Info Kesehatan
Kamis, 01 Oktober 2020
Berhubungan Seks saat Hamil, Aman atau Tidak?
LinkSehat - Wanita hamil dan pasangannya sering bertanya-tanya apakah berhubungan seks saat hamil itu aman atau tidak. Kecemasan akan risiko membahayakan janin dan keguguran menjadi pertimbangan utama untuk menundanya.
Wajar memiliki keinginan berhubungan seks dengan pasangan saat hamil. Namun, sebenarnya bagaimana aturan berhubungan seks saat hamil dan tetap bersenang-senang dengan aman tanpa membahayakan keselamatan janin?
Berikut informasinya untuk Anda.
Apakah Penetrasi saat Hamil Terasa Menyakitkan?
MenurutAleece Fosnight, seorang asisten dokter dan konselor seks di bidang urologi, kesehatan wanita, dan pengobatan seksual dalamHealthline, sebenarnya penetrasi saat hamil tidak terasa menyakitkan. Selama penetrasi, Anda mungkin merasakan rahim mengalami pergerakan kecil. Sebagian wanita merasa takut terjadi sesuatu yang buruk pada bayi mereka. Padahal ini normal.
Bayi yang berada di dalam rahim sangat terlindungi dan memiliki sistem penyaringnya sendiri yang sangat selektif terhadap apa saja yang masuk dan keluar, kecuali jika dokter menganjurkan Anda untuk mengistirahatkan panggul.
Istirahat panggul adalah istilah untuk menunda memasukkan sesuatu ke dalam vagina selama masa kehamilan untuk mencegah komplikasi medis. Ini termasuk pantangan berhubungan seks, membatasi prosedur pemeriksaan kebidanan yang melebarkan saluran vagina, dan membatasi latihan apa pun yang membebani dasar panggul.
Amankah Berhubungan Seks saat Hamil?
Dalam banyak kasus, berhubungan seks saat hamil itu aman selama kehamilan Anda normal tanpa komplikasi. Anda bisa terus berhubungan seks sampai proses melahirkan. Penetrasi dan gerakan intim tidak akan membahayakan bayi, karena bayi terlindungi oleh perut dan dinding otot rahim Ibu. Selain itu, dia juga dilindungi oleh kantung yang berisi cairan ketuban.
Kontraksi saat orgasme berbeda dengan kontraksi persalinan. Namun, sebagai pencegahan, beberapa dokter menyarankan untuk menghindari seks pada minggu-minggu terakhir kehamilan, karena zat yang menyerupai hormon di dalam air mani (prostaglandin) dapat merangsang kontraksi.
Ini pengecualian bagi wanita yang ingin menginduksi persalinan, karena beberapa dokter percaya bahwa prostaglandin dapat menginduksi persalinan yang sudah melewati tanggal prediksi. Prostaglandin juga terkandung di dalam gel yang berfungsi untuk mematangkan serviks dan menginduksi persalinan. Tetapi, dokter lain percaya bahwa air mani tidak memicu persalinan.
Kapan Sebaiknya Tidak Berhubungan Seks saat Hamil?
Dokter spesialis kandunganmungkin menyarankan Anda untuk tidak berhubungan seks jika Anda memiliki salah satu dari ciri-ciri kehamilan berisiko tinggi berikut:
- Leher rahim Anda terbuka terlalu dini saat hamil.
- Anda mengandung anak kembar, kembar tiga, atau kelipatan lainnya.
- Plasenta Anda berada terlalu rendah di dalam rahim (plasenta previa).
- Anda berisiko mengalami keguguran atau punya riwayat keguguran di masa lalu.
- Kantung ketuban Anda mengeluarkan cairan atau memiliki selaput yang pecah (pecah ketuban).
- Anda mengalami perdarahan, keputihan, atau kram vagina tanpa penyebab yang jelas.
- Anda berisiko menjalani persalinan prematur (kontraksi sebelum 37 minggu kehamilan).
Bukan hanya berhubungan seks, tapi dokter juga akan menganjurkan Anda untuk tidak orgasme atau memiliki gairah seksual jika memiliki salah satu kondisi di atas.
Adakah Manfaat Berhubungan Seks saat Hamil?
Berhubungan intim tidak hanya untuk menuntaskan gairah seks semata, melainkan ada manfaat lain yang bisa Anda dapatkan, seperti:
- Berhubungan seks dapat membakar kalori yang membantu Anda dan pasangan tetap aktif dan bugar.
- Tubuh Anda melepaskan endorfin saat mengalami orgasme yang membuat Anda merasa bahagia dan rileks.
- Peningkatan aliran darah ke area genital Anda selama kehamilan menandakan orgasme yang lebih maksimal.
- Rutinitas seks yang sehat selama masa kehamilan adalah cara terbaik untuk mengeratkan ikatan emosional dengan pasangan Anda.
Apakah Seks Terasa Berbeda saat Hamil?
Kebanyakan wanita mengatakan bahwa berhubungan seks saat hamil akan terasa berbeda, setidaknya selama masa-masa kehamilan tertentu. Suatu hari, seks akan terasa lebih menyenangkan, tapi tidak untuk hari lainnya yang membuat Anda tidak menikmatinya atau merasa tidak sanggup untuk melakukannya.
Terjadinya perubahan fisik tertentu selama masa kehamilan juga membuat seks saat hamil terasa berbeda. Peningkatan aliran darah ke area panggul dapat meningkatkan sensasi yang menambah kenikmatan gairah Anda saat berhubungan seks. Di saat itu pula cairan lubrikasi keluar lebih banyak di vagina.
Di sisi lain, beberapa area sensitif menjadi terasa tidak nyaman saat Anda berhubungan intim. Ini membuat kegiatan seksual Anda terasa tidak menyenangkan. Risiko kram perut ringan atau kontraksi selama atau setelah berhubungan seks atau orgasme cukup mengkhawatirkan meski jarang terjadi.
Payudara Anda juga terasa nyeri dan sangat sensitif saat disentuh, terutama pada trimester pertama kehamilan.Nyeri payudara biasanya mereda, tapi payudara Anda mungkin tetap terangsang saat disentuh. Akan lebih baik untuk memberitahukan kepada pasangan apabila ada rasa tidak nyaman.
Gairah Seks Menurun Sejak Hamil, Apakah Ini Normal?
Setiap wanita memiliki tingkat gairah seks yang berbeda-beda selama masa kehamilan. Beberapa wanita menginginkan lebih banyak seks selama masa kehamilan, sedangkan wanita lain justru kebalikannya.
Secara umum, libido wanita berbeda-beda tergantung pada kondisi Anda secara fisik dan emosional yang banyak mengalami perubahan selama masa kehamilan. Ada waktu tertentu Anda merasa lelah, murung, atau mual yang membuat Anda tidak bergairah, terutama pada trimester pertama kehamilan. Ini bukan hal aneh yang menyebabkan Anda terbebani karena perubahan fisik dan emosional, karena normal dialami oleh ibu hamil.
Libido Anda mungkin naik lagi ketika Anda mencapai trimester kedua kehamilan, karena pada masa itumorning sickness(mual saat hamil) dan kelelahan sudah mereda.
Masuk ke trimester ketiga, jangan heran jika libido Anda kembali menurun, terutama di satu atau dua bulan terakhir. Pada titik ini, perut Anda sudah terlalu besar, terasa sakit di beberapa bagian tubuh, atau merasa lelah bahkan hanya untuk berpikir tentang berhubungan saat hamil. Kepercayaan diri juga menurun saat mengingat tubuh Anda mengalami perubahan atau Anda terlalu sibuk mengurus persalinan yang akan segera tiba.
Komunikasi yang baik adalah cara untuk menjaga hubungan Anda dengan pasangan ketika merasa kurang mendapatkan kasih sayang secara fisik daripada biasanya.
Bagaimana Posisi Terbaik untuk Berhubungan Seks saat Hamil?
Perut Anda akan semakin membesar, terutama saat trimester ketiga kehamilan. Saat itu, Anda mungkin harus menemukan posisi seks yang cocok agar tetap nyaman. Misalnya posisi misionaris yang sulit dilakukan atau hampir tidak mungkin bisa dilakukan pada akhir masa kehamilan.
Dilansir dalamHealthline, rekomendasi posisi seks saat hamil yang patut Anda coba seperti seks dari belakang (doggy style), wanita berada di atas (cowgirl), oral sex, anal sex, spooning, dan masih banyak lagi.
Untuk kenyamanan ekstra, gunakan bantal sebagai penyangga, pelumas, dansex toys karena seks tidak selalu membutuhkan penetrasi untuk klimaks. Berfokuslah untuk menstimulasi klitoris (organ seksual di dalam vagina) dengan mainan atau jari-jari Anda.
Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seputar berhubungan seks saat hamil. Download Sekarang.
Medical Assistance kami siap bantu:
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Anemia Saat Hamil
Anemia termasuk kondisi yang membuat para ibu hamil khawatir. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh Baca Selengkapnya...
Alasan Berenang Tidak Bikin Hamil
Mitos berenang bikin hamil sudah ada sejak lama. Faktanya, berenang memang tidak dapat menyebabkan Baca Selengkapnya...
Perut Kembung saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perut kembung saat hamil? Itu normal. Namun, bisa jadi mengindikasikan adanya gangguan pencernaan. Baca Selengkapnya...
Manfaat Prenatal Yoga untuk Ibu Hamil & Cara Melakukannya
Ingin tubuh tetap bugar dan rileks selama masa kehamilan? Pertimbangkan untuk melakukan prenatal Baca Selengkapnya...