Jenis Medical Check Up untuk Wanita

Kamis, 03 Juni 2021

Jenis Medical Check Up untuk Wanita

LinkSehat - Medical Check Up yang dilakukan secara rutin merupakan tindakan preventif untuk mengetahui risiko penyakit sedini mungkin. Dengan mengetahui gejala awal, penyakit Anda akan lebih cepat ditangani oleh dokter. 

Wanita juga membutuhkan pemeriksaan rutin. Bicarakan dengan dokter Anda untuk menyusun janji temu. Berikut ini jenis-jenis Medical Check Up untuk wanita yang direkomendasikan.

1. Pemeriksaan Tekanan Darah

Cara mengetahui apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah dengan memeriksakan tekanan darah Anda. Memahami hasil pemeriksaan adalah kunci untuk mengendalikan tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Dilansir dalam laman American Heart Association (AHA), tekanan darah kurang dari 120/80 mm Hg dianggap masih dalam kisaran normal. Jika hasil Anda termasuk dalam kategori ini, pertahankan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung, seperti diet seimbang dan olahraga teratur.

Sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya sekali setiap dua tahun, mulai dari usia 20 tahun. Untuk orang dewasa berusia 40 tahun atau lebih yang memiliki kondisi seperti obesitas yang meningkatkan risiko hipertensi, sebaiknya lakukan pemeriksaan tahunan.

2. Cek Kolesterol

Cek kolesterol dapat menjadi alat untuk menilai  risiko terkena penyakit jantung atau stroke. Jika Anda berusia 20 tahun atau lebih, kolesterol harus diukur setidaknya sekali setiap lima tahun.

Kadar kolesterol total idealnya kurang dari 200 mg/dl, sedangkan ambang batasnya antara 200 dan 239 mg/dl. Jika Anda berisiko terkena penyakit jantung atau stroke, segera buat janji temu dengan dokter Anda di aplikasi LinkSehat terkait seberapa sering Anda harus menjalani tes darah.

Cek kolesterol membutuhkan pengambilan darah. Anda mungkin perlu berpuasa dengan tidak makan atau minum selama 8 sampai 12 jam sebelum tes. Tes kolesterol akan memeriksa tingkat:

  • Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. 
  • High-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
  • Trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang digunakan tubuh Anda sebagai energi. Jumlah total kolesterol dalam darah Anda dihitung berdasarkan angka HDL, LDL, dan trigliserida.

3. Tes Gula Darah

Mulai sekitar usia 45 tahun, wanita sebaiknya menjalani tes gula darah setiap tiga tahun sekali untuk memeriksa kejadian diabetes atau pradiabetes

Tes gula darah mengukur kadar glukosa dalam darah. Glukosa adalah sejenis gula yang menjadi sumber energi utama tubuh Anda. Hormon insulin membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel tubuh. 

Terlalu banyak atau terlalu sedikit glukosa dalam darah bisa menjadi tanda kondisi medis yang serius. Kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia) mungkin merupakan tanda diabetes, yaitu suatu gangguan yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, dan komplikasi lainnya. Kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) juga dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kerusakan otak jika tidak ditangani.

4. Pap Smear

Pap smear adalah prosedur untuk memeriksa kanker serviks pada wanita, dan prosedur ini  melibatkan pengumpulan sel dari serviks. Mendeteksi kanker serviks sejak dini dengan Pap smear memberi peluang lebih besar untuk sembuh. 

Perubahan sel serviks yang menunjukkan potensi menjadi kanker di masa depan juga dapat dideteksi lewat Pap smear. Mendeteksi sel-sel abnormal secara dini dengan Pap smear merupakan langkah pertama untuk menghentikan kemungkinan perkembangan kanker serviks.

Tes Pap smear biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. Pada wanita yang berusia lebih dari 30 tahun, tes ini dapat digabungkan dengan tes human papillomavirus (HPV), yaitu infeksi menular seksual umum yang dapat menyebabkan kanker serviks. Dalam beberapa kasus, tes HPV dilakukan sebagai pengganti Pap smear.

Umumnya dokter merekomendasikan Pap smear setiap tiga tahun sekali untuk wanita berusia 21 hingga 65 tahun. Wanita berusia 30 tahun dan lebih tua dapat mempertimbangkan Pap smear setiap lima tahun sekali jika prosedur ini dikombinasikan dengan tes HPV.

Jika Anda memiliki faktor risiko tertentu, dokter mungkin merekomendasikan Pap smear lebih sering berapa pun usia Anda. Faktor risiko ini seperti diagnosis kanker serviks, infeksi HIV, dan riwayat merokok. 

5. Mammogram

Medical Check Up untuk wanita yang berikutnya yaitu Mammogram. Mammogram adalah tes untuk menunjukkan gambar X-ray payudara. Dokter menggunakan mammogram untuk mencari gejala awal kanker payudara

Anda dapat melakukan mammogram reguler untuk menemukan kanker payudara sejak dini, terkadang hingga tiga tahun sebelum kanker dapat dirasakan. 

Hasil mammogram yang abnormal tidak selalu berarti ada kanker atau membutuhkan tindakan pembedahan. Namun, Anda perlu menjalani mammogram atau tes tambahan lainnya sebelum dokter dapat memastikannya. Anda mungkin juga akan dirujuk ke spesialis payudara atau ahli bedah. 

Dokter akan melakukan tes lanjutan untuk mendiagnosis kanker payudara atau untuk membuktikan bahwa tidak ada kanker.

6. Indeks Massa Tubuh

Orang dewasa harus diskrining untuk obesitas mulai dari usia 18 tahun. Proses skrining biasanya membutuhkan perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Meskipun tidak ada pedoman yang tepat dan cepat tentang seberapa sering dokter Anda harus melakukan pemeriksaan IMT, ini adalah angka yang penting. 

Angka IMT Anda menunjukkan apakah Anda mengalami obesitas atau tidak, karena obesitas dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes dan penyakit jantung.

7. Pemeriksaan Kepadatan Tulang

Sebaiknya wanita mulai menjalani skrining untuk osteoporosis dengan tes kepadatan tulang pada usia 65 tahun. Kelompok wanita yang memiliki faktor risiko osteoporosis, seperti patah tulang atau berat badan rendah, harus diskrining lebih awal. 

Pemeriksaan kepadatan tulang disebut dual-energy X-ray absorptiometry (DXA atau DEXA). Saat prosedur berlangsung, Anda akan berbaring di atas meja sementara mesin X-ray dosis rendah menangkap gambar tulang Anda. Frekuensi pemeriksaan ini bervariasi tergantung pada kepadatan tulang dan faktor risiko lainnya.

8. Skrining Kanker Usus Besar

Skrining kanker usus besar harus dimulai saat wanita mencapai usia 50 tahun. Selama prosedur, Anda akan menjalani sigmoidoskopi, yaitu tabung berlampu dan kamera dimasukkan ke dalam anus untuk memeriksa usus besar bagian bawah. Dokter mungkin menggunakan kolonoskopi, yaitu tabung yang lebih panjang untuk memeriksa seluruh usus besar. 

Jika ditemukan masalah atau Anda memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar, pemeriksaan sigmoidoskopi akan diulangi setiap 5 tahun sekali dan kolonoskopi setiap 10 tahun sekali.

9. Pemeriksaan Kulit

Pemeriksaan kulit merupakan salah satu Medical Check Up untuk wanita. Periksakan kesehatan kulit Anda setiap bulan di rumah. Lakukan pemeriksaan kulit di seluruh tubuh Anda dengan hati-hati. Cari tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada sebelumnya, karena bisa menjadi gejala awal kanker kulit. 

Jika Anda berisiko tinggi terkena kanker kulit atau memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker kulit, konsultasikan dengan dokter kulit Anda tentang seberapa sering Anda harus menjalani pemeriksaan. 

10. Pemeriksaan Gigi

Penting untuk menjaga kesehatan gigi sejak gigi susu pertama tumbuh. Semua wanita dewasa memerlukan pemeriksaan gigi rutin dua kali setahun. Melalui pemeriksaan gigi rutin yang melibatkan pembersihan dan pemeriksaan gigi, serta pemeriksaan dengan X-ray, Anda dapat melihat gejala awal kerusakan dan masalah gigi lainnya.

Pemeriksaan gigi merupakan langkah preventif, sehingga banyak paket asuransi yang menanggung biaya pemeriksaan gigi. Tes ini penting untuk kesehatan Anda meskipun biayanya bisa mahal. Tanyakan kepada perusahaan asuransi Anda sebelum membuat janji temu dengan dokter gigi. 

Pertimbangkan melakukan Medical Check Up untuk wanita seperti di atas guna mengidentifikasi gejala awal penyakit. LinkSehat menyediakan layanan Medical Assistant yang membantu Anda menemukan dokter dan rumah sakit terbaik di dalam dan luar negeri untuk Medical Check Up. Download Sekarang.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Medical Check Up: Apa Itu dan Mengapa Penting?

Berbagai pemeriksaan fisik yang diperiksa melalui medical check up, antara lain.

7 Cara Mudah Hidup Sehat

Anjuran hidup sehat dikenal dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan oleh Baca Selengkapnya...

Cek Kesehatan Pranikah, Apa Saja yang Harus Diperiksa?

Cek pranikah penting dilakukan karena tidak semua orang yang akan menikah mempunyai riwayat Baca Selengkapnya...