5 Penyakit Kronis pada Anak, Beserta Gejala & Penyebabnya

Jumat, 11 Desember 2020

5 Penyakit Kronis pada Anak, Beserta Gejala & Penyebabnya

LinkSehat - Hampir sebagian besar anak dapat memiliki masalah kesehatan yang berbeda selama masa bayi dan kanak-kanak. Bagi kebanyakan anak masalah ini tergolong ringan, bisa datang dan pergi, dan tidak mengganggu kehidupan serta perkembangan sehari-hari. Sedangkan untuk beberapa anak lainnya kondisi kesehatan kronis akan memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

Penyakit kronis pada anak diidentifikasi sebagai masalah kesehatan yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih, memengaruhi aktivitas normal anak Anda, dan membutuhkan pengobatan rawat inap, perawatan kesehatan di rumah, dan perawatan medis ekstensif. 

Berikut ini beberapa jenis penyakit kronis pada anak.

1. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 pada anak adalah kondisi di mana tubuh anak Anda tidak lagi memproduksi hormon insulin. Anak membutuhkan insulin untuk bertahan hidup, sehingga insulin yang hilang perlu diganti dengan suntikan atau pompa insulin. Diagnosis diabetes tipe 1 pada anak bisa sangat berat, terutama pada tahap awal.

Tidak ada obat untuk mengatasi diabetes tipe 1 pada anak, tetapi penyakit ini bisa dikontrol. Pemantauan kadar gula darah secara rutin dan pemberian insulin telah meningkatkan kontrol gula darah dan meningkatkan kualitas hidup anak yang mengidap diabetes tipe 1.

Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti, tapi biasanya diabetes tipe 1 disebabkan sistem kekebalan tubuh yang salah menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Faktor genetik dan lingkungan juga berperan dalam proses ini.

Kurangnya hormon insulin menyebabkan penumpukan gula di aliran darah anak. Inilah penyebab komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Kenali gejala diabetes tipe 1 pada anak sejak dini, seperti rasa haus meningkat, sering buang air kecil, kelelahan, kelaparan, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, iritabilitas, dan napas berbau buah.

Baca Juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Diabetes Tipe 2

2. Cerebral Palsy

Cerebral palsy adalah sekelompok gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, menjaga keseimbangan, dan menjaga postur tubuh. Ini merupakan disabilitas motorik yang paling umum dialami pada masa kanak-kanak.

MenurutCDCAutism and Developmental Disabilities Monitoring (ADDM),diperkirakan sekitar 1 dari 323 anak telah diidentifikasi memilikicerebral palsy. gangguan motorik ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan.

Sekitar 75% hingga 85% anak dengancerebral palsymengalamicerebral palsy tipe spastik, yaitu kondisi di mana otot anak kaku sehingga mengakibatkan pergerakan menjadi kaku. Lebih dari setengahnya, yaitu sekitar 50% hingga 60% anak dengancerebral palsydapat berjalan sendiri. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejalacerebral palsypada anak.

Pada bayi berusia 3 sampai 6 bulan:

  • Terasa kaku.
  • Tubuh terkulai.
  • Kaki menjadi kaku dan menyilang saat diangkat.
  • Leher tampak menjulur ke belakang saat dipeluk.
  • Kepala jatuh ke belakang saat diangkat sambil berbaring telentang.

Pada bayi berusia lebih dari 6 bulan:

  • Tidak bisa menyatukan tangan.
  • Tidak terguling ke salah satu arah.
  • Mengalami kesulitan saat mendekatkan tangan ke mulut.
  • Menjangkau sesuatu hanya dengan satu tangan sambil tetap mengepalkan tangan lainnya.

Pada bayi yang berusia lebih dari 10 bulan:

  • Bergeser dengan pantat atau melompat dengan lutut, bukan merangkak.
  • Merangkak miring, kemudian mendorong dengan satu tangan dan kaki sambil menyeret tangan dan kaki yang berlawanan.

3. Kanker

Pada semua jenis kanker, beberapa sel tubuh mulai membelah tanpa henti dan menyebar ke jaringan di sekitarnya. Normalnya, sel baru akan terbentuk saat tubuh membutuhkannya untuk menggantikan sel lama yang mati. Terkadang proses ini berjalan salah, karena sel-sel baru terbentuk saat tubuh tidak membutuhkannya dan sel-sel lama tidak mati pada saat yang seharusnya.

Sel ekstra bisa membentuk tumor jinak atau ganas. Tumor jinak bukan kanker sedangkan tumor ganas dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Tumor-tumor ini juga bisa pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Anak-anak bisa terkena kanker di bagian tubuh yang sama dengan orang dewasa, tetapi ada sedikit perbedaan. Kanker pada anak terjadi secara tiba-tiba tanpa gejala awal dan memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Leukemia merupakan jenis kanker pada anak yang paling umum. Kanker lain yang mungkin menyerang anak yaitu tumor otak, limfoma, dan sarkoma jaringan lunak.

Gejala dan pengobatan yang dianjurkan dokter tergantung pada jenis kanker dan stadiumnya. Pengobatan termasuk pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, transplantasi sel induk, dan terapi target.

Baca Juga: 8 Pilihan Pengobatan Kanker

4. Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi atau karies adalah penyakit menular kronis yang paling umum pada masa kanak-kanak. Sebab itu, kesehatan gigi harus dijaga sejak dini, karena kerusakan gigi dapat berkembang saat gigi pertama tumbuh.

Kerusakan gigi terjadi saat mulut bayi terinfeksi oleh bakteri penghasil asam. Orangtua dan pengasuh dapat menularkan bakteri ke bayi melalui air liur. Misalnya, bakteri menyebar dengan berbagi air liur di sendok atau cangkir, mencoba makanan sebelum diberikan kepada bayi, dan membersihkan empeng dengan mulut.

Ini juga bisa terjadi ketika gigi dan gusi anak terpapar cairan atau makanan selain air dalam waktu yang lama atau sering sepanjang hari. Gula alami atau tambahan dalam makanan atau minuman akan diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut. Asam ini kemudian melarutkan bagian luar gigi yang menyebabkannya membusuk.

Gejala kerusakan gigi pertama kali muncul sebagai bintik putih di garis gusi pada gigi depan bagian atas. Bintik-bintik ini pada awalnya sulit dilihat tanpa peralatan yang memadai. Seorang anak yang memiliki kerusakan gigi perlu diperiksa dan dirawat sejak dini untuk menghentikan penyebaran kerusakan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

5. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah penyakit jantung yang mulai bermasalah saat bayi lahir. Bayi Anda mungkin memiliki lubang kecil di dalam jantungnya atau sesuatu yang lebih parah. Meskipun tergolong penyakit kronis pada anak, tapi banyak penyakit jantung bawaan yang dapat diobati dengan operasi.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat menemukan kemungkinan bayi menderita penyakit jantung bawaan selama kehamilan. Anak Anda mungkin tidak merasakan gejala sampai dewasa atau mungkin tidak mendapatkan gejala sama sekali. Namun, gejala yang paling umum yaitu sesak napas.

Dokter tidak selalu tahu penyebab kelainan jantung bawaan pada bayi. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya yaitu:

  • Penyalahgunaan obat tertentu atau alkohol selama kehamilan.
  • Infeksi virus, seperti rubella pada trimester pertama kehamilan.
  • Masalah dengan gen atau kromosom pada anak, sepertiDown syndrome.

Beberapa penyakit kronis pada anak di atas harus diidentifikasi sejak dini untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut. Jika punya pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit kronis pada anak, Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Diare pada Anak

Diare pada anak tidak boleh dianggap sepele, karena bisa mengancam nyawanya.

Demam pada Anak

Demam bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh Si Kecil sedang melawan infeksi penyakit.

Cacar Air pada Anak

Meski bukan kondisi medis yang kritis, anak yang mengalami cacar air perlu dikarantina agar tidak Baca Selengkapnya...