Batuk Terus-Menerus, Kapan Harus ke Dokter?

Rabu, 08 Desember 2021

Batuk Terus-Menerus, Kapan Harus ke Dokter?

LinkSehat - Batuk adalah respons alami tubuh ketika saluran napas mengalami gangguan dari luar. Meski begitu, batuk yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan sulit bernapas hingga gangguan tidur. Pada kondisi tersebut, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar cepat ditangani.

Jenis dan Penyebab Batuk Terus Menerus

Ada banyak jenis batuk yang dibedakan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini jenis dan penyebab batuk untuk Anda ketahui.

1. Batuk berdahak

Batuk berdahak adalah jenis batuk yang mengeluarkan cairan seperti dahak. Seseorang mengalami batuk berdahak ketika terdapat cairan di saluran pernapasan yang memicu refleks batuk.

Ada banyak faktor penyebab batuk berdahak, termasuk:

Gejala batuk berdahak dapat memberikan petunjuk penyebab yang mendasarinya. Tekadang, batuk berdahak disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Mengi.
  • Sesak napas.
  • Suara menggelegar, meletus, atau berderak.
  • Suara bernada rendah yang muncul terus-menerus seperti mendengkur.
  • Dahak berwarna merah muda.

2. Batuk Kering

Batuk kering adalah batuk yang tidak mengeluarkan lendir. Saat mengalami batuk berdahak, Anda mungkin merasa bagian belakang ternggorokan tergelitik sehingga memicu batuk. 

Batuk kering biasanya sulit diobati dan dapat muncul lama. Ini terjadi karena peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan, tetapi tidak ada cukup lendir untuk batuk.

Umumnya, batuk kering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu. Anak-anak dan orang dewasa biasanya mengalami batuk kering selama beberapa minggu setelah pilek atau flu. Kemungkinan penyebab batuk kering yang lainnya yaitu:

  • Sakit tenggorokan.
  • Radang tenggorokan.
  • Radang amandel.
  • Radang dalam selaput lendir.
  • Asma.
  • Alergi.
  • Paparan iritasi dari polusi udara, debu, atau asap.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Obat-obatan.

3. Batuk Rejan

Batuk rejan adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Ditandai dengan batuk parah yang diikuti dengan tarikan napas panjang melengking yang khas. 

Penyebab batuk rejan adalah sejenis bakteri, yaitu Bordetella pertussis. Cara penularan batuk rejan yakni ketika seseorang terinfeksi batuk atau bersin, tetesan kecil yang mengandung kuman disemprotkan ke udara dan terhirup oleh orang lain yang kebetulan berada di dekatnya.

Setelah terinfeksi batuk rejan, dibutuhkan sekitar 7 sampai 10 hari untuk melihat gejalanya, meskipun terkadang membutuhkan waktu lebih lama. Pada awalnya, gejala batuk rejan menyerupai gejala flu biasa, seperti:

  • Pilek.
  • Demam.
  • Batuk. 
  • Hidung tersumbat.
  • Mata merah dan berair.

Setelah 1 atau 2 minggu, gejala akan semakin memburuk. Lendir kental menumpuk di dalam saluran pernapasan dan menyebabkan batuk tak terkendali. Serangan batuk yang parah dan berkepanjangan dapat menyebabkan:

  • Muntah.
  • Wajah merah atau kebiruan. 
  • Tubuh lelah yang ekstrim. 
  • Muncul suara napas yang panjang dan melengking setiap menghirup udara. 

4. Batuk Berdarah

Hemoptisis atau batuk berdarah adalah kondisi ketika seseorang batuk mengeluarkan darah dari paru-paru. 

Ini bisa menjadi pertanda kondisi medis yang serius. Infeksi, kanker, dan masalah pada pembuluh darah di paru-paru dapat menjadi penyebab batuk berdarah.

Batuk berdarah dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan banyak darah yang keluar saat batuk selama 24 jam. Jenis batuk berdarah yaitu:

  • Hemoptisis yang mengancam jiwa. Berkisar dari 100 mL darah hingga lebih dari 600 mL, atau sekitar 1 L.
  • Hemoptisis yang tidak mengancam jiwa. Berkisar antara 20 mL dan 200 mL darah.
  • Hemoptisis sedikit atau ringan. Batuk berdarah kurang dari 20 mL atau kurang dari satu sendok makan.

Penyebab utama batuk berdarah antara lain:

  • Tuberkulosis.
  • Bronkitis akut.
  • Bronkitis kronis. 
  • Kanker paru-paru.
  • Radang paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Bronkiektasis, rusaknya bronkus atau saluran pernapasan.

Baca Juga: Mengenal Jenis Batuk dan Cara Penanganannya

Cara Mengobati Batuk Terus Menerus

Beberapa kondisi batuk bisa ditangani sendiri di rumah. Namun, pastikan Anda sudah melakukan konsultasi dokter jika punya gejala berat. Berikut ini cara mengobati batuk agar cepat sembuh yang bisa Anda coba:

  • Banyak minum cairan. Tetap terhidrasi untuk mencegah iritasi tenggorokan yang memicu batuk. Tubuh yang terhidrasi dengan baik mempermudah paru-paru membersihkan kotoran. 
  • Minum madu. Menenangkan rasa gatal di bagian belakang tenggorokan. Ambil satu sendok madu atau campurkan dengan air hangat. Jangan berikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun. 
  • Lidah buaya dan mentol. Dapat membantu mengurangi peradangan di saluran pernapasan bagian atas. 
  • Minum minuman hangat. Dapat meredakan gejala pilek. Teh jahe hangat adalah salah satu pilihan yang bagus, karena dapat mengendurkan otot-otot halus di saluran pernapasan. 
  • Konsumsi obat batuk yang dijual bebas. Beberapa produk obat yang dijual bebas mengandung aspirin dosis rendah yang dapat membantu mengurangi gejala batuk dan sakit tenggorokan.
  • Bersihkan rumah Anda. Beberapa orang sensitif terhadap parfum dan wewangian dalam deterjen dan penyegar udara. Kondisi ini dapat mengiritasi sinus dan meningkatkan produksi lendir. 
  • Posisi kepala lebih tinggi saat tidur. Lendir dapat menggenang dan mengiritasi tenggorokan. Gunakan bantal tambahan agar posisi kepala Anda lebih tinggi daripada bagian bawah badan agar hidung tidak tersumbat. 

Kapan Harus ke Dokter Saat Batuk Terus Menerus?

Batuk akut yang disebabkan oleh iritasi, alergi, atau infeksi biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Tetapi ada baiknya untuk mendapat penanganan dokter jika batuk lebih dari 3 minggu atau terjadi bersamaan dengan salah satu gejala berikut:

  • Demam.
  • Sesak napas.
  • Keringat di malam hari.
  • Lendir kental berwarna hijau atau kuning.
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas. 

Segera cari perawatan darurat jika Anda batuk disertai dengan:

  • Demam tinggi.
  • Sulit bernapas.
  • Batuk berdarah.
  • Sakit di bagian dada.
  • Kebingungan atau susah fokus.
  • Pingsan.

Tips Konsultasi Dokter Saat Terus Menerus

Konsultasi dokter membantu Anda mengetahui penyebab batuk dan pilihan pengobatan yang tepat. Jika Anda berencana melakukan konsultasi dokter online maupun offline (tatap muka), ikuti tips di bawah ini untuk mengoptimalkan sesi konsultasi:

1. Buat daftar pertanyaan

Buat daftar pertanyaan terkait penyakit batuk Anda supaya tidak lupa apa saja yang ingin ditanyakan selama sesi konsultasi dokter. Berikut ini contoh daftar pertanyaannya:

  • Apakah batuk saya bisa sembuh?
  • Apakah batuk saya menular?
  • Seberapa parah batuk saya?
  • Adakah tanda-tanda tertentu yang harus saya waspadai?
  • Apakah sebaiknya saya minum obat untuk meredakan batuk?
  • Apakah saya membutuhkan obat antibiotik untuk mengobati gejala batuk?

2. Sampaikan gejala batuk Anda

Dokter akan menilai batuk Anda dari gejala yang Anda sampaikan selama sesi konsultasi dokter. Sampaikan jika batuk Anda disertai dahak, kering, atau disertai darah. 

3. Waspada gejala Covid-19

Batuk kering adalah salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Gejala lain termasuk demam dan sesak napas. Tanyakan kepada dokter apakah Anda harus melakukan tes Covid-19 atau tidak.

Jika batuk Anda makin sulit dikendalikan dan membutuhkan penanganan, gunakan Aplikasi Dokter Online LinkSehat untuk Konsultasi Dokter Online. Dapatkan pula obat gratis khusus bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan dari Kemenkes RI. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Reviewed by dr. Ni Nyoman Priantini, Sp.P dr. Ni Nyoman Priantini, Sp.P

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Batuk Pilek

Batuk pilek termasuk infeksi virus yang ringan dan dapat sembuh sendiri. Untuk mempercepat Baca Selengkapnya...

Mengenal Jenis Batuk dan Cara Penanganannya

Sebelum Covid-19 muncul, batuk merupakan keluhan umum yang sering dianggap sepele.

10 Minyak Esensial untuk Batuk Pilek dan Cara Menggunakannya

Mengoleskan minyak esensial dapat menenangkan tenggorokan, membunuh bakteri, dan mengurangi Baca Selengkapnya...