Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Arteri Koroner Sejak Dini

Selasa, 17 November 2020

Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Arteri Koroner Sejak Dini

LinkSehat - Dari berbagai jenis penyakit jantung, penyakit arteri koroner adalah salah satu jenis penyakit jantung yang paling banyak terjadi di dunia. Penyakit arteri koroner juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, salah satu penyebab utama kematian di Indonesia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Angka kematiannya cukup tinggi, yakni mencapai 37% pada tahun 2013.

Untuk mendapatkan perawatan sedini mungkin terkait penyakit arteri koroner, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Primaya Hospital melalui aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Gejala Penyakit Arteri Koroner

Bagi sebagian orang, penyakit arteri koroner biasanya diawali dengan gejala serangan jantung.

Ada pun gejala lainnya seperti angina pektoris atau rasa nyeri pada dada biasanya terjadi saat plak mengalami penumpukan di dalam arteri. Kondisi ini menyebabkan penyempitan arteri dan memicu terjadinya angina pektoris akibat terhalangnya aliran darah ke jantung dan bagian tubuh lainnya.

Selain itu, masih ada beberapa gejala penyakit arteri koroner yang perlu Anda waspadai, di antaranya:

  • Mual.
  • Berkeringat dingin.
  • Tubuh terasa lemas.
  • Napas pendek (dispnea).
  • Nyeri pada lengan atau pundak.

Apabila Anda memiliki gejala penyakit arteri koroner, sebaiknya langsung konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah. Penanganan yang tepat akan mencegah terjadinya otot jantung melemah akibat penyakit arteri koroner.

Jika penyakit arteri koroner dibiarkan, maka bisa meningkatkan risiko gagal jantung yang berakibat fatal. kondisi gagal jantung menandakan bahwa organ jantung sudah tidak mampu melakukan fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Penyebab Penyakit Arteri Koroner

Penumpukan plak menjadi salah satu penyebab arteri koroner. Penumpukan plak terjadi di dinding pembuluh darah arteri yang bertugas untuk mengalirkan darah ke jantung dan bagian tubuh lainnya.

Plak dapat terbentuk dari kolesterol dan zat lain yang mengendap di dalam pembuluh darah arteri. Plak yang terus terbentuk akan menumpuk dan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu akses aliran darah tertutup akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah dari waktu ke waktu.

Faktor-faktor lainnya yang memperbesar risiko mengalami kejadian penyakit arteri koroner, termasuk:

  • Merokok.
  • Kelebihan berat badan.
  • Mengonsumsi makanan tidak sehat.
  • Jarang beraktivitas fisik dan berolahraga.

Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung juga dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, terutama jika anggota keluarga yang menderita penyakit jantung masih berusia di bawah 50 tahun.

Diagnosis Penyakit Arteri Koroner

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah atau penyedia layanan kesehatan akan melakukan sejumlah tes untuk mendeteksi adanya risiko penyakit arteri koroner. Tes ini meliputi:

  • Mengukur tekanan darah.
  • Mengukur kadar gula darah.
  • Mengukur kadar kolesterol di dalam darah.

Untuk mendiagnosis adanya penyakit arteri koroner, mungkin dokter juga melakukan metode pemeriksaan lainnya, seperti:

  • Elektrokardiogram.
  • Kateterisasi jantung.
  • Penggunaan sinar-X pada dada.

Pengobatan Penyakit Arteri Koroner

Jika hasil diagnosis menunjukkan bahwa Anda menderita penyakit arteri koroner, Anda dapat menjalani sejumlah terapi. Namun, sangat penting untuk mengkonsultasikan dengan dokter Anda terkait terapi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Terapi penyakit arteri koroner lebih mengutamakan perubahan gaya hidup sehat yang meliputi:

  • Berhenti merokok.
  • Menghadapi stres.
  • Mengatasi hipertensi.
  • Menyeimbangkan diet.
  • Olahraga secara teratur.

Dokter biasanya meresepkan obat-obatan untuk mengurangi risiko penyakit arteri koroner. Obat-obatan tersebut diberikan secara berdampingan dengan terapi yang Anda jalani.

Jika kondisi Anda tidak kunjung pulih setelah menjalani terapi dan mengonsumsi obat-obatan, dokter mungkin akan merekomendasikan sejumlah prosedur lanjutan, antara lain:

  • Angioplasti. Dilakukan dengan atau tanpa pemasangan cincin yang bertujuan untuk menghancurkan plak di dinding pembuluh darah arteri agar tidak tersumbat.
  • Operasi bypass. Tindakan operasi ini dilakukan untuk memulihkan aliran darah ke jantung.
  • Enhanced external counterpulsation. Merupakan prosedur non-invasif yang dilakukan untuk merangsang pembentukan pembuluh darah kecil baru. Kemudian akan memotong secara alami pembuluh darah arteri yang tersumbat akibat plak.

Prosedur enhanced external counterpulsation dapat dilakukan jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk menjalani angioplasti dan operasi bypass.Hal ini berdasarkan pertimbangan sejumlah hal, termasuk usia dan faktor risiko lainnya yang dapat menghambat prosedur operasi.

Jika Anda menderita penyakit arteri koroner dan pernah mengalami gejalanya seperti serangan jantung,gagal jantung, atau masalah kondisi jantung lainnya, menjalani terapi sangatlah penting.

Program terapi yang direkomendasikan jika Anda mengalami kondisi di atas yaitu rehabilitasi jantung. Rehabilitasi jantung dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup Anda dan mencegah terjadinya masalah kondisi jantung lainnya.

Anda harus mendapatkan pengawasan tenaga medis profesional saat menjalani program terapi yang didalamnya mencakup:

  • Aktivitas fisik.
  • Edukasi untuk hidup sehat.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.
  • Sesi konseling untuk meredakan stres dan meningkatkan kesehatan mental untuk memulihkan penyakit arteri koroner.

Itulah informasi penting seputar penyakit arteri koroner. Jika Anda masih memiliki pertanyaan, silakan Konsultasi Dokter Online bersama dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah di Primaya Hospital melalui aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Disusun ulang berdasarkan artikel “Penyakit Arteri Koroner, Penyebab, Gejala, dan Terapi yang Tepat” olehdr. Darwin Maulana,Sp.JP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Primaya Hospital Makassar.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Serangan Jantung

Segera periksakan diri ke UGD jika Anda mengalami nyeri dada berkepanjangan yang disertai sesak Baca Selengkapnya...

Aritmia, Ketika Detak Jantung Tidak Beraturan

Detak jantung tidak beraturan akibat aritmia perlu diwaspadai jika terjadi terus-menerus, karena Baca Selengkapnya...

Penyakit Jantung

Setiap orang berisiko mengalami penyakit jantung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga Baca Selengkapnya...