Info Kesehatan
Kamis, 19 November 2020
Psikosis
LinkSehat - Psikosis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kemampuan otak dalam mengolah informasi. Hal tersebut membuat pasien merasa apa yang dia lihat, dengar dan rasakan seakan tidak nyata.
Gangguan psikosis bisa mengganggu diri pasien dan lingkungan sekitarnya. Kondisi ini biasa digambarkan dengan adanya halusinasi dan delusi. Halusinasi berarti melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang tidak dialami orang lain. Sementara delusi adalah kepercayaan tertentu yang tidak masuk akal. Perlu diketahui bahwa psikosis merupakan gejala dan bukan penyakit, namun juga bisa menjadi tanda dari penyakit kejiwaan lain seperti skizofrenia.
Anak muda biasanya lebih berisiko memiliki psikosis, meski hingga kini belum diketahui penyebab pastinya.
Gejala atau tanda psikosis
Gejala psikosis tidak muncul secara tiba-tiba. Biasanya mengikuti pola berikut:
- Tanda sebelum psikosis. Perubahan bertahap dalam cara berpikir dan memahami dunia sekitar. Keluarga atau teman bisa menyadari tanda ini dengan menurunnya performa di sekolah atau lingkungan kerja, selalu curiga dengan teman sekitar, kurang merawat diri atau kebersihan, lebih sering menyendiri, dan emosi datar.
- Tanda awal psikosis. Melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang tidak dialami orang lain, percaya pada kepercayaan yang tidak lazim meskipun orang lain berusaha menggoyahkan kepercayaan tersebut, menjauh dari teman dan keluarga, tidak merawat diri, dan tidak dapat berpikir fokus.
- Tanda episode psikosis. Halusinasi dan delusi. Halusinasi bisa berupa pendengaran (mendengar suara di saat tidak ada siapapun di sekitarnya),taktil (sensasi aneh atau perasaan yang tidak dapat dijelaskan), dan visual (melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain).
Sementara itu, delusi merupakan kepercayaan yang tidak sesuai dengan kultur dan tidak masuk akal. Contohnya seperti kepercayaan adanya kekuatan luar yang mengendalikan pikiran dan tindakan pasien, kepercayaan adanya orang lain yang membicarakan pasien, kepercayaan pasien memiliki kekuatan spesial atau sedang dalam misi khusus atau kepercayaan bahwa dirinya adalah Tuhan.
Gejala lainnya bisa berupa perubahan suasana hati menjadi depresi, banyak atau sulit tidur, gangguan berbicara (berbicara banyak dan topik pembicaraan berubah ubah), bahkan adanya pikiran dan percobaan bunuh diri.
Baca Juga: Sedih Berkepanjangan, Apakah Tanda Depresi?
Kapan harus ke dokter?
Jika Anda memiliki gejala psikosis, konsultasikan dengan dokter spesialis kesehatan jiwa agar diperiksa lebih lanjut. Jika Anda sedang dalam pengobatan penyakit kejiwaan dan saat ini timbul perilaku agresif atau percobaan bunuh diri, segera bawa pasien ke unit gawat darurat terdekat.
Anda dapat Konsultasi Dokter Online dengan dokter spesialis kesehatan jiwa untuk kasus pasien dengan psikosis. Download sekarang.
Biaya berobat psikosis
Besaran biaya pengobatan psikosis tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan psikosis di dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.
Penyebab psikosis
Penyebab psikosis belum diketahui secara pasti. Namun beberapa hal berikut diyakini sebagai faktor risiko terjadinya psikosis:
- Faktor genetik (keturunan). Adanya riwayat keluarga dengan gangguan kejiwaan dapat meningkatkan risiko terjadinya psikosis pada keturunannya, meskipun tidak selalu diturunkan.
- Penyalahgunaan obat NAPZA dan kecanduan alkohol.
- Adanya kejadian traumatis seperti kecelakaan, bencana alam, pelecehan seksual, serta kehilangan orang yang dicintai atau perang.
- Mengalami penyakit lain seperti cedera otak, tumor otak, stroke, penyakit alzheimer, epilepsi, dan HIV/AIDS.
Diagnosis psikosis
Diagnosa psikosis yaitu dari riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik. Pengumpulan keterangan riwayat perjalanan penyakit bisa dilakukan dari pasien sendiri, bisa juga dari keluarga atau teman pasien. Pemeriksaan penunjang sepertiX-ray, atau CT scan atau pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya.
Cara mengobati psikosis
Pengobatan psikosis yaitu dengan kombinasi terapi dan obat. Pemberian obat seperti obat penenang dan antipsikotik untuk mengurangi agitasi, mengurangi delusi dan halusinasi. Terapi yang dapat dilakukan yaitu terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy atau CBT)
Bisakah psikosis disembuhkan?
Psikosis dapat dikontrol dengan pengobatan teratur. Tidak ada batasan waktu pasti untuk sembuh dari psikosis. Waktu untuk sembuh tergantung dari respon tiap orang, tergantung dari keteraturan berobat dan keparahan dari psikosis.
Cara mencegah psikosis
Psikosis sulit dan hampir tidak bisa dicegah. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi risiko terjadinya psikosis, yaitu dengan tidak konsumsi alkohol secara berlebihan, tidak menggunakan obat tanpa instruksi dan pemantauan dokter, dan konsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa setelah mengalami kejadian traumatis agar dapat dilakukan konseling sehingga tidak berkembang menjadi gangguan kejiwaan, salah satunya adalah psikosis.
Cara merawat pasien psikosis di rumah
Berikut beberapa tips merawat pasien psikosis di rumah:
- Memberikan dukungan mental pada pasien.
- Kontrol ke dokter jika memiliki keluhan efek samping dari obat.
- Segera ke Unit Gawat Darurat (UGD) jika timbul perilaku agresif atau adanya percobaan bunuh diri.
- Kontrol rutin ke dokter spesialis kesehatan jiwa (psikiater) dan konsumsi obat secara rutin sesuai anjuran dokter.
Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan jika mendapati perilaku percobaan bunuh diri pada pasien:
- Hubungi dokter, rumah sakit, atau 119 (kontak gawat darurat kesehatan).
- Tetap bersama dengan pasien, jangan tinggalkan pasien hingga bantuan datang.
- Ambil atau jauhkan barang yang berbahaya dari pasien seperti pisau atau pistol.
- Dengarkan pasien dan jangan menghakimi, berbantah, mengancam atau berteriak kepadanya.
Medical Assistance kami siap bantu:
- Continuum. 2015. Psychosis.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4455840/
- Healthline. 2018. Psychosis.https://www.healthline.com/health/psychosis#outlook
- WebMD. 2019. Psychosis and psychotic episodes.https://www.webmd.com/schizophrenia/guide/what-is-psychosis#1
Nilai Artikel Ini
Artikel Terkait
Depresi
Depresi bukan hanya memengaruhi suasana hati, melainkan juga cara berpikir dan bertindak Baca Selengkapnya...
Demensia
Penyakit demensia tidak dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk Baca Selengkapnya...
Skizofrenia
Orang dengan skizofrenia sering memiliki masalah dalam bersosialisasi, dalam pekerjaan, dalam Baca Selengkapnya...