Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Amandel

Jumat, 11 Desember 2020

Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Amandel

LinkSehat - Penderita amandel punya aturan makan tersendiri yang mungkin dianjurkan oleh dokter. Penyakit amandel adalah kondisi ketika amandel Anda terinfeksi akibat infeksi bakteri atau virus.

Beberapa gejala amandel yang umum yaitu amandel bengkak atau meradang, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, dan bau mulut. Itulah sebabnya mengapa Anda harus mengatur pola makan dengan memahami apa saja makanan yang boleh dikonsumsi dan apa saja pantangan makanan untuk penderita amandel.

Jangan ragu meminta bantuan dokter untuk menyusun menu makanan sesuai kondisi Anda selama menjalani pengobatan amandel.

Baca Juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Radang Amandel

Makanan yang Boleh Dikonsumsi Penderita Amandel

Berikut ini beberapa jenis makanan yang boleh dikonsumsi penderita amandel untuk meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman.

1. Hidangan Hangat

Mengonsumsi hidangan hangat seperti sup, kaldu, dan teh, dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Teh herbal yang mengandung bahan seperti madu, pektin, atau gliserin dapat membantu meredakan peradangan, karena bahan ini membentuk lapisan pelindung pada selaput lendir di mulut dan tenggorokan.

Namun, penggunaan teh herbal ini belum mempunyai bukti yang cukup kuat sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut bahwa penggunaannya dapat membantu mengatasi gejala amandel.

2. Makanan Dingin

Makan makanan dingin dan lembut, sepertifrozen yogurt atau es krim, dapat membuat tenggorokan kebal dan meredakan nyeri sementara. Anda juga bisa mencoba makanan dingin lainnya seperti es loli, minumsmoothiedingin, atau meminum air es.

Pilihan lain termasuk permen keras atau permen karet yang mengandungmintatau mentol, karena mampu memberikan sensasi dingin dan mati rasa yang serupa di tenggorokan.

3. Air Garam

Kumur-kumur dengan air garam dapat meredakan nyeri atau rasa gatal di bagian belakang tenggorokan untuk sementara. Anda bisa menambahkan seperempat sendok teh garam ke dalam kurang lebih 240 ml air hangat dan aduk larutan sampai garam larut.

Gunakan air garam untuk kumur-kumur selama beberapa detik sebelum diludahkan. Kumur-kumur dengan air garam termasuk aman selama Anda tidak menelan larutan tersebut.

Namun, kumur-kumur dengan air garam tidak cocok untuk anak kecil, karena berisiko terhirup dan tersedak.

4. Teh dan Madu

Minuman hangat seperti teh bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat amandel. Madu yang belum diolah bisa ditambahkan ke dalam teh, karena memiliki sifat antibakteri yang kuat dan dapat membantu mengobati infeksi yang menyebabkan radang amandel.

Aduk madu hingga larut. Jenis teh tertentu dapat memperkuat manfaat pengobatan rumahan ini, seperti teh jahe yang mengandung anti-inflamasi atau teh adas yang membantu mengurangi peradangan dan rasa tidak nyaman.

5. Lozenges

Permen pelega tenggorokan ataulozenges dapat membantu melegakan tenggorokan, tetapi tidak semuanya diciptakan sama. Beberapa tablet hisap mengandung bahan dengan sifat anti-inflamasi alami atau bahan yang bisa meredakan nyeri sendiri.

Lozengesyang mengandunglicoricesebagai salah satu bahan dasarnya memiliki manfaat anti-inflamasi yang kuat. Permen tersebut dapat meredakan rasa tidak nyaman dan meredakan pembengkakan di amandel serta tenggorokan.

Pelega tenggorokan tidak boleh diberikan kepada anak kecil, karena berisiko tersedak. Sebaliknya, semprotan mulut merupakan pilihan yang lebih baik untuk anak-anak. Jika Anda ragu, tanyakan kepada dokter spesialis anak.

6. Sayuran Matang

Sayuran yang dimasak dengan baik, seperti wortel, kubis, kentang, dan sayuran lainnya akan memberikan nutrisi penting bagi penderita sakit tenggorokan. Berikut tips yang dapat dilakukan: masak sayuran dan umbi-umbian hingga empuk, lalu haluskan dengan susulow-fatdan kunyit.

Pantangan Makanan untuk Penderita Amandel

Ada pun pantangan makanan untuk penderita amandel bertujuan untuk mencegah kambuhnya rasa sakit dan rasa tidak nyaman akibat infeksi. Jika sakit tenggorokan membuat Anda sulit dan sakit saat menelan, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang harus dihindari.

1. Makanan Bertekstur Keras

Bagi penderita amandel, makan makanan keras atau tajam memicu rasa tidak nyaman dan menyakitkan. Makanan keras bisa melukai tenggorokan, serta menyebabkan iritasi dan peradangan lebih lanjut.

Makanan yang harus dihindari seperti keripik, biskuit, sereal kering, roti panggang, wortel mentah, apel mentah, dan sebagainya.

Sebaiknya makan makanan yang lebih lembut agar mudah ditelan. Anda juga bisa mengolah makanan menjadi sup, kaldu, atausmoothiedingin sampai gejala amandel mereda.

2. Buah Jeruk

Pantangan makanan untuk penderita amandel yang berikutnya adalah buah-buahan yang asam. Hindari buah atau jus jeruk dan limun, karena dapat menyengat tenggorokan Anda.

Anda mungkin mengonsumsi jus jeruk ketika sedang pilek, karena jeruk merupakan sumber vitamin C. Namun, jus jeruk dapat memperparah sakit tenggorokan karena keasamannya yang dapat mengiritasi permukaan tenggorokan yang sudah lunak.

Ganti buah-buahan bersifat asam dengan buah pisang, karena pisang merupakan buah yang lembut dan menyehatkan. Tekstur pisang yang lembut tidak akan melukai tenggorokan. Jus buah delima juga mungkin dapat menangkal infeksi dan mengurangi peradangan.

3. Makanan Pedas

Hindari makanan yang bersuhu panas atau pedas yang memiliki tekstur kasar. Beberapa bumbu dan makanan pedas dapat meredakan sakit tenggorokan, tetapi bumbu dan makanan lainnya seperti cabai, saus pedas, dan pala dapat memperparah peradangan akibat amandel.

4. Makanan Asam

Makanan yang bersifat asam atau yang direndam dengan air garam seperti asinan sebaiknya dihindari oleh penderita amandel. Makanan yang dibuat dengan cuka atau garam, seperti acar, dapat memperburuk peradangan pada sakit tenggorokan.

Anda bisa menggantinya dengansmoothie danyogurt. Kedua jenis makanan tersebut sangat lembut dan bisa diminum dengan sedotan.Smoothiedanyogurtdapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk penyembuhan sekaligus meredakan sakit tenggorokan.

5. Alkohol

Minuman dan obat kumur yang mengandung alkohol dapat menyebabkan sensasi perih pada tenggorokan yang mengalami iritasi. Alkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi yang tidak bermanfaat bagi penderita sakit tenggorokan.

Selain alkohol, Anda juga harus berhenti merokok, termasuk menghirup asap rokok orang lain (perokok pasif) saat sakit tenggorokan.

Kapan Bisa Pulih Setelah Operasi Amandel?

Jika Anda atau Si Kecil menjalani operasi amandel, berikut tips yang bisa dilakukan: Usahakan tidak bepergian jauh dari jangkauan dokter Anda selama 2 minggu, karena penyembuhan setelah operasi amandel bisa memakan waktu hingga 2 minggu. Beraktivitas di dalam rumah selama 3 hingga 5 hari pertama setelah operasi adalah tindakan yang tepat. Anda bisa kembali beraktivitas di luar rumah pada 7 hingga 10 hari setelah operasi.

Keropeng dapat terbentuk dan hilang sekitar 7 hingga 14 hari setelah operasi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan nyeri atau rasa tidak nyaman, tetapi keropeng jarang menyebabkan perdarahan. Dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri bila hal ini terjadi. Jika terjadi perdarahan ringan, berbaringlah untuk memperbanyak istirahat atau menghisap es.

Itulah aturan makanan untuk penderita amandel agar cepat pulih dari infeksi. Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat dengan dokter spesialis THT jika Anda memiliki keluhan amandel. Download sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Radang Usus Buntu

Setelah diagnosis usus buntu ditegakkan, dokter akan melakukan operasi pemotongan usus buntu Baca Selengkapnya...

Arthritis (Radang Sendi)

Radang sendi banyak dialami orang berusia 65 tahun atau lebih (lansia).

Radang Amandel

Amandel berfungsi untuk mencegah infeksi, tetapi seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh Baca Selengkapnya...