Sleep Apnea

Rabu, 18 November 2020

Sleep Apnea

LinkSehat - Sleep berarti ‘tidur’ dan apnea berarti ‘pernapasan terhenti’. Maka sleep apnea diartikan sebagai gangguan tidur yang dapat menyebabkan terhentinya pernapasan secara mendadak. Terdapat beberapa jenis sleep apnea yaitu:

  • Sleep apnea obstruktif yaitu jenis yang paling sering terjadi. Jenis ini timbul dikarenakan otot tenggorokan yang berelaksasi.
  • Sleep apnea sentral merupakan suatu kondisi sleep apnea dimana otak tidak memberikan sinyal dengan baik pada otot pernapasan untuk tetap bekerja.
  • Sindrom sleep apnea kompleks yaitu kombinasi antara tipe obstruktif dan sentral.

Sleep apnea biasa ditandai dengan mengorok saat tidur. Jika Anda terbangun di tengah malam karena sesak, konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu lebih lanjut apakah Anda memiliki sleep apnea atau gangguan lainnya seperti jantung. Tanda dan gejala sleep apnea biasa tidak disadari oleh pasien sendiri namun hal tersebut dikeluhkan oleh pasangan tidur pasien.

Gejala atau tanda sleep apnea

Tanda dan gejala sleep apnea tipe obstruktif dan sentral bisa saja tumpang tindih sehingga sulit dibedakan berdasarkan tanda dan gejala. Gejala yang biasa timbul pada sleep apnea yaitu:

  • Insomnia (sulit tidur).
  • Mudah marah (iritabilitas).
  • Terengah-engah saat tidur.
  • Nyeri kepala pada pagi hari.
  • Terbangun dengan mulut kering.
  • Ngorok atau mendengkur yang kencang.
  • Hipersomnia atau mengantuk berlebihan di siang hari.
  • Gangguan fokus berpikir saat terbangun.
  • Terdapat episode dimana Anda berhenti bernapas saat tidur.

Menurut American Academy of Sleep Medicine,sleep apnea obstruktif dibagi menjadi 3 berdasarkan berat ringannya, yakni:

  • Ringan: kejadian apnea atau hampir apnea (hypopnea) lebih dari 5 kali per jam
  • Sedang: kejadian apnea atauhypopnea lebih dari 15 kali per jam
  • Berat: kejadian apnea atauhypopnea lebih dari 30 kali per jam

Sleep apnea dapat didiagnosa oleh dokter umum namun biasa ditangani olehdokter spesialis paru,spesialis telinga hidung tenggorokan (THT), spesialis saraf atau spesialis penyakit dalam tergantung dari penyebab sleep apnea.

Jika Anda memiliki tanda dan gejala sleep apnea, Konsultasi Dokter Online di aplikasi LinkSehat. Download sekarang.

Biaya berobat sleep apnea

Besaran biaya pengobatan sleep apnea tergantung pada kondisi pasien, jenis tindakan medis yang dilakukan serta pilihan rumah sakit. Untuk perkiraan biaya pengobatan sleep apneadi dalam atau luar negeri, hubungi Medical Consultant LinkSehat melalui WhatsApp 0857 8000 8707 atau isi formulir konsultasi gratis di sini.

Penyebab sleep apnea

Penyebab sleep apnea dibagi menjadi 3 kategori yaitu obstruktif, sentral dan kompleks. Tipe obstruktif dikarenakan otot yang menahan langit-langit mulut melemah sehingga langit-langit turun ke belakang dan menutup jalan nap

as. Hal ini akan menghambat aliran udara masuk ke paru-paru sehingga pasien akan terbangun dari tidur karena otak memberi sinyal bahwa kadar oksigen dalam darah dan otak rendah. Proses bangun dari tidur bisa berupa terengah-engah atau tersedak yang tidak disadari pasien. Hal ini bisa terjadi 5 hingga 30 kali atau setiap jam sehingga sangat mengganggu kualitas tidur.

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko kejadian sleep apnea obstruktif yaitu:

  • Merokok.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Saluran napas yang sempit.
  • Riwayat keluarga sleep apnea.
  • Memiliki tonsil besar atau pembesaran amandel.
  • Laki-laki memiliki risiko terjadinyasleep apnealebih besar 3 kali lipat.
  • Berat badan berlebih sehingga lemak bertumpuk pada saluran napas atas.
  • Hidung buntu karena alergigangguan sinus, atau kelainan anatomi hidung.
  • Konsumsi alkohol dan obat yang memiliki efek relaksasi otot pada tenggorokan.
  • Lingkar leher yang besar (lebih dari 43 cm pada laki-laki, lebih dari 40 cm pada perempuan) berisiko memiliki saluran napas yang sempit.
  • Gangguan kesehatan lainnya seperti gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2penyakit parkinson, sindrom polikistik ovarium (PCOS), gangguan hormon, riwayat stroke sebelumnya dan penyakit paru kronis.

Sedangkan pada tipe sentral, sleep apnea disebabkan karena otak gagal menyampaikan sinyal kepada otot pernapasan untuk tetap bekerja. Hal ini menyebabkan pernapasan terhenti sehingga pasien akan bangun karena sesak. Faktor risiko sleep apnea tipe sentral yaitu usia, laki-laki, gangguan jantung, menggunakan obat narkotika, dan riwayat stroke.

Komplikasi yang dapat timbul pada pasien dengan sleep apnea yaitu:

  • Stroke.
  • Depresi.
  • Nyeri kepala.
  • Gangguan hati.
  • Diabetes tipe 2.
  • Sindrom metabolik.
  • Mengganggu kualitas tidur pasangan.
  • Tekanan darah tinggi atau gangguan jantung
  • Komplikasi yang ditimbulkan setelah operasi untuk mengatasi sleep apnea.
  • Kelelahan di siang hari karena kualitas tidur pada malam hari yang buruk atau tidak berkualitas

Diagnosis sleep apnea

Mendiagnosa sleep apnea dibutuhkan keterangan riwayat perjalanan penyakit dari pasien serta dari pasangan tidur atau pendamping pasien.

Gejala dan tanda sleep apnea terutama riwayat siklus tidur pasien sangat penting untuk menegakkan diagnosis sleep apnea. Pemeriksaan lebih lanjut bisa berupapolysomnographydantes tidur di rumah (home sleep test). Nocturnal polysomnography merupakan monitor jantung, paru, aktivitas otak, gerakan tangan, kaki serta pola bernapas dan kadar oksigen dalam darah saat tidur. Tes tidur di rumah berupa pengukuran denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, aliran udara napas serta pola napas saat tidur.

Kedua pemeriksaan tersebut bisa saja tidak dapat mendeteksi sleep apnea sehingga diperlukan beberapa kali pemeriksaan. Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan yaitu pemeriksaan untuk mencari penyebab seperti pemeriksaan hidung tenggorokan, jantung, paru, dan otak.

Cara mengobati sleep apnea

Pengobatan sleep apnea tergantung dari tingkat keparahannya. Pengobatan biasanya berfokus pada penyebab dan menurunkan risiko yang dimiliki.

Jika sleep apnea dicurigai karena kelebihan berat badan, maka pengobatan bisa dimulai dengan mengubah pola hidup seperti menurunkan berat badan. Perubahan pola hidup lain bisa berupa berhenti merokok, serta mengurangi konsumsi alkohol. Jika memiliki alergi tertentu sehingga membuat hidung buntu, maka pengobatan bisa berupa menghindari pencetus alergi dan mengkonsumsi obat alergi.

Jika dibutuhkan pengobatan lebih lanjut bisa berupa:

  • Bantuan oksigen.
  • Alat pada mulut untuk menjaga agar tenggorokan tetap terbuka.
  • Alat bantuan napas bertekanan positif (continuous positive airway pressure / CPAP). Pengobatan ini diberikan ketika tidur dengan tujuan untuk tetap menjaga jalan napas terbuka dan mencegah apnea. Penggunaan mesin ini pada awal pengobatan akan membuat pasien tidak nyaman namun pengaturan serta pencocokan sungkup dapat membantu pasien lebih nyaman.
  • Adaptive servo ventilation (ASV) yaitu alat bantu untuk aliran udara napas yang mempelajari serta merekam dengan pola napas pasien kemudian mesin akan menormalisasi pola napas serta mencegah terjadinya henti napas sementara. Pengobatan inilah yang sedang dikembangkan dan dianggap berhasil mengatasisleep apnea.
  • Operasi. Operasi bisa berupa pengangkatan sebagian jaringan pada mulut dan tenggorokan, atau mengangkat tonsil, atau merekonstruksi struktur mulut. Operasi lainnya bisa berupa reposisi rahang, mengecilkan jaringan dengan ablasi, pemasangan implan pada langit-langit mulut, stimulasi saraf yang mengatur lidah, dan trakeostomi (pembuatan lubang saluran napas pada leher). Operasi lainnya bertujuan untuk mengatasi penyebab sleep apnea seperti operasi pengangkatan tonsil (tonsilektomi), dan operasi bariatrik untuk mengatasi obesitas.

Bisakah sleep apnea disembuhkan?

Sleep apnea bisa diatasi dan dikendalikan dengan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter. Tidak ada batasan pasti berapa lama waktu yang diperlukan bagi penderita sleep apnea agar dapat sembuh. Ada yang dalam hitungan hari, bulan, dan tahun.

Cara mencegah sleep apnea

Mencegah sleep apnea yaitu dengan menjaga berat badan, berolahraga serta tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Posisi tidur menyamping akan membantu mencegah timbulnya sleep apnea.

Cara merawat pasien sleep apnea di rumah

Merawat pasien sleep apnea yaitu dengan mencatat pola tidur pasien agar membantu dokter dalam mendiagnosa serta merencanakan pengobatan. Merawat pasien sleep apnea di rumah juga bisa dengan memantau pola hidup pasien dengan makanan sehat bergizi serta olahraga teratur.

Medical Assistance kami siap bantu:
  • Booking tes COVID-19
  • Rekomendasi dokter atau RS
  • Buat janji dokter penyakit kronis
  • Buat janji dokter di luar negeri
  • Hitung estimasi biaya berobat
  • Mencari paket check up & bayi tabung (IVF)


Reviewed by dr. Edwin Jonathan dr. Edwin Jonathan

Nilai Artikel Ini

Artikel Terkait

Kenapa Nggak Boleh Langsung Tidur Setelah Sahur?

Sebenarnya, boleh nggak sih tidur setelah sahur? Apakah ada bahaya tidur setelah sahur? Temukan Baca Selengkapnya...

Anak Susah Tidur Saat Malam Hari? Ini Penyebab dan Solusinya

Bagaimana jika anak justru membangunkan Anda di malam hari karena mereka tidak bisa tidur?

Insomnia

Insomnia bisa di alami dalam jangka waktu pendek (akut), atau bisa juga dalam jangka waktu panjang Baca Selengkapnya...