukan tindakan intervensi segera pada kelainan-kelainan di atas. Apabila pada pemeriksaan antenatal (kontrol kehamilan) ditemukan kelainan pada tali pusat, Anda dianjurkan untuk kontrol lebih sering ke dokter kandungan.

Yang tidak kalah penting adalah perhatikan gerakan janin Anda, baik frekuensi dan kekuatannya. Gejala paling awal dari gawat janin yang dapat dirasakan ibu adalah perubahan pada gerakan janin.

Biaya berobat gawat janin

Kondisi gawat janin perlu ditangani segera, yaitu bayi perlu segera dilahirkan. Biaya berobat termasuk biaya tindakan berupa operasi sesar, atau persalinan dengan bantuan alat, misalnya forseps, vakum, dan lain sebagainya. Anda harus dirawat di rumah sakit dan mendapatkan penanganan oleh ahlinya.

Jika kondisi gawat janin telah memberikan efek buruk pada janin, misalnya terhirupnya mekonium ke saluran napas, infeksi pada bayi, dan lain sebagainya, maka bayi akan dilakukan perawatan lebih lanjut yang mungkin akan memakan biaya yang cukup besar. 

Untuk perkiraan biaya pengobatan gawat janin di dalam atau luar negeri, gunakan aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Penyebab gawat janin

Gawat janin dapat disebabkan oleh banyak penyakit dalam kehamilan, antara lain:

  • Pecah ketuban sebelum waktunya.
  • Turunnya tali pusat ke mulut jalan lahir.
  • Penekanan pada tali pusat.
  • Proses persalinan yang terlampau lama.
  • Infeksi janin.
  • Kontraksi rahim yang tidak  beraturan (dapat terjadi sebagai efek samping dari pemberian obat perangsang/induksi untuk melahirkan).
  • Air ketuban sangat kurang.
  • Tekanan darah tinggi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia).
  • Kehamilan lewat waktu (postterm).
  • Plasenta atau ari-ari lepas dari tempatnya (rahim) akibat benturan dan lain sebagainya.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gawat janin antara lain: 

  • Usia ibu 35 tahun atau lebih.
  • Hamil kembar.
  • Berat badan janin rendah.
  • Diabetes.
  • Asma.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Hipotiroid.
  • Anemia.

Diagnosis gawat janin

Gawat janin dapat awal dideteksi dengan pemeriksaan rutin kandungan menggunakan:

  • Alat deteksi denyut jantung janin (doppler portable untuk denyut jantung janin, stetoskop, atau corong Laennec) yaitu suatu alat yang dapat mendeteksi detak jantung janin. Alat ini dapat mendeteksi awal kemungkinan adanya gawat janin.
  • USG kehamilan untuk melihat perkiraan usia janin, jumlah cairan ketuban, kelainan lain yang dapat menyebabkan gawat janin, misalnya lepasnya plasenta dari dinding rahim (solusio plasenta), tali pusat berada pada mulut rahim, dan lain sebagainya.

Setelah ditemukan kemungkinan gawat janin pada pemeriksaan rutin, maka diagnosis gawat janin dapat ditegakkan melalui pemeriksaan:

  • Cardiotocography (CTG), yaitu suatu alat yang dapat merekam denyut jantung janin dan juga mengukur seberapa kuat dan seberapa seringnya kontraksi rahim ibu. Gawat janin didiagnosis jika pada CTG didapatkan kelainan berupa:
  • Detak jantung janin yang ditemukan kurang dinamika walau mengalami kontraksi rahim (kurangnya variabilitas).
  • Detak jantung janin turun drastis saat adanya kontraksi (deselerasi).
  • Bayi Anda membutuhkan waktu cukup lama untuk pulih dari tiap kontraksi rahim.
  • Jika diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan asam basa terhadap janin.

Cara mengobati gawat janin

Gawat janin adalah kondisi darurat, maka penanganannya pun perlu dilakukan sesegera mungkin. Penanganan awal yang dilakukan jika kemungkinan terdapat gawat janin adalah dengan:

  • Ibu diminta miring ke sisi kiri.
  • Pemberian oksigen.
  • Memberikan cairan infus kepada ibu.
  • Amnioinfusion, yaitu memasukkan cairan ke dalam kantong amnion untuk mengurangi tekanan rahim terhadap tali pusat.
  • Tokolisis, yaitu obat-obat yang digunakan untuk mengurangi hingga menghilangkan kontraksi rahim.
  • Obat demam jika ibu mengalami demam.
  • Jika gawat janin tetap tidak teratasi dengan tindakan awal, atau jika persalinan sedang terjadi, maka dokter akan mempercepat proses keluarnya bayi, baik dengan forceps atau dengan vakum. Jika tidak memungkinkan, maka akan dilakukan operasi sesar segera.
  • Jika gawat janin tidak tertangani dengan baik, maka dapat terjadi:
  • Meconium aspiration syndrome, yaitu kotoran (feses)/mekonium yang keluar akibat keadaan ini terhirup oleh janin. Mekonium yang masuk dapat menyumbat paru dan menyebabkan sesak nafas.
  • Dapat menyebabkan gangguan pada otak.
  • Kematian.

Bisakah gawat janin disembuhkan?

Gawat janin dapat ditangani dengan bantuan medis serta dengan melahirkan janin sesegera mungkin. Bayi yang lahir mungkin mengalami komplikasi atau efek lanjutan dari gawat janin, bahkan kematian, tergantung dari lamanya gawat janin telah terjadi.

Berapa lama waktu untuk sembuh dari gawat janin?

Kondisi gawat janin memerlukan tindakan secepatnya. Jika janin berhasil dilahirkan, maka kondisi gawat janin otomatis telah terlewati.

Cara mencegah gawat janin

Sebagian besar kondisi gawat janin terjadi tiba-tiba dan tidak dapat dicegah, namun ada beberapa kondisi gawat janin yang dapat dicegah, baik oleh Anda atau oleh tenaga medis, contohnya:

  • Melakukan pengawasan terhadap kondisi janin saat proses persalinan berlangsung. Terdapat 2 cara pengawasan kondisi janin selama proses persalinan, yaitu: 1) Secara berkala, dengan menggunakan alat doppler, stetoskop, atau menggunakan corong Laennec, 2) Secara terus menerus, yaitu dengan CTG. CTG akan dipasang selama proses persalinan berlangsung. Pemantauan proses persalinan menggunakan CTG dilakukan jika janin Anda memiliki risiko mengalami gawat janin, misalnya janin Anda kecil, Anda menderita diabetes pada kehamilan, tekanan darah tinggi pada kehamilan, infeksi pada ibu, penggunaan obat anestesi epidural, penggunaan obat perangsang/induksi persalinan (oksitosin), dan lain sebagainya.
  • Segera ke dokter atau IGD jika Anda mengalami perdarahan dari jalan lahir, pecah ketuban, demam, dan lain sebagainya.

Cara merawat pasien gawat janin di rumah

Pasien dengan gawat janin atau dengan kemungkinan gawat janin tidak boleh dirawat di rumah dan harus segera ke rumah sakit atau ke fasilitas kesehatan terdekat. Kasus ini adalah kasus darurat yang memerlukan tindakan medis segera.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Author dr. Felicia Gunawan dr. Felicia Gunawan
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Kehamilan Ektopik

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Ketuban Pecah Dini

Hingga saat ini belum diketahui cara yang efektif dapat mencegah ketuban pecah dini.

Penyebab dan Risiko Kehamilan Lebih Dari 42 Minggu

Kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm.