Penyakit Arteri Koroner, Penyebab Kematian Nomor Satu di Dunia

Selasa, 17 November 2020

Penyakit Arteri Koroner, Penyebab Kematian Nomor Satu di Dunia

LinkSehatPenyakit arteri koroner menduduki posisi nomor satu sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), gangguan kardiovaskular ini menjadi penyebab kematian 122 orang dari 100 ribu populasi pada tahun 2016. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penyakit mematikan lainnya, seperti tuberkulosiskankerstroke, dan diabetes.

Apa Itu Penyakit Arteri Koroner?

Penyakit arteri koroner adalah kondisi ketika plak dari lemak dan zat inflamasi mengalami penumpukan di dinding pembuluh darah jantung, yang dinamakan arteri koroner. Penumpukan plak ini menghambat aliran darah yang memberi makan otot jantung dan nantinya dapat memicu serangan jantung. Gangguan kardiovaskular ini juga disebut sebagai penyakit jantung koroner dan iskemia.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka aliran darah semakin berkurang akibat penyempitan pembuluh darah arteri yang kronis. Dari waktu ke waktu, aliran darah bisa berhenti sama sekali jika plak sudah menyumbat pembuluh darah jantung sepenuhnya.

Penyebab Penyakit Arteri Koroner

Penumpukan plak yang tersusun atas kolesterol, lemak, dan zat invasif lainnya yang mengalami penumpukan di dinding pembuluh darah yang mengarah ke jantung. Dalam kondisi tertentu, plak yang menumpuk bisa pecah, sehingga trombosit akan memperbaiki pembuluh darah arteri yang kemudian membentuk gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otot jantung.

Faktor-faktor penyebab penyakit arteri koroner lainnya yaitu:

  • Merokok.
  • Kadar kolesterol LDL tinggi.
  • Kadar kolesterol HDL rendah.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kelebihan berat badan (obesitas).
  • Periode menopause bagi perempuan.
  • Tingginya kadar gula darah (diabetes).
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit arteri koroner.

Gejala Penyakit Arteri Koroner

Gejala penyakit arteri koroner baru muncul ketika penumpukan plak di dinding pembuluh darah sudah semakin parah. Namun, Anda perlu mewaspadai gangguan kardiovaskular ini sejak dini, karena bisa muncul sejak kanak-kanak dan akan semakin parah saat remaja. Pada masa remaja inilah umumnya ditemukan plak di dinding pembuluh darah.

Nyeri dada atau angina merupakan gejala yang paling sering dimiliki seorang penderita penyakit arteri koroner. Biasanya mereka juga merasakan nyeri di leher, nyeri di lengan, mudah lelah, dan napas pendek. Berikut ini beberapa gejala penyakit arteri koroner lainnya yang dirasakan di bagian dada, di antaranya:

  • Berat.
  • Sesak.
  • Tertekan.
  • Terasa penuh.
  • Tidak nyaman.
  • Seperti diremas.
  • Sensasi panas terbakar.

Segera Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat jika Anda memiliki beberapa gejala penyakit arteri koroner di atas untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Download sekarang.

Cara Mengobati Penyakit Arteri Koroner

Diskusikan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah tentang perawatan penyakit arteri koroner yang tepat sesuai kondisi Anda. Terdapat beberapa opsi metode perawatan penyakit arteri koroner yang bisa dilakukan di rumah sakit atau di rumah dengan rawat jalan.

  • Perawatan di rumah. Jenis perawatan penyakit arteri koroner yang satu ini lebih berfokus pada perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, belajar mengendalikan stres, dan mengonsumsi makanan sehat dengan menghindari kolesterol, gula, dan sodium. Anda mungkin juga harus mengonsumsi obat-obatan pelengkap yang dianjurkan oleh dokter, seperti nitrogliserin, statin, dan aspirin untuk meredakan gejala dan membuat jantung lebih sehat.
  • Perawatan di rumah sakit. Termasuk kateterisasi jantung dan operasibypassjantung atau bedah pintas koroner. Kateterisasi jantung adalah tindakan untuk melihat lokasi penyumbatan dan seberapa parah penyempitan di arteri koroner untuk kemudian dibuka menggunakanring.Sedangkan operasibypassjantung adalah tindakan untuk membuat jalan baru di area arteri koroner yang mengalami penyumbatan dengan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya.

Kateterisasi Jantung dan Operasi Bypass Jantung, Mana yang Lebih Baik?

Dengan kateterisasi jantung, pasien bisa pulang dari rumah sakit lebih cepat dibandingkan operasi bypass jantung yang membutuhkan waktu pemulihan lebih lama. Baik kateterisasi jantung maupun operasi by passjantung, sebaiknya Anda diskusikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapat perawatan yang tepat sesuai gejala yang Anda alami.

Untuk Anda yang membutuhkan pengobatan jantung di Indonesia maupun luar negeri, LinkSehat siap memberikan rekomendasi dokter dan Rumah Sakit terbaik. Kami juga dapat menginformasikan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk berobat jantung sesuai kebutuhan Anda. Hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Disusun ulang berdasarkan artikel “Penyakit Arteri Koroner, Penyebab, Gejala, dan Perawatannya” oleh dr. Marisa Khairani Hazrina, Sp.JP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Primaya Hospital Bekasi Utara.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)
Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Penyakit Jantung

Setiap orang berisiko mengalami penyakit jantung, terutama bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga Baca Selengkapnya...

Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Arteri Koroner Sejak Dini

Dari berbagai jenis penyakit jantung, penyakit arteri koroner adalah salah satu jenis penyakit Baca Selengkapnya...